Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Batu Bergerak di SpongeBob Ternyata Ada di Dunia Nyata, Cek Faktanya!

SpongeBob (dok. SpongeBob SquarePants)

Siapa yang menyangka bahwa adegan kocak dari SpongeBob SquarePants, di mana batu tampak bergerak sendiri, sebenarnya terinspirasi dari fenomena nyata? Di Racetrack Playa, Death Valley, California, fenomena yang dikenal sebagai batu berlayar ini telah memukau para ilmuwan dan penggemar alam selama lebih dari satu abad. Batu-batu besar tampak bergerak melintasi dasar danau kering, meninggalkan jejak panjang di belakang mereka, seolah-olah mereka hidup dan memiliki kemauan sendiri.

Namun, tidak ada trik animasi di sini. Fenomena ini benar-benar terjadi di dunia nyata, dan penjelasannya jauh lebih menakjubkan daripada yang mungkin Anda bayangkan. Setelah bertahun-tahun misteri dan spekulasi, pada tahun 2014, para ilmuwan akhirnya berhasil mengungkap rahasia di balik gerakan batu-batu ini. Penasaran bagaimana batu-batu di Death Valley bisa bergerak seperti di serial kartun? Berikut faktanya!

1. Fenomena Batu Berlayar di Racetrack Playa

Batu berlayar (dok. ggpht.com)

Racetrack Playa di Death Valley, California, adalah rumah bagi fenomena alam yang sangat langka: batu-batu besar yang tampaknya bergerak sendiri di atas tanah. Batu-batu ini, yang dikenal sebagai "sailing stones" atau batu berlayar, meninggalkan jejak panjang di permukaan danau kering, seolah-olah ditarik oleh tangan tak terlihat.

Fenomena ini telah membingungkan para peneliti sejak awal 1900-an, memicu berbagai teori mulai dari angin kencang hingga kekuatan magnet, bahkan hingga teori tentang campur tangan makhluk luar angkasa. Meski banyak yang meragukan, batu berlayar ini bukanlah tipuan atau ilusi—mereka benar-benar bergerak!

2. Penemuan yang Mengungkap Misteri Batu Berlayar

Batu berlayar (www.mensjournal.com)

Penjelasan ilmiah untuk fenomena batu berlayar baru terungkap pada tahun 2014, berkat penelitian yang dilakukan oleh Richard D. Norris dan James M. Norris. Mereka menemukan bahwa gerakan batu-batu ini disebabkan oleh kombinasi kondisi yang sangat spesifik di musim dingin. Ketika suhu malam turun cukup rendah, lapisan tipis es terbentuk di atas danau kering.

Pada siang hari, es ini mencair menjadi panel-panel besar yang mengapung, dan angin ringan mendorong panel-panel ini, yang kemudian menggeser batu-batu tersebut dengan perlahan. Penelitian ini mengandalkan teknologi mutakhir seperti GPS dan kamera time-lapse untuk memantau dan mendokumentasikan pergerakan batu secara langsung, menjadikannya sebagai salah satu pencapaian penting dalam memecahkan misteri ini.

3. Proses Pembentukan dan Gerakan Batu

Proses terbentuknya batu berlayar (cdn.sci.news)

Untuk batu-batu di Racetrack Playa bergerak, kondisi yang tepat harus ada. Penelitian menunjukkan bahwa fenomena ini memerlukan lapisan air tipis di bawah es, yang membeku saat suhu turun di malam hari. Pada pagi hari, ketika sinar matahari mulai mencairkan es, panel-panel es besar terbentuk dan mengapung di atas permukaan danau kering. Angin ringan kemudian mendorong panel-panel es ini, yang secara perlahan menekan dan menggerakkan batu-batu di bawahnya.

Gerakan ini sangat lambat, hanya beberapa meter per menit, tetapi karena proses ini dapat berlangsung selama beberapa hari, batu-batu tersebut dapat menempuh jarak yang cukup jauh, meninggalkan jejak yang jelas di permukaan tanah.

4. Frekuensi dan Durasi Gerakan Batu

Sailing stone (www.amazingworldreality.com)

Batu-batu di Racetrack Playa tidak bergerak setiap saat. Fenomena ini terjadi sangat jarang, dengan batu-batu hanya bergerak sekali setiap dua atau tiga tahun. Gerakan ini biasanya berlangsung hanya beberapa hari, tetapi jejak yang ditinggalkan dapat bertahan selama tiga hingga empat tahun sebelum menghilang.

Batu dengan permukaan kasar cenderung meninggalkan jejak yang lurus dan teratur, sementara batu dengan permukaan halus bisa meninggalkan jejak yang berkelok-kelok. Frekuensi dan pola pergerakan ini sangat tergantung pada kombinasi cuaca dan kondisi lingkungan yang jarang terjadi, menjadikannya fenomena yang sangat khusus dan menakjubkan untuk diamati.

Fenomena batu berlayar di Death Valley tidak hanya menakjubkan karena keunikannya, tetapi juga karena bagaimana penemuan ilmiah akhirnya mengungkap rahasia di balik gerakan misterius tersebut. Dari spekulasi awal hingga penjelasan ilmiah yang terungkap pada tahun 2014, batu berlayar mengajarkan kita bahwa bahkan fenomena alam yang tampaknya aneh pun dapat dijelaskan dengan sains. Dan ketika kita melihat batu berlayar di SpongeBob SquarePants, kita diingatkan bahwa terkadang fiksi bisa terinspirasi oleh realitas yang lebih menakjubkan daripada yang kita bayangkan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Diana Hasna
EditorDiana Hasna
Follow Us