7 Peristiwa Badai Matahari Terbesar Sepanjang Sejarah, Sudah Tahu?

2. Badai matahari Agustus 1972

ilustrasi badai matahari (rawpixel.com/NASA)

Badai matahari yang terjadi pada tanggal 4 Agustus 1972 mengakibatkan gangguan komunikasi telepon jarak jauh di beberapa negara bagian Amerika Serikat, termasuk Illinois. Peristiwa ini membuat AT&T merancang ulang sistem listriknya untuk kabel transatlantik.

Selain itu, badai matahari ini juga mempengaruhi operasi militer saat Perang Vietnam, seperti merusak ranjau laut dan menyebabkan salah satu bom nuklir di orbit meledak. Pada tanggal 4 Agustus 1972, badai ini juga menimbulkan ledakan tidak sengaja dari banyak ranjau laut AS di dekat Haiphong, Vietnam Utara.

CME yang ditimbulkan mencapai Bumi dalam waktu 14,6 jam, yang merupakan waktu transit tercepat yang pernah dicatat.

3. Badai matahari Maret 1989

ilustrasi Solar Maximum Mission (commons.wikimedia.org/NASA)

Badai matahari yang terjadi pada tanggal 13 Maret 1989 menimbulkan badai geomagnetik yang sangat kuat di Bumi. Dilansir Space, badai ini menyebabkan pemadaman listrik di Kanada yang memengaruhi enam juta orang selama sembilan jam.

Badai ini mengganggu transmisi radio, sinyal TV, dan sistem navigasi di seluruh dunia. Bahkan, membuat wahana antariksa NASA, Solar Maximum Mission, mengalami kerusakan parah dan jatuh ke atmosfer Bumi.

Baca Juga: Penyebab Terjadinya Gerhana Matahari Total

4. Peristiwa Hari Bastille pada tahun 2000

ilustrasi badai matahari (rawpixel.com)

Peristiwa Hari Bastille adalah nama yang diberikan untuk badai matahari yang terjadi pada tanggal 14 Juli 2000, bertepatan dengan peringatan revolusi Prancis. Badai ini menghasilkan semburan sinar-X kelas X5.7, yang merupakan salah satu yang terbesar yang pernah diamati.

Badai ini juga melepaskan pancaran massa korona yang sangat cepat dan besar, yang mencapai Bumi dalam waktu kurang dari 15 jam. Badai ini juga melepaskan pancaran massa korona (CME) yang sangat cepat dan besar.

Dilansir Academic Accelerator, pancaran ini mencapai Bumi pada 15 Juli, menyebabkan badai geomagnetik pada 15-16 Juli yang mencapai indeks Kp puncak 9+ pada jam-jam akhir 15 Juli. Badai ini menyebabkan kerusakan minor pada transformator daya dan satelit.

Badai ini juga merupakan salah satu dari hanya dua badai matahari yang telah mencatat Kp maksimum 9+ sejak badai geomagnetik Maret 1989.

5. Badai matahari halloween pada tahun 2003

ilustrasi Mars Odyssey (commons.wikimedia.org/NASA)

Badai Matahari Halloween adalah nama yang diberikan untuk serangkaian badai matahari yang terjadi antara tanggal 19 Oktober hingga 7 November 2003. Badai ini mencakup 17 semburan sinar-X besar yang disertai peningkatan mendadak dalam bintik matahari. Salah satu semburan tersebut adalah semburan sinar-X terbesar yang pernah tercatat, awalnya diperkirakan sebagai X28, tetapi kemudian dimodelkan sebagai X45.

Badai ini berdampak pada banyak satelit, termasuk yang mengalami kerusakan permanen maupun sementara. Lebih dari setengah dari semua pesawat ruang angkasa yang mengorbit Bumi terpengaruh, mengganggu layanan TV dan radio satelit secara intermiten, dan merusak satelit ilmiah Jepang hingga tidak dapat diperbaiki.

Dilansir melalui situs noaa.gov, peristiwa ini membuat beberapa misi luar angkasa berubah ke mode aman atau penutupan total, dan menghancurkan Martian Radiation Environment Experiment di orbiter Mars Odyssey milik NASA.

Selain itu, badai ini menyebabkan pemadaman listrik selama satu jam di Swedia. Badai ini juga mengganggu sistem GPS yang digunakan untuk survei, pengeboran laut dalam dan darat, dan penerbangan pesawat lainnya. Gangguan GPS dapat mempengaruhi navigasi pesawat komersial dan militer.

6. Badai matahari natal pada tahun 2006

ilustrasi badai matahari (rawpixel.com)

Badai matahari natal adalah nama yang diberikan untuk badai matahari yang terjadi pada tanggal 5 Desember 2006. Badai ini menghasilkan semburan sinar-X kelas X9, yang merupakan salah satu yang terkuat dalam dekade terakhir. Badai ini juga melepaskan pancaran massa korona yang sangat besar dan cepat, yang mencapai Bumi dalam waktu 19 jam.

Badai ini menyebabkan gangguan pada beberapa satelit, termasuk yang mengalami kerusakan total atau hilang sinyal. Badai ini memicu aurora yang sangat indah dan bisa dilihat di banyak tempat, termasuk Eropa, dan Amerika Utara.

7. Badai matahari Juli 2012

ilustrasi SOHO (commons.wikimedia.org/European Space Agency)

Badai terjadi pada bulan Juli lalu tepatnya tanggal 23 tahun 2012, badai ini merupakan salah satu yang terbesar yang pernah terdeteksi oleh wahana antariksa NASA, Solar and Heliospheric Observatory (SOHO). Dilansir NASA, badai ini melepaskan pancaran massa korona yang sangat besar dan cepat, yang diperkirakan memiliki kecepatan sekitar 2.127 kilometer per detik.

Badai ini untungnya tidak mengarah ke Bumi, tetapi ke arah wahana antariksa NASA, Stereo-A, yang mengukur dampaknya. Jika badai ini mengenai Bumi, diperkirakan akan menimbulkan kerusakan yang sangat besar pada teknologi dan infrastruktur, serta biaya yang sangat mahal untuk memperbaikinya.

Badai matahari adalah fenomena alam yang luar biasa dan menakjubkan, tetapi juga bisa berbahaya dan merusak. Meskipun kita tidak bisa menghindari badai matahari, kita bisa mempersiapkan diri dan melindungi diri dari ancamannya.

Dengan memahami badai matahari dan mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, kita bisa menghadapi tantangan dan peluang yang ditawarkan oleh matahari, bintang kita yang paling dekat dan paling penting.

Baca Juga: Gerhana Matahari Total Tidak akan Melintas di Indonesia