Selain gaya bergerak, ada beberapa faktor lain yang memengaruhi seberapa cepat ular bisa melata:
Ukuran tubuh. Ular kecil dan ramping cenderung lebih cepat daripada ular besar bertubuh berat.
Habitat. Permukaan kasar memberi lebih banyak grip, sementara permukaan licin memperlambat pergerakan.
Suhu tubuh. Karena ular berdarah dingin, mereka lebih lincah saat suhu hangat.
Spesies. Beberapa spesies memang berevolusi untuk menjadi “sprinter” ulung, bahkan ada yang bisa mencapai kecepatan 32 km/jam.
Meski tidak memiliki kaki, ular membuktikan bahwa evolusi selalu menemukan jalan. Tubuh panjang, otot yang kuat, sisik perut yang canggih, dan empat teknik gerakan membuat mereka mampu melata, meluncur, bahkan “berlari” dengan gesit. Memahami cara ular bergerak tanpa kaki bukan hanya mengungkap rahasia alam, tapi juga menunjukkan betapa luar biasanya inovasi evolusi dalam menciptakan makhluk yang efisien dan adaptif di berbagai habitat.
Referensi
Discover Wildlife. Diakses pada September 2025. How Do Snakes Move? Despite Having No Legs Snakes Are Amazingly Agile
Jayne, B. C. (2020). What defines different modes of snake locomotion? Integrative and Comparative Biology, 60(1), 156–170. https://doi.org/10.1093/icb/icaa017
National Zoo (Smithsonian). Diakses pada September 2025. How Do Snakes Move Without Legs
Snake Locomotion. Diakses pada September 2025. Behavior Patterns – The Biomechanics of Snake Locomotion