5 Fakta Menarik tentang Puyi, Sang Kaisar Terakhir Tiongkok

Sosok penanda perubahan era di Tiongkok

Sejarah kekaisaran Tiongkok kuno membentang panjang. Dahulu, Tiongkok dikenal dunia dengan sebuah bentuk pemerintahan politik yang diwariskan secara turun-temurun dalam sistem kedinastian nyaris tanpa putus.

Sosok menarik dari perubahan era dari salah satu negara di Asia Timur tersebut adalah Puyi, sang kaisar terakhir Tiongkok. Fakta-fakta apa saja yang menarik untuk diketahui? Simak ulasannya berikut ini!

1. Naik tahta sebagai kaisar Dinasti Qing saat balita

5 Fakta Menarik tentang Puyi, Sang Kaisar Terakhir Tiongkoktelegraph.co.uk

Puyi lahir dalam keluarga kerajaan Dinasti Qing pada 7 Februari 1906. Ayahnya adalah Pangeran Chun dan ibunya adalah Putri Youlan. Ia tumbuh dalam lingkungan istana, sehingga pengetahuannya tentang dunia luar sangat sedikit.

Puyi naik tahta Dinasti Qing pada umur dua tahun, setelah pamannya, Kaisar Guangxu meninggal pada 14 November 1908. Secara resmi ia bergelar Kaisar Xuantong, tapi untuk melakukan administrasi pemerintahan secara langsung ia masih diwakili oleh deputi kerajaan karena masih kecil dan belum mengerti apa-apa.

2. Gerakan revolusi rakyat Tiongkok memaksa Puyi turun tahta

5 Fakta Menarik tentang Puyi, Sang Kaisar Terakhir Tiongkoksutori.com

Pada 1911, rakyat Tiongkok mengobarkan gerakan revolusi melawan Dinasti Qing. Gerakan yang mengatasnamakan Republik Tiongkok itu berhasil mengambil alih pemerintahan.

Pada 12 Februari 1912, sebagai akibat gerakan revolusi, Puyi dipaksa turun tahta, sekaligus mengakhiri sejarah 267 tahun kekuasaan Dinasti Qing dan 2.133 tahun sistem kekaisaran Tiongkok. Meski begitu, ia masih diizinkan melanjutkan hidup di dalam istana di Beijing tapi tanpa kekuasaan sama sekali. 

Baca Juga: 6 Fakta Dinasti Yuan, Dinasti Asing Pertama di Tanah Tiongkok

3. Kembali naik tahta dalam periode singkat hingga diusir dari istana

5 Fakta Menarik tentang Puyi, Sang Kaisar Terakhir Tiongkokthoughtco.com

Untuk periode singkat pada 1917, Puyi kembali dinobatkan sebagai Kaisar Tiongkok oleh Zhang Xun, seorang jenderal loyalis Dinasti Qing. Namun, kekuasaan itu hanya bisa bertahan selama 12 hari karena diambil alih kembali oleh pemerintah Republik Tiongkok.

Puyi tetap melanjutkan hidup dalam keterasingan di istana selama bertahun-tahun. Segalanya berubah pada 1924, pemerintah Republik Tiongkok secara resmi mencabut gelarnya sebagai kaisar dan memaksanya keluar dari istana.

4. Menjadi kepala pemerintahan boneka selama penjajahan Jepang atas Tiongkok

5 Fakta Menarik tentang Puyi, Sang Kaisar Terakhir Tiongkokscmp.com

Selama penjajahan Jepang, Puyi hidup dan tinggal di Kota Tianjin. Hingga pada 1932, ia membuat kesepakatan dengan Jepang untuk menjadi kepala pemerintahan Manchukuo, suatu wilayah di Utara Tiongkok yang dikuasai Jepang. Hal itu sekaligus menjadikannya 'boneka' kekaisaran Jepang.

Ketika Jepang kalah Perang Dunia II pada 1945, Puyi ditangkap oleh Uni Soviet dan ia ditahan sampai 1949. Partai Komunis Tiongkok membawa Puyi kembali ke tanah kelahirannya, tapi harus menghabiskan 10 tahun masa hidupnya dipenjara sebagai penjahat perang.

5. Menghabiskan sisa hidupnya sebagai rakyat jelata

5 Fakta Menarik tentang Puyi, Sang Kaisar Terakhir Tiongkokscmp.com

Setelah dibebaskan dari penjara pada 1959, Puyi hidup sebagai rakyat jelata Republik Rakyat Tiongkok atas izin Mao Zedong. Untuk mencari nafkah, ia bekerja sebagai tukang kebun di Kebun Raya Beijing, lalu menjadi peneliti bahasa.

Ia juga menulis otobiografi tentang hidupnya berjudul From Emperor to Citizen. Puyi dinyatakan meninggal pada 17 Oktober 1967 disebabkan oleh kanker ginjal.

Film The Last Emperor yang dirilis pada 1987 mengisahkan tentang perjalanan hidup Puyi. Film garapan kolaborasi Inggris-Italia itu sukses besar dengan memenangkan 9 piala Oscar pada 60th Academy Awards.

 

Nah, itulah fakta-fakta menarik tentang Puyi, kaisar terakhir Tiongkok yang menjadi sosok penting dalam perubahan sejarah Tiongkok seperti yang kita kenal sekarang.

Baca Juga: 5 Fakta Kota Kashgar, Destinasi Istimewa di Tiongkok Rasa Timur Tengah

Bayu Widhayasa Photo Verified Writer Bayu Widhayasa

Suka belajar tapi tidak suka makar

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Albin Sayyid Agnar

Berita Terkini Lainnya