4 Bahaya Jika Kucing Tidak Pernah Divaksin, Jangan Disepelekan!

- Vaksinasi penting untuk melindungi kucing dari penyakit menular yang berbahaya
- Kucing yang tidak divaksin rentan terhadap penyakit seperti panleukopenia, rabies, felimis calicivirus, dan rhinotracheitis
- Vaksinasi secara rutin merupakan investasi dalam mencegah penyakit serius dan menjaga kualitas hidup kucing
Vaksinasi merupakan salah satu langkah penting untuk menjaga kesehatan kucing agar tetap terlindung dari berbagai potensi penyakit menular yang membahayakan nyawa. Meski kucing terlihat sehat, namun apabila belum dipaksa, maka risiko untuk terinfeksi akan lebih tinggi, sehingga bisa menyebar dengan cepat apabila sering berinteraksi dengan lingkungan luar.
Vaksin yang berfungsi sebagai pencegahan dini tentu sangat efektif terhadap potensi penyakit-penyakit yang tidak memiliki obat khusus dan bisa berakibat fatal. Jika pemilik lalai atau menunda vaksinasi, maka ada beberapa bahaya berikut ini yang akan dialami kucing, sehingga dapat membahayakan dirinya sendiri, lingkungan, hingga manusia.
1. Rentan terkena virus panleukopenia

Kucing yang tidak divaksin ternyata sangat rentan terhadap paparan virus panleukopenia, yaitu infeksi mematikan yang pada umumnya akan menyerang sistem kekebalan tubuh dan juga pencernaan. Penyakit ini ternyata dapat menimbulkan dehidrasi parah, diare berdarah, hingga kematian dalam waktu singkat, khususnya apabila terjadi pada anak kucing.
Vaksin panleukopenia pada umumnya diberikan sejak kucing berusia 8 minggu dan dapat menyelamatkan nyawa karena memang belum ditemukan obat khusus untuk mengatasi infeksi yang satu ini. Tanpa adanya perlindungan vaksin, maka virus tersebut akan semakin berkembang dengan pesat dan pada akhirnya menyebar di antara kucing lain, apalagi yang sama-sama belum divaksin.
2. Dapat menularkan rabies

Salah satu ancaman paling serius pada hewan mamalia adalah rabies, sebab penyakit tersebut dapat menular dari hewan ke manusia dan hampir selalu membawa akibat yang fatal setelah gejalanya muncul. Kucing yang tidak tervaksin rabies pada umumnya akan mudah tertular dari gigitan hewan lain, seperti kelelawar atau anjing, lalu menyebarkan pada manusia melalui gigitan atau cakaran.
Pemerintah di banyak negara mewajibkan adanya vaksinasi rabies sebagai syarat untuk memiliki hewan peliharaan, sebab dampaknya sangat berbahaya untuk kesehatan publik. Melalui vaksinasi yang memadai, maka risiko penurunan rabies pun dapat ditekan, bahkan hingga nyaris nol dan mampu memberikan perlindungan jangka panjang bagi kucing atau pemiliknya.
3. Risiko penyakit pernapasan menular

Penyakit seperti felimis calicivirus atau rhinotracheitis ternyata sangat mudah menular antar kucing melalui bersin udara hingga penggunaan peralatan makan bersama. Kucing yang tidak dipasang ternyata memiliki risiko yang lebih tinggi mengalami berbagai gejala, seperti pilek berat, demam, mata berair, hingga kesulitan dalam bernapas.
Vaksin untuk penyakit ini sebetulnya tersedia dalam paket vaksin dasar dan memang biasanya diberikan oleh dokter hewan. Jika kucing tidak divaksin, maka akan menjadi pembawa virus dalam waktu yang lama, bahkan tanpa menunjukkan adanya gejala, sehingga bisa menyebarkan ke kucing lain yang ada di rumah atau lingkungan sekitar.
4. Biaya perawatan akan jauh lebih mahal

Kucing yang tidak memeroleh vaksin secara rutin akan lebih berpotensi jatuh sakit dan apabila hal tersebut sampai terjadi, maka biaya pengobatannya akan lebih tinggi dibandingkan biaya vaksinasi awal. Ada beberapa penyakit yang bahkan memerlukan perawatan intensif, rawat inap, atau bahkan tindakan medis secara khusus yang tentunya tidak murah untuk dibayarkan.
Dengan melakukan vaksinasi secara berkala, maka pemilik kucing sebetulnya sedang berinvestasi dalam mencegah penyakit yang serius dan juga menjaga kualitas hidup dari hewan peliharaannya. Pencegahan tentu akan selalu lebih murah dan lebih mudah daripada pengobatan yang sifatnya reaktif pada saat kucing sudah mengalami sakit.
Vaksinasi bukan hanya bentuk kasih sayang, namun juga tanggung jawab sebagai pemilik. Hewan kucing yang divaksin memiliki daya tahan tubuh yang baik, umur yang lebih panjang, dan juga kualitas hidup yang terjaga lebih baik. Mencegah daripada mengobati!