Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Penguin
penguin berkelompok untuk saling menghangatkan (pexels.com/Pixabay)

Intinya sih...

  • Bulu penguin menjebak udara dan air, menjaga suhu tubuh stabil di -60°C

  • Lapisan lemak dan sirkulasi panas mencegah kehilangan panas berlebih di bagian tubuh

  • Penguin membentuk kelompok huddling untuk meningkatkan suhu tubuh hingga 20°C di tengah kelompok

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Di Antartika, suhu bisa sangat ekstrem, bahkan mendekati -60 °C dengan angin kencang dan kelembapan yang membeku. Bagi banyak spesies, ini berarti kematian dalam waktu singkat. Namun, tidak untuk penguin terutama penguin emperor yang bisa bertahan hidup, berkembang biak, dan menjaga suhu tubuhnya tetap stabil. Jadi, apa rahasia termal mereka? Berikut adalah adaptasi ilmiah penguin berdasarkan beberapa studi dari luar negeri.

1. Bulu Penguin berfungsi untuk menjebak panas

penguin yang sedang berjemur dibawah sinar matahari (pexels.com/Jean van der Meulen)

Salah satu keunggulan utama penguin ada pada struktur bulunya. Berbeda dengan burung lainnya, bulu penguin tersusun sangat rapat dan berlapis-lapis, menciptakan sistem isolasi alami yang dapat menjebak udara di antara serat bulu. Udara yang terperangkap ini berfungsi sebagai pelindung panas tubuh agar tidak keluar. Penelitian yang dipublikasikan oleh Journal of the Royal Society Interface menjelaskan bahwa bulu penguin dapat menahan udara hingga 80 persen dari volumenya, menjadikannya sistem isolasi biologis yang sangat efisien.

Selain itu, bulu penguin juga dilapisi minyak alami dari kelenjar di dekat ekornya yang berfungsi sebagai pelindung air. Lapisan ini menjaga bulu tetap kering meskipun mereka sering menyelam di air yang mendekati titik beku. Kombinasi antara struktur mikroskopis bulu dan lapisan minyak membuat panas tubuh penguin tetap stabil, bahkan pada suhu -60°C.

2. Lapisan lemak dan sistem sirkulasi panas

lapisan bulu penguin yang terlihat seperti garis hitam dan putih (pexels.com/Tom D'Arby)

Di balik bulu yang rapat, penguin memiliki lapisan lemak atau blubber yang tebalnya bisa mencapai tiga sentimeter. Lapisan ini bukan hanya jadi sumber energi saat musim dingin yang panjang, tapi juga berfungsi untuk menyimpan panas tubuh. Mekanisme tubuh penguin jadi lebih efisien dengan sistem yang disebut counter current heat exchange, di mana pembuluh darah arteri dan vena berdampingan agar panas dari darah yang mengalir keluar bisa menghangatkan darah dingin yang kembali ke jantung.

Menurut Encyclopaedia Britannica, sistem ini mencegah kehilangan panas berlebih di bagian tubuh seperti kaki dan sayap, yang paling rentan membeku. Dengan mekanisme ini, penguin bisa berdiri berjam-jam di atas es tanpa membeku, karena darah dingin dari kaki sudah dihangatkan terlebih dahulu sebelum mencapai organ vital.

3. Hangat lewat kebersamaan

penguin berkelompok untuk saling menghangatkan (pexels.com/Pixabay)

Selain kemampuan fisiknya, penguin punya strategi sosial yang keren banget untuk bertahan hidup. Mereka bikin kelompok besar dan saling nempel satu sama lain dalam formasi yang disebut huddling. Dalam posisi ini, ribuan penguin berkerumun rapat sehingga panas tubuh mereka terperangkap di dalam kelompok. Penelitian dari arXiv.org dan laporan Wired Science menyebutkan bahwa suhu di tengah kelompok huddling bisa meningkat hingga 20°C—bahkan mendekati suhu tubuh penguin itu sendiri, sekitar 37°C.

Yang lebih menakjubkan, penguin nggak cuma diam di tempat. Mereka terus bergerak perlahan, saling bergantian posisi supaya semua anggota koloni dapat kesempatan berada di bagian tengah yang lebih hangat. Strategi sosial ini menunjukkan betapa kuatnya naluri kerja sama mereka dalam menghadapi kondisi ekstrem.

4. Metabolisme Penguin dicuaca ekstream

siklus hidup penguin kaisar (commons.wikimedia.org/Zina Deretsky, National Science Foundation)

Kemampuan penguin untuk beradaptasi juga terlihat dari cara mereka mengatur metabolisme. Ketika suhu turun drastis atau saat mereka tidak bisa mencari makan selama badai salju, penguin menurunkan laju metabolisme tubuhnya, Ini dikenal sebagai depresi metabolik. Penelitian yang diterbitkan di American Journal of Physiology menunjukkan bahwa penguin bisa menurunkan suhu inti tubuhnya hingga sekitar satu derajat tanpa memengaruhi fungsi organ vital.

Penyesuaian ini memungkinkan mereka menghemat energi dalam waktu yang lama, terutama selama masa inkubasi telur ketika jantan harus bertahan berminggu-minggu tanpa makan. Kombinasi antara perlambatan metabolisme dan isolasi termal membuat penguin menjadi spesies yang benar-benar luar biasa dalam menghadapi suhu ekstrem di planet ini.

Di balik langkah-langkah lucu dan bentuk tubuhnya yang menggemaskan, penguin menyimpan rahasia ilmiah yang luar biasa. Mereka bukan hanya simbol ketangguhan di Antartika, tetapi juga bukti bahwa sains dan alam berkolaborasi dalam harmoni yang sempurna untuk mempertahankan kehidupan di tengah ketidakmungkinan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team