potret proses konstruksi Patung Liberty di Prancis (commons.wikimedia.org/Michael Sch)
Tak hanya desainernya saja yang berasal dari Prancis, bahkan keseluruhan proses pembuatan Patung Liberty itu turut dilakukan di Negeri Menara Eiffel tersebut. National Park Service melansir kalau tokoh politik Prancis yang anti perbudakan bernama Édouard de Laboulaye jadi orang pertama yang melayangkan proposal untuk membuat Patung Liberty di AS pada 1865.
Motivasi Laboulaye dalam membuat proposal itu tak lain karena ingin Prancis dan AS menjadi negara sahabat sekaligus memberikan hadiah atas keberhasilan AS dalam mewujudkan kebebasan dan kemerdekaan pasca-Perang Saudara (American Civil War). Sebab, dari perang tersebut AS berhasil menghapus praktek perbudakan yang kala itu jadi batu sandungan dari idealisme kebebasan dan kemerdekaan bagi penduduk yang tinggal AS. Setelah desain dari Bartholdi rampung, tahapan selanjutnya adalah mengumpulkan biaya.
Salah satu cara yang ditempuh adalah penggalangan dana dan sumbangan, baik dari Prancis selaku pembuat patung maupun AS selaku pihak yang akan menerima patung. Dilansir Statue of Liberty, penggalangan dana di Prancis dilakukan dengan membuat hiburan dan lotere. Sementara di AS, cara yang ditempuh lebih beragam, semisal teater amal, pameran seni, lelang, dan adu hadiah.
Setelah dana dicukupi, maka selanjutnya adalah proses pembuatan Patung Liberty. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, proses konstruksi dilakukan di Prancis dan dimulai pada 1876. Para ahli pahat dan seni di Prancis berbondong-bondong membantu proses konstruksi dengan kecepatan yang luar biasa. Bayangkan saja, pada tahun yang sama, bagian tangan yang memegang obor dari patung ini sudah berhasil diselesaikan.
Akan tetapi, untuk menyelesaikan keseluruhan patung, butuh waktu sampai tahun 1884. Hasilnya? Sebuah patung setinggi 46 meter dengan bobot mencapai 225 ton dengan lapisan cat berwarna merah kecokelatan yang khas dari tembaga alami.
Ya, warna hijau yang kita lihat saat ini bukan warna asli dari Patung Liberty, melainkan warna yang muncul karena oksidasi tembaga karena terpapar udara dan kelembaban yang sudah mulai terjadi sejak tahun 1906. Namun, karena warna hijau kebiruan itu ternyata mencegah terjadinya korosi lebih lanjut, akhirnya Patung Liberty diwarnai dengan warna tersebut secara keseluruhan pada 1906—1920.
Oke, kembali ke proses pembuatan. Di AS, persiapan untuk menerima patung terus dilakukan. Tugas AS adalah mempersiapkan pulau yang akan jadi tempat alas dan fondasi Patung Liberty nantinya. Akhirnya dipilih Pulau Liberty sebagai tempat yang sesuai dan fondasi setinggi 93 meter berhasil diselesaikan.
Pada 4 Juli 1884, pihak Prancis mulai mengirim potongan Patung Liberty menuju AS lewat jalur kapal Samudra Atlantik. Patung tiba pada 17 Juni 1885, tetapi baru mulai dirakit setelah alas patung rampung pada 1886. Dari proses yang panjang dan ribet itu, konstruksi Patung Liberty pada akhirnya berhasil diselesaikan dan dibuka untuk publik pada 28 Oktober 1886.