ilustrasi sungai di Amerika Serikat (pexels.com/Tom Fisk)
Seperti yang mungkin kamu tahu, California terkenal dengan gempa buminya, yang berarti, ada kesiapsiagaan terkait gempa bumi. Namun, hanya ada sedikit kesadaran atau persiapan jika terjadi banjir. Nah, hal ini benar adanya.
Mengingat hal itu, US Geological Survey (USGS) merancang ARkStorm Scenario. Dimodelkan berdasarkan Banjir Besar 1862 di California dan badai yang sama, ARkStorm Scenario dibuat untuk melihat dampak geologis dari badai besar seperti yang terjadi pada 1861—1862, serta dampak yang lebih luas yang akan terjadi di California jika sewaktu-waktu bencana serupa terjadi di era modern.
Skenario hipotetis tersebut menemukan bahwa California sangat tidak siap menghadapi badai besar yang kemungkinan terjadi di kemudian hari. Sebagian besar daerah akan mengalami kerusakan parah, yang berarti akan memengaruhi ekonomi. Nah, perkiraan kerugiannya bahkan mencapai 725 miliar dolar AS atau setara dengan Rp11,8 kuadriliun.
Seperempat dari semua bangunan akan terendam banjir, tanggul akan jebol, dan 1,5 juta orang akan mengungsi. Ini pun belum termasuk jumlah korban tewas, yang kemungkinan cukup besar. Kemungkinan juga, badai ini sama besarnya dengan gempa bumi besar, meskipun menimbulkan kerugian yang jauh lebih besar.
Namun, setidaknya masih ada harapan. Badai bisa diprediksi ketimbang gempa bumi, biasanya didahului oleh tanda-tanda geologis tertentu yang dapat dideteksi lebih awal dan lebih akurat. Ditambah lagi, California telah melakukan latihan kesiapsiagaan gempa bumi secara berkala. Mengapa tidak melakukan hal yang sama untuk kebanjiran?