Tentu saja perjalanan ke luar angkasa sangat berbeda dengan perjalanan di Bumi pada umumnya. Salah satu perbedaan mendasar adalah perbedaan gravitasi antara Bumi dengan ruang hampa udara di luar angkasa. Itu sebabnya, astronaut atau siapa pun yang akan melakukan perjalanan ke luar angkasa, harus menjalani latihan khusus terlebih dahulu.
Orang yang lulus sarjana astronomi belum memiliki kualifikasi sebagai astronaut. Menurut laman NASA, seseorang bisa lulus menjadi astronaut dengan kualifikasi penuh pada saat ia bisa menyelesaikan program studi dan pelatihan khusus selama dua tahun. Calon astronaut akan belajar mengenai dasar pesawat ulang alik, stasiun luar angkasa, ilmu astronomi lanjutan, kekuatan fisik, tes kesehatan mental, dan segala hal yang berkaitan dengan gravitasi.
Oh ya, mereka juga akan diajarkan bagaimana cara mengoperasikan pesawat luar angkasa. Selama pelatihan berlangsung, calon astronaut diberikan jadwal latihan dengan menggunakan jet simulasi T-38 milik NASA yang dibuat semirip mungkin dengan pesawat luar angkasa aslinya.
Di antara semua proses latihan, mungkin latihan penyesuaian diri dengan perbedaan gravitasi merupakan salah satu yang terberat. Seorang calon astronaut harus terbiasa dengan zona gravitasi mikro atau bahkan gravitasi nol. Biasanya, mereka dengan fisik yang tak cukup kuat, akan mengalami mual, muntah, diare, dan mungkin pusing untuk beberapa waktu.
Astronaut yang berpengalaman sekali pun bisa jatuh sakit jika terlalu sering berada dalam zona gravitasi nol. Itu sebabnya, pelatihan ini harus dilakukan dalam jangka waktu yang cukup lama. Itu pun terkadang belum cukup untuk membuat seseorang bisa kuat menghadapi wilayah tanpa gravitasi
Oleh sebab itu, kebiasaan hidup di luar angkasa juga wajib dijalani sebelum keberangkatan mereka. NASA memiliki laboratorium khusus bawah air bernama Neutral Buoyancy Laboratory atau NBL. Pusat pelatihan ini akan memaksa calon astronaut untuk bekerja di dalam sebuah kolam raksasa dengan tekanan tertentu.
Dalam satu hari, calon astronaut bisa menghabiskan waktunya di dalam air selama 7 jam penuh. Bayangkan jika hal tersebut dilakukan selama bertahun-tahun. Bagi orang sehat pun, latihan seperti ini akan mengakibatkan perasaan mual, pusing, dan mungkin muntah akibat pencernaan yang tidak bekerja dengan normal.