Kalau digeneralisasi, keluarga ular (subordo Serpentes) terbagi atas dua tipe yang berbeda, yakni ular berbisa dan ular tak berbisa. Kalau ditanya soal mana yang lebih berbahaya, sudah pasti jawabannya adalah ular berbisa. Jumlah spesies ular berbisa yang dapat membunuh manusia jauh lebih banyak jika dibandingkan dengan ular tak berbisa. Selain itu, ular berbisa seolah tak butuh lebih banyak usaha ketimbang saudara tak berbisa mereka dalam membunuh target di depan. Semua makhluk di sekitar mereka hampir pasti akan tunduk dengan satu gigitan saja.
Bisa pada ular memang jadi salah satu komponen paling unik dalam dunia hewan. Sebab, masing-masing spesies ular berbisa memiliki karakteristik racun tersendiri dalam bisa mereka. Selain itu, jumlah dosis yang dapat disuntikkan dan sejauh mana tingkat berbahaya bisa mereka dalam membunuh target relatif berbeda-beda, tergantung spesies mereka.
Ukuran tubuh juga tak jadi penghalang bagi ular berbisa untuk membunuh target berukuran besar. Ular taipan pedalaman (Oxyuranus microlepidotus) dan ular mamba hitam (Dendroaspis polylepis), misalnya, dikenal sebagai ular berbisa paling mematikan di dunia kendati ukuran keduanya relatif kecil. Lantas, ada rahasia apa saja di balik bisa milik ular? Bagaimana cara mereka memproduksi cairan berbahaya tersebut? Yuk, cari tahu jawaban lengkapnya di bawah ini! Simak sampai akhir agar pengetahuan kamu terkait satwa liar, terutama tentang ular berbisa, bisa semakin meningkat.