ilustrasi supermoon (unsplash.com/KT)
Sebagai objek luar angkasa paling cerah setelah Matahari, mengamati segala fenomena pada Bulan jelas jauh lebih mudah ketimbang planet, asteroid, meteorit, komet, maupun bintang. Cukup dengan mata telanjang saja, kita sudah bisa menyaksikan langsung keindahan sinar Bulan yang memantulkan cahaya dari Matahari. Namun, bukan berarti tidak ada persiapan yang perlu dilakukan sama sekali agar bisa memperoleh pengalaman mengamati beaver moon secara maksimal.
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk hal tersebut. Yang paling utama, pastikan berada di daerah yang minim polusi cahaya, semisal pinggiran kota, desa, perbukitan, dan sebagainya. Dilansir BBC Sky at Night Magazine, persiapan lain yang dapat memaksimalkan pengalaman mengamati Bulan adalah membawa teropong binokular ataupun teleskop supaya rupa permukaan Bulan yang penuh dengan kawah bekas hantaman asteroid terlihat jelas.
Nah, kalau ingin mengabadikan momen tersebut, tentunya penting juga untuk menyediakan kamera dengan lensa yang sesuai. Untuk profesional, jenis kamera DSLR mungkin jadi pilihan paling tepat, apalagi kalau ada tujuan untuk dijadikan foto komersial. Akan tetapi, kalau kamera pada smartphone kamu sudah cukup mumpuni, mengabadikan beaver moon dengan cara itu dan membagikannya ke media sosial juga bisa jadi alternatif.
Ternyata tak selamanya fenomena luar angkasa diberi nama berupa kode ataupun tokoh dalam kepercayaan tertentu saja. Siapa sangka kalau hewan seperti biwara pun turut berkontribusi pada kebiasaan manusia untuk mempersiapkan musim dingin sekaligus menandakan satu fenomena langit yang sangat indah. Kamu sudah catat tanggal kemunculan beaver moon, kan? Jangan sampai kelewatan, ya!