Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Camar-kejar Arktika, si Parasit bagi Burung Laut Lain

potret camar-kejar arktika yang memiliki corak bulu berwarna cokelat (commons.wikimedia.org/peterichman)
Intinya sih...
  • Camar-kejar arktika memiliki peta persebaran luas di belahan Bumi utara dan selatan, termasuk wilayah Arktik.
  • Mereka merupakan hewan omnivor yang suka mencuri hasil buruan dari spesies burung laut lain dengan cara kleptoparasitisme.
  • Spesies ini hidup dalam kelompok besar di luar musim kawin, melakukan migrasi panjang, dan termasuk hewan monogami.

Di seluruh dunia, ada begitu banyak spesies burung laut yang tampil dalam berbagai bentuk, ukuran, dan kebiasaan. Salah satu keluarga burung laut yang paling populer ialah burung camar (famili Laridae). Nah, si burung camar ini juga memiliki kerabat dekat yang masuk dalam famili Stercorariidae atau sering disebut burung skua atau camar-kejar. Total ada tujuh spesies camar-kejar berbeda. Adapun, satu spesies yang paling populer ialah camar-kejar arktika (Stercorarius parasiticus).

Burung laut ini tampil dengan perpaduan warna yang sangat mencolok antara bagian punggung dengan dada. Bagian punggung camar-kejar arktika bisa berwarna cokelat tua atau abu-abu gelap, sementara bulu dada dan sayap bagian bawah mereka cenderung berwarna putih dengan sedikit bercak hitam di beberapa titik. Selain itu, area leher dan kepala burung ini cenderung berwarna putih kekuningan dengan bintik hitam di beberapa titik.

Secara ukuran, camar-kejar arktika termasuk salah satu yang terkecil. Panjang tubuh mereka sekitar 41—48 cm, bobot antara 300—650 gram, dan rentang sayap 107—125 cm. Kali ini, kita tidak hanya akan membahas soal bentuk dan ukuran dari burung laut ini. Itu karena mereka menyimpan berbagai fakta menarik yang sayang untuk kita lewatkan. Jadi, kalau penasaran, yuk, kenalan dengan camar-kejar arktika!

1. Peta persebaran dan habitat

seekor camar-kejar arktika yang sedang beristirahat di tengah laut (commons.wikimedia.org/AWeith)

Camar-kejar arktika ternyata memiliki peta persebaran yang sangat luas, meliputi belahan Bumi utara dan selatan. Dilansir Animalia, secara spesifik, burung ini dapat ditemukan di Amerika Utara, Amerika Selatan, Australia (termasuk kawasan Selandia Baru), Afrika Selatan, dan tentunya sepanjang Eurasia di utara. Meski tersebar dalam wilayah yang saling berjauhan, secara mengejutkan burung ini akan rutin bermigrasi ke wilayah Arktik sekitar Mei hingga September.

Mengingat peta persebaran dari camar-kejar arktika yang luas itu, wajar kalau jenis habitat yang dapat menjadi rumah bagi burung ini juga beragam. Mereka dapat ditemukan di sekitar pesisir pantai, padang rumput, muara sungai, hutan tepi pantai, hingga perairan lepas. Untuk yang terakhir itu, uniknya camar-kejar arktika bisa berada di tengah-tengah laut dalam waktu yang panjang. Selain itu, meski beberapa tinggal di kawasan yang dekat dengan kutub, burung ini akan menghindari bertengger di atas bongkahan es.

2. Makanan favorit, cara berburu, hingga dijuluki sebagai burung parasit

Camar-kejar arktika melakukan praktik kleptoparasitisme yang membuat mereka cukup mudah memperoleh makanan. (commons.wikimedia.org/I Am birdsaspoetry.com)

Kalau dilihat dari jenis makanan mereka, camar-kejar arktika masuk dalam golongan hewan omnivor. Mereka mengonsumsi berbagai jenis ikan, burung kecil, mamalia kecil, telur, serangga, hingga buah beri. Untuk memperoleh makanan, burung ini sebenarnya dilengkapi dengan sepasang kaki berselaput yang bisa mencengkeram ikan dari atas. Camar-kejar arktika juga dapat menyelam ke dalam air ataupun mengejar target yang bisa terbang di udara.

Namun, ada satu julukan menarik dari spesies burung laut ini, sebagaimana nama dalam bahasa Inggris mereka, parasitic jaeger. Dilansir Animal Diversity, camar-kejar arktika memiliki kebiasaan kleptoparasitisme. Hal tersebut berarti burung laut ini sangat suka mencuri hasil buruan dari spesies burung laut lain. Guna menjalankan aksi kleptoparasitisme mereka ini, camar-kejar arktika memiliki beberapa cara.

Mula-mula, burung ini akan mencari burung laut yang sedang mencari makan sendiri. Saat target sudah memperoleh ikan dan hendak makan, camar-kejar arktika akan langsung menyambar hasil buruan burung laut lain dengan cepat. Kalau burung tersebut kabur, camar-kejar arktika tak segan untuk mengejar burung tersebut di udara.

Cara lain yang bisa diterapkan burung ini dalam kleptoparasitisme mereka ialah mengendap-endap dari burung lain dari belakang atau dalam air. Menariknya, pencurian ini tak hanya dilakukan satu individu, tetapi juga diikuti oleh camar-kejar arktika lain yang ada dalam kelompok mereka. Semakin banyak individu yang terlibat dalam aktivitas "pencurian" itu, peluang berhasilnya jadi semakin tinggi.

3. Kelompok burung yang rutin melakukan migrasi

kelompok kecil camar-kejar arktika yang berada di atas tanah (commons.wikimedia.org/Mike Pennington)

Di luar musim kawin, camar-kejar arktika hidup dalam kelompok berjumlah besar. Namun, kelompok itu akan terbagi menjadi beberapa kelompok kecil yang biasanya tak lebih dari sepuluh individu ketika musim kawin tiba. Di luar musim kawin ataupun ketika musim dingin tiba, camar-kejar arktika akan melakukan perjalanan migrasi yang sangat panjang.

Birdlife melansir kalau migrasi yang dilakukan burung laut ini bisa menempuh jarak 10 ribu km. Camar-kejar arktika yang baru selesai bereproduksi atau berada di wilayah utara akan bergerak menuju wilayah selatan, khususnya Afrika Barat. Sementara itu, burung yang hidup di wilayah selatan juga akan bergerak menuju utara dengan melewati Samudra Atlantik utara.

Jika sedang berada di wilayah reproduksi yang dipenuhi telur atau anak camar-kejar arktika, burung ini dapat menjadi sangat agresif. Mengingat banyak predator yang mengincar telur dan anak burung ini, mereka tak segan menyerang penyusup yang coba mendekati sarang mereka. Serangan dari burung ini dapat berupa terjangan vertikal dari langit yang tak hanya cepat, tetapi juga dapat memberi hantaman yang sangat kuat.

4. Sistem reproduksi

Lokasi perkembangbiakkan camar-kejar arktika pasti berada di wilayah Bumi utara. (commons.wikimedia.org/Billy Lindblom)

Ternyata camar-kejar arktika termasuk hewan monogami yang artinya seekor camar hanya akan memiliki satu pasangan sepanjang hidup mereka. Burung ini akan mulai mencari pasangan saat berusia 1 tahun dan umumnya masih ada dalam satu koloni. Individu yang kehilangan pasangan karena mati umumnya akan menyendiri. Musim kawin dari spesies ini dimulai mulai dari Mei sampai September. Camar-kejar arktika memiliki kebiasaan untuk kawin di tempat yang sama dan kedua pasangan burung ini akan menjaga sarang mereka dengan kompak.

Dilansir Animal Diversity, rata-rata telur yang dapat dihasilkan betina dalam satu musim kawin sekitar 1—2 butir saja. Butuh masa inkubasi selama 25—28 hari sebelum telur camar-kejar arktika menetas. Kedua induk burung ini akan memainkan peran mengerami telur dan mencari makan. Pembagian tugas pasangan burung laut ini cukup jelas. Betina lebih banyak mengerami telur dan menjaga anak, sementara jantan akan berburu untuk diri sendiri, pasangan, dan anak mereka.

Uniknya, kelompok camar-kejar arktika ternyata termasuk kompak dalam menjaga sarang. Mengingat sarang burung ini saling berdekatan, satu pasangan turut membantu menjaga sarang pasangan lain saat mereka sedang tidak ada. Hanya butuh waktu 25—30 hari pascalahir sebelum anak burung ini dapat hidup mandiri. Sementara, untuk mencapai usia kematangan seksual, mereka butuh waktu sekitar 4—5 tahun.

5. Status konservasi

Meski secara global populasi mereka masih sangat banyak, burung ini justru mengalami ancaman di Eropa karena beberapa faktor. (commons.wikimedia.org/Afsarnayakkan)

Ada hal menarik dari status konservasi dari camar-kejar arktika. Secara global, burung ini sebenarnya masih diklasifikasikan dalam spesies dengan kekhawatiran rendah (Least Concern), sebagaimana yang dicatat oleh IUCN Red List. Meski begitu, khusus di wilayah Eropa, burung laut ini ternyata masuk dalam kategori hewan terancam. Alasannya terlihat dari populasi burung ini yang terus menurun di sekitaran wilayah Eropa.

Dilansir Birdlife, menurunnya populasi dari arctic tern dan kittiwake berkaki hitam ternyata memengaruhi populasi camar-kejar arktika karena perilaku kleptoparasitisme burung ini. Selain itu, menurunnya jumlah ikan di sekitar perairan Eropa dan kemunculan predator (semisal rubah merah) dalam jumlah besar turut mengancam populasi burung ini di sana. Meski begitu, populasi global dari burung ini diperkirakan masih sekitar 400—600 ribu individu.

Dari camar-kejar arktika, kita jadi belajar salah satu bentuk parasitisme yang dapat dilakukan satu hewan terhadap hewan lain. Anehnya, kebiasaan mencuri mangsa dari burung lain ini ternyata juga dapat memengaruhi populasi mereka jika jumlah burung yang biasa mereka curi mulai menurun. Bagaimana tanggapanmu soal burung laut yang satu ini?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Yudha
EditorYudha
Follow Us