Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi baling-baling kapal
ilustrasi baling-baling kapal (pexels.com/Quang Nguyen Vinh)

Intinya sih...

  • Analisis hidrodinamika meningkatkan efisiensi dan kecepatan kapal

  • Teknologi baling-baling mengurangi kebisingan dan getaran di perairan

  • Kondisi laut dan beban kapal mempengaruhi jumlah daun baling-baling

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Kapal laut tidak hanya bergantung pada tenaga mesin yang besar, tetapi juga pada baling-baling yang menjadi kaki utama untuk bergerak di perairan. Komponen ini berperan dalam mengubah tenaga mesin menjadi dorongan yang membuat kapal melaju dengan stabil. Menariknya, jumlah daun pada baling-baling kapal ternyata bukan sekadar soal desain, melainkan punya pengaruh besar terhadap kecepatan, efisiensi, dan keseimbangan saat kapal berlayar.

Di balik bentuknya yang sederhana, baling-baling kapal memiliki perhitungan teknik yang detail. Mulai dari ukuran, material, hingga jumlah daunnya ditentukan melalui riset yang mendalam. Semakin dalam kamu mengenal fungsinya, semakin terlihat bahwa setiap helai daun baling-baling menyimpan peran penting untuk menjaga daya dorong dan mengurangi getaran, demi memastikan perjalanan laut yang aman dan efisien.

1. Efisiensi tenaga dan kecepatan

ilustrasi kapal sedang berlayar (pexels.com/Matthew Barra)

Analisis hidrodinamika berperan penting dalam meningkatkan efisiensi kapal melalui beberapa cara. Dilansir laman London Maritime Academy, ada dua ara dalam meningkatkan efisiensi. Pertama adalah dengan mengurangi hambatan dan resistansi. Adapun parameter yang dilihat seperti gerakan gelombang dan dampaknya terhadap pergerakan kapal. Analisis ini bertujuan untuk menekan konsumsi bahan bakar dan meningkatkan kecepatan.

Kedua adalah dengan mengoptimalkan bentuk lambung kapal dan sistem propulsi. Insinyur mempelajari dan menyesuaikan desain lambung, kelengkungan tepi, pelengkap lainnya, serta bentuk baling-baling kapal. Hal ini bertujuan untuk mengurangi getaran dan meningkatkan stabilitas. Optimasi tersebut secara langsung meningkatkan kinerja turbin mesin kapal sekaligus menurunkan konsumsi minyak dan energi.

2. Getaran dan kebisingan

ilustrasi kapal (pexels.com/Jose Parra)

Teknologi baling-baling pada kapal juga mencegah atau mengurangi kebisingan dan getaran di perairan. Hal ini juga berhubungan dengan jumlah daun pada baling-baling setiap kapal. Berbagai inovasi dan riset terkait pengaruh baling-baling kapal terhadap lingkungan perairan juga dikaji secara mendalam. Dilansir laman Maritime Professionals, Lars Eikeland Marine Director Oscar Propulsion, mengatakan: "Kebisingan bawah air merupakan salah satu produk sampingan paling merugikan dari pelayaran komersial. Namun berbeda dengan bentuk polusi laut lainnya, saat ini belum ada peraturan internasional yang diterapkan untuk mencegah atau mengurangi sumber kerusakan lingkungan ini."

Meningkatnya tingkat kebisingan khususnya dalam rentang frekuensi rendah, juga membuat fauna laut menjadi bingung dan mengganggu sinyal komunikasi mereka, sehingga memicu perubahan perilaku atau bahkan kepunahan. Dengan menempatkan lubang-lubang kecil secara presisi pada baling-baling kapal, hal ini mampu menekan kavitasi atau mengurangi kebisingan hingga 10 dB tanpa mengorbankan kemampuan dorong kapal.

3. Kondisi laut dan beban kapal

ilustrasi kondisi laut dan beban kapal (pexels.com/Mike Bird)

Kondisi laut yang bervariasi seperti tinggi gelombang, arus, hingga salinitas sangat berpengaruh langsung terhadap kinerja baling-baling. Kapal yang beroperasi di perairan tenang dapat mengandalkan desain baling-baling dengan jumlah daun lebih sedikit untuk memaksimalkan efisiensi dan kecepatan. Sebaliknya, di perairan dengan gelombang tinggi dan arus kuat, baling-baling dengan jumlah daun lebih banyak sering kali dipilih untuk menjaga stabilitas dorongan dan mengurangi getaran.

Selain itu, beban kapal menjadi faktor penting dalam menentukan jumlah daun baling-baling. Kapal dengan muatan berat membutuhkan torsi dan daya dorong lebih besar, sehingga memerlukan baling-baling berdaun lebih banyak untuk mempertahankan performa optimal. Penyesuaian ini juga dilihat dari efisiensi bahan bakar, tetapi juga memperpanjang umur operasional baling-baling.

4. Inovasi modern

ilustrasi kapal inovasi modern (pexels.com/Frederick Adegoke Snr.)

Industri maritim terus berinovasi untuk menciptakan desain baling-baling kapal yang lebih canggih, hemat energi, dan ramah lingkungan. Desain aerodinamis dengan material canggih seperti komposit dan paduan logam ringan memungkinkan baling-baling kapal bekerja lebih efisien. Inovasi ini juga menjadi jawaban atas tantangan global dalam mengurangi jejak karbon sektor transportasi laut.

Beberapa produsen mengembangkan fitur khusus seperti lubang tekanan (pressure pores) dan bentuk baling-baling yang dimodifikasi untuk meminimalkan kavitasi, penyebab utama suara bising di perairan. Dengan kombinasi antara desain mutakhir dan pemanfaatan kecerdasan buatan untuk analisis arus, inovasi ini tidak hanya meningkatkan performa kapal, tetapi juga mendukung upaya keberlanjutan lingkungan di masa depan.

Pada akhirnya, jumlah daun baling-baling kapal bukanlah keputusan acak, melainkan hasil perhitungan yang matang antara kecepatan, efisiensi, dan kestabilan. Semakin banyak daunnya, semakin halus dorongan yang dihasilkan, tetapi juga menambah hambatan air. Sebaliknya, jumlah daun yang lebih sedikit bisa meningkatkan kecepatan, namun berisiko menimbulkan getaran yang lebih besar. Pilihan jumlah daun baling-baling disesuaikan dengan jenis dan tipe kapal.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team