Jauh sebelum ditemukannya telepon yang memudahkan kita berkomunikasi, manusia memiliki berbagai cara supaya dapat menyampaikan informasi dari satu titik ke titik lain. Salah satu bentuk komunikasi tertua yang sudah dikenal selama ribuan tahun adalah surat. Meski butuh waktu lama untuk mengirim dan menerima balasan ketimbang alat telekomunikasi modern, surat sudah dari lama dimanfaatkan untuk mengirimkan berbagai jenis informasi, mulai dari hal remeh hingga sesuatu yang bersifat rahasia.
Surat ini dapat dikirimkan lewat dua cara, yaitu menggunakan jasa pengantar surat ataupun memanfaatkan bantuan hewan pengirim surat. Nah, untuk yang terakhir itu, hewan yang paling populer untuk menuntaskan tugas mengirimi surat dari satu tempat ke tempat lain adalah burung merpati domestik (Columba livia domestica). Pemanfaatan burung merpati untuk mengantar surat ini terbilang cukup efisien karena beberapa faktor.
Salah satu di antaranya terkait dengan kemudahan mengembangbiakkan burung merpati ketimbang hewan lain untuk mengantar surat, semisal kuda. Selain itu, dengan melatih hewan yang bisa terbang bebas di angkasa, proses pengantaran surat dapat dilakukan dengan cepat, terutama bagi burung merpati yang sudah sangat terlatih. Saking pentingnya pengantaran surat melalui mereka, pada masa perang hingga zaman modern sekalipun jasa burung merpati tetap digunakan oleh manusia.
Pertanyaan pertama yang pasti muncul di benak kita pasti terkait dengan cara manusia melatih burung merpati untuk mengantar surat. Pastinya aneh, bukan, melihat hewan yang begitu piawai melewati berbagai rute untuk mengantar surat ke tempat-tempat yang jauh? Padahal, mungkin masih banyak di antara kita yang kesulitan saat harus membaca peta. Apa rahasia di balik pelatihan burung merpati pengirim surat? Yuk, cari tahu jawaban lengkapnya di bawah ini!