5 Fakta Ular Tambang, Kombinasi Warna Sisiknya Sangat Menawan!

Ular tambang atau ular tali picis (Dendrelaphis pictus) merupakan spesies ular yang masuk dalam famili Colubridae. Secara ukuran, ular yang satu ini termasuk dalam spesies kecil. Panjang tubuh mereka kalau ditotal sekitar 108—150 cm dengan bobot hanya beberapa gram saja.
Ada banyak keistimewaan yang dimiliki oleh ular tambang. Mulai dari penampilan sampai kebiasaan hidup di atas pohon yang mereka jalani pasti siap membuat kita terkesima. Untuk itu, kalau ingin kenal lebih dekat dengan ular yang satu ini, simak pembahasannya sampai tuntas, ya!
1. Bagaimana penampilan ular tambang?

Seperti yang sudah kita lihat, ular tambang memang tampil dengan corak sisik yang menarik. Bagaimana tidak? Perpaduan warna cokelat gelap pada bagian punggung dan hijau zaitun cerah pada bagian perut membuat tubuh ular ini sangat nyentrik begitu terlihat. Belum lagi, ada garis berwarna hitam di tepi tubuh yang memisahkan corak bagian punggung dan perut, serta membentang mulai dari area mata sampai ekor, dilansir Animalia.
Bagian kepala ular tambang lebih besar ketimbang tubuh. Ada sedikit warna kuning para area mulut dan sedikit bintik-bintik hijau kebiruan di sekitar leher. Di dalam mulut ular ini terdapat sekitar 23—26 gigi. Sebenarnya, ular ini memiliki bisa pada liur. Namun, racun pada bisa itu lebih bertujuan untuk mencerna mangsa dan tidak berbahaya sama sekali bagi manusia.
2. Peta persebaran, habitat, dan makanan favorit

Peta persebaran ular tambang bisa dibilang sangat luas. Mereka berada mulai dari kawasan India sampai seluruh negara di Asia Tenggara, termasuk Indonesia bagian barat. Ecology Asia melansir, kawasan tepi hutan jadi habitat yang paling sesuai untuk mereka. Malahan, ular ini cenderung menghindari kawasan tengah hutan yang memiliki vegetasi rapat.
Maka dari itu, kadang-kadang ular tambang ditemukan juga di sekitar semak belukar sampai pemukiman manusia. Mereka termasuk ular diurnal sehingga aktivitas lebih banyak dilakukan selama Matahari masih terbit. Soal makanan, ada dua jenis mangsa yang difavoritkan ular tambang, yakni katak dan tokek. Ketika berburu, mereka memanfaatkan kemampuan memanjat pohon yang akan dibahas secara lengkap di bawah ini.
3. Sederet kemampuan di atas pohon

Ya, ular tambang itu termasuk hewan arboreal yang artinya lebih banyak menghabiskan waktu di atas pohon ketimbang tanah. Pastinya ada banyak kemampuan menarik yang dimiliki ular tambang untuk menunjang kehidupan di atas pohon. Ekor mereka, misalnya, tergolong ekor prehensil yang dapat dimanfaatkan sebagai “tangan” untuk mencengkeram dahan pohon setelah menyambar mangsa. Belum lagi, kemampuan meliuk di atas pohon dan sisik berbentuk huruf U semakin memudahkan proses memanjat.
Selain itu, dilansir Snake Radar, ular tambang mampu “terbang” dari satu dahan ke dahan lain. Sebenarnya, kata yang lebih tepat itu adalah meluncur. Ya, layaknya spesies ular terbang (genus Chrysopelea), ular tambang dapat meluncur beberapa meter dari satu pohon ke pohon lain ketika harus berpindah tempat. Kalau dibandingkan dengan ular terbang, sebenarnya kemampuan milik ular tambang ini masih lebih lemah.
4. Sistem reproduksi

Belum banyak fakta soal sistem reproduksi ular tambang yang kita ketahui. Kebanyakan informasi yang akan disebutkan setelah ini berasal dari spesimen yang dipelihara manusia atau ada dalam penangkaran. Ular tambang termasuk hewan ovipar sehingga reproduksi dilakukan dengan cara bertelur.
Snake Radar melaporkan bahwa betina mampu menghasilkan 3—8 butir telur dalam satu kali masa reproduksi. Masa inkubasi yang akan dijalani telur-telur itu sekitar 57—60 hari. Saat baru menetas, umumnya anak ular tambang betina berukuran sedikit lebih besar dari jantan. Ukuran saat lahir bagi ular ini sekitar 8—12 cm.
5. Status konservasi

Berdasarkan catatan IUCN Red List, ular tambang masuk dalam kategori hewan dengan risiko rendah (Least Concern). Hanya saja, populasi dan tren populasi mereka belum diketahui secara pasti. Ini wajar mengingat peta persebaran ular tambang yang begitu luas sehingga populasi di masing-masing tempat jadi sangat bervariasi.
Selain itu, tidak dilaporkan apakah ada masalah serius yang dihadapi oleh ular tambang, tentunya selain masalah kerusakan habitat akibat pembukaan lahan. Mengingat corak tubuh yang cantik dan sifat yang tidak agresif, ular tambang kadang dijadikan hewan peliharaan untuk mengisi terarium.
Namun, pemeliharaan ular ini terbilang cukup rumit. Sebab, pemilik harus menyediakan tempat dengan suhu yang tepat, tergantung waktu. Mereka membutuhkan sekitar 32 derajat Celsius ketika siang dan 29 derajat Celsius saat malam. Tak ketinggalan, ular ini suka dengan air hangat di dalam kandang dan frekuensi makan mereka terbilang cukup sering, yakni sekitar 3—4 hari sekali. Ditambah lagi, tidak disarankan untuk sering menyentuh dan mengangkat ular tambang. Jadi, kalau tertarik untuk memelihara ular tambang, pastikan kebutuhan mereka terpenuhi, ya!