PMMA adalah singkatan dari polymethyl methacrylate dan biasanya disebut akrilik. Ini adalah bahan umum yang digunakan sebagai pengganti kaca karena ringan dan antipecah. ISS tidak menggunakannya, tetapi sedang dikembangkan untuk digunakan di pesawat ruang angkasa masa depan.
Kapsul Orion menggunakan akrilik yang dilebur dengan bahan lain untuk jendela. Pesawat ruang angkasa masa depan kemungkinan akan menggunakan sesuatu yang serupa.
Dalam percobaan, para peneliti membakar lembaran kaca akrilik dan memvariasikan tiga faktor lingkungan yakni tekanan sekitar, kandungan oksigen, dan kecepatan aliran.
Mereka menggunakan Bremen Drop Tower untuk mensimulasikan gaya berat mikro. Percobaan menunjukkan bahwa tekanan lingkungan yang lebih rendah dapat meredam api. Namun, kandungan oksigen yang lebih tinggi memiliki efek yang lebih kuat. Kadar oksigen di ISS adalah 21 persen, sama seperti di Bumi.
Wahana antariksa masa depan dengan tekanan udara yang lebih rendah akan memiliki kadar oksigen hingga 35 persen. Itu berarti ada peningkatan besar dalam risiko yang dihadapi astronot saat terjadi kebakaran. Hasilnya menunjukkan bahwa si jago merah itu dapat menyebar tiga kali lebih cepat daripada di Bumi.