Masih Jadi Misteri, 10 Kota Ini Ditinggalkan Begitu Saja

Terletak di atas bukit kota Cornwall yang ditutupi hutan lebat nan sunyi, berdiri sebuah pemukiman kecil yang tersembunyi dari dunia. Desa itu bernama Dudleytown. Sesuai namanya, desa ini dihuni oleh Keluarga Dudley sejak pertengahan abad ke-18. Selain tidak menyediakan sumber daya, desa ini konon katanya dikutuk!

Pada mulanya, Dudleytown sama seperti desa lain yang menampung rumah dan lahan pertanian, bahkan pabrik baja! Akan tetapi, karena lokasinya, panen dan produksi baja pun minim. Karena daerah baru dibuka di daerah Barat Tengah AS pada abad ke-19, populasi Cornwall menurun drastis, terutama Dudleytown.

Selain alasan daerah yang lebih baik, ternyata ada alasan mistis mengapa para penduduk meninggalkan Dudleytown. Konon, Dudleytown adalah tanah warisan Edmund Dudley, bangsawan Inggris yang dihukum penggal pada masa Raja Henry VIII karena makar! Itulah mengapa segala sesuatu tidak berkembang di Dudleytown.

Digadang-gadang menjadi kota futuristik di Tiongkok, Distrik Kangbashi/Hia Bagx di Ordos, Mongolia Dalam, malah sunyi senyap. Dengan kapasitas satu juta penduduk, Distrik Kangbashi ingin mengundang sekitar 200.000 jiwa untuk tinggal di sana pada 2020. Akan tetapi, karena infrastruktur tidak memadai dan pajak yang tinggi, angka tersebut meleset ke 30.000 pada 2010!

Ya, secara teknis, beberapa orang masih tinggal di Distrik Kangbashi, sehingga tidak pantas disebut kota hantu. Salah satu kota hantu terbesar di dunia, Distrik Kangbashi memiliki luas 35 kilometer persegi dan memiliki berbagai fasilitas dari perguruan tinggi, perpustakaan umum, hingga pusat perbelanjaan! Boleh dipertimbangkan, nih!

Tiba pada 1800an, Martin dan Eber Hall adalah yang pertama mendiami daerah di negara bagian New York ini. Namun, William Park yang juga kemudian mendiami daerah tersebut adalah yang membuat kampung ini masyhur. Bersama keluarganya, Park membangun daerah ini sehingga dinamai sesuai dengan keluarga tersebut, Parksville.

Dekat dengan Pegunungan Catskills, layanan kereta api Ontario & West (O&W) memudahkan masyarakat melancong ke Parksville untuk berlibur. Akan tetapi, saat Masa Depresi Besar (1929-1939), Parksville pun juga kena imbasnya. Lebih dari 100 hotel dan resort di Parksville gulung tikar! 

Selain itu, popularitas kereta O&W pun juga menurun, sehingga Parksville semakin jarang dikunjungi. Harapan kebangkitan Parksville sempat terlihat saat jalan Route 17 melewati Parksville dan membawa beberapa pengendara berkunjung. Akan tetapi, saat Route 17 diubah menjadi Interstate 86 pada 1999, Parksville pun tak mampu bangkit lagi.

Percaya tidak kalau ada kota yang jumlah penduduknya hanya lima orang (2010)? Kalau tidak percaya, kota itu adalah Thurmond! Berdiri di West Virginia, Thurmond adalah saksi sejarah dari pertambangan batu bara di AS. Kota ini berdiri pada 1910 dari nama salah satu petinggi Pasukan Konfederasi, Kapten W. D. Thurmond, yang menetap pada 1844.

Pada 1901, berdirilah dua hotel terkenal di Thurmond, Lafayette dan Dun Glen. Dari kedua hotel tersebut, Dun Glen adalah yang paling terkenal dengan 100 kamar dan kasino untuk pokernya. Malah, Ripley's Believe It or Not mengklaim bahwa Dun Glen mengadakan event poker sepanjang 14 tahun di sini! Akan tetapi, pada 1930an, Dun Glen dibakar dan insiden tersebut menyebabkan populasi di Thurmond melandai.

Mulanya, Thurmond juga ramai karena salah satu pemberhentian kereta Chesapeake & Ohio (C&O). Akan tetapi, sejak 1921, Thurmond tidak dapat diakses lagi. Depot kereta C&O di Thurmond akhirnya direnovasi pada 1995 untuk menjadi pusat turis yang berkunjung ke New River.

Dari pembakaran Dun Glen pada 1930an sampai tidak dapat diakses sejak 1921, alasan-alasan tersebut membuat Thurmond hanya memiliki populasi sebanyak satu tangan saja!

Selain kejahatan, perang, depresi ekonomi, dan bencana alam, satu kota dapat menjadi "kota hantu" karena relokasi. Kasus tersebut terjadi pada kota Adaminaby, New South Wales (NSW), Australia. Didirikan pada abad ke-19 dekat Pegunungan Snowy, penduduk Adaminaby meninggalkan kota tersebut tidak punya pilihan lain selain pindah ke dekat Jalan Raya Pegunungan Snowy.

Pada tahun 1957, pemerintah Australia merelokasi 700 penduduk Adaminaby untuk membangun danau buatan, Danau Eucumbene. Beberapa rumah berhasil direlokasi, dan sisanya terkubur di bawah danau. Dari angka tersebut, hanya sekitar 301 orang yang memutuskan untuk tetap tinggal. Setelah kekeringan hebat pada 2007 mengeringkan Danau Eucumbene, reruntuhan Adaminaby muncul!

Kasus Koloni Roanoke, atau "Koloni yang Hilang", adalah salah satu misteri lama AS dan masih menarik perdebatan di kalangan sejarawan. Sesuai namanya, kasus ini mengisahkan pemukim Inggris di Pulau Roanoke (sekarang Dare County, North Carolina) yang hilang!

Awalnya, pada 1585, Pulau Roanoke sempat dihuni oleh koloni Inggris yang dikepalai Ralph Lane. Namun, karena daerah tersebut gersang dan relasi koloni tersebut dengan kaum Indian tidak baik, maka pulau tersebut ditinggalkan. Nah, pada 1587, John White kembali dengan sekitar 112-121 pemukim Inggris ke Pulau Roanoke.

Setahun kemudian, White bertolak ke Inggris untuk mendapatkan persediaan dan logistik untuk para pemukim. Namun, karena Perang Inggris-Spanyol (1585-1604), White baru kembali pada 1590. Ia pun terkejut saat menemukan bahwa pemukim, termasuk keluarga White, bak hilang ditelan Bumi! Ia hanya menemukan sebuah ukiran kayu, "CROTOAN".

White pun mengerti bahwa koloni tersebut sudah pindah ke Pulau Crotoan/Hatteras. Misi penyelamatan pun dilangsungkan, namun kandas dan ia pun merelakan mereka serta kembali ke Inggris. Berbagai spekulasi melingkupi koloni yang hilang tersebut, dari berasimilasi dengan penduduk asli, hingga lenyap dibantai. Tidak ada yang tahu!

Ketika Route 66 sudah tidak populer lagi, hal itu memengaruhi Glenrio, kota kecil yang bersinggungan dengan New Mexico dan Texas. Meskipun populasi tidak pernah mencapai lebih dari 30 pada masa kejayaannya, Glenrio masih merupakan salah satu perhentian penting di Route 66 dan tempat berdirinya motel pertama dan terakhir di Texas!

Nama "Glenrio" berasal dari pergabungan kata Skotlandia "glen" yang berarti lembah dan kata Spanyol "rio" yang berarti sungai. Glenrio pertama kali berdiri dengan nama "Rock Island". Sempat terkenal, Glenrio menjadi tempat shooting film dan sebenarnya menjadi prospek sempurna untuk mengembangkan bidang komersial.

Akan tetapi, hal tersebut berubah saat Jalur Kereta Rock Island ditutup dan diubah Route 66 diubah menjadi Interstate 40 pada 1975. Mirip seperti nasib Radiator Springs di film Cars (2006), lalu lintas antar New Mexico dan Texas dialihkan, sehingga Glenrio tak dilewati lagi. Lebih sepi daripada Thurmond, hanya satu orang yang mendiami Glenrio!

Selain Dudleytown, kota di Connecticut lain yang menjadi "kota hantu" adalah Johnsonville yang terletak di East Haddam. Johnsonville berdiri pada 1846, diprakarsai oleh Emory Johnson. Lalu, mengapa Johnsonville bisa bernasib buruk seperti itu?

Pada tahun 1965, Raymond Schmitt membeli Neptune Mill dari keluarga Johnson. Dia juga membeli bangunan kota lainnya, termasuk Kapel Victoria. Tujuan Schmitt adalah mengubah Johnsonville menjadi objek wisata sejarah, tetapi Schmitt gagal. Selain itu, petir menyambar Neptune Mill pada tahun 1972, dan melalapnya hingga tetes terakhir.

Akhirnya, sebuah sengketa hukum pada tahun 1994 mengakhiri perjalanan Johnsonville, dan kota itu pun luluh lantak. Sebuah perusahaan hotel, MJABC LLC, mencoba merevitalisasi Johnsonville pada tahun 2001 dan menghidupkannya kembali. Namun, tidak terjadi juga tetapi gagal.

Beberapa lelang kemudian, sebuah badan Gereja Kristen yang berbasis di Filipina, Iglesia ni Cristo (Gereja Kristus), membeli Jacksonville pada tahun 2017 dengan mahar 1,85 juta dolar AS (Rp26 miliaran) untuk menjadikannya pusat beribadah.

Berdiri pada 1905 di Perbukitan Bullfrog, Nevada, kota Rhyolite adalah kota hantu yang sempat menjadi markas utama para penambang emas. Fakta menarik, Rhyolite berdiri di dekat tambang yang dulunya paling subur, Montgomery Shoshone.

Pada 1906, seorang pegiat industri AS, Charles M. Schwabb, menginvestasikan dana yang besar untuk membangun Rhyolite. Pada 1907, Rhyolite mencatatkan populasi sekitar 3.500-5.000 jiwa! Infrastrukturnya pun lengkap dari jalur air, telepon, listrik, hingga sekolah dan bursa efek.

Akan tetapi gempa San Francisco pada 1906 dan krisis finansial pada 1907 mengguncang Rhyolite. Selain itu, harga saham Montgomery Shoshone yang jatuh dan tambang yang sudah tidak produktif hingga tutup pada 1911 membuat Rhyolite ditinggalkan hingga populasinya mencapai nol pada 1920! Sekarang, Rhyolite menjadi lokasi turis dan shooting film.

Sempat menjadi saksi Invasi Viking (815 Masehi) dan Perang Napoleon (1803–1815) di Britania Raya, Inis Cathaigh adalah pulau yang terletak di Estuari Shannon, Irlandia. Disebut juga Scattery Island, Inis Cathaigh menjadi salah satu situs ziarah Katolik di Britania Raya.

Sempat diduduki Viking, Inis Cathaigh dimerdekakan oleh Raja Irlandia, Brian Boru (941–1014), pada 977. Sebelum ditinggalkan, warga Inis Cathaigh mengandalkan berlayar dan usaha nelayan sebagai cara untuk bertahan hidup. Inis Cathaigh sudah tidak ditinggali lagi, dan sejak 1969, populasi di pulau tersebut adalah nol.

Inis Cathaigh adalah situs tempat peristirahatan uskup pertama untuk pulau tersebut, St. Senan. Ramai dengan pengunjung Katolik, Kantor Pekerjaan Umum Irlandia pun membuat pusat pengunjung untuk merawat Inis Cathaigh. Di pulau syahdu ini, kamu bisa melihat mercusuar, reruntuhan biara, dan bangunan artileri dari masa Perang Napoleon.

Itulah kota-kota terkenal yang ditinggalkan oleh para penduduknya tanpa sebab atau alasan yang jelas. Meskipun faktor-faktor seperti bencana alam atau manusia, krisis ekonomi, hingga perkembangan teknologi membuat mereka pindah, mereka sebenarnya memiliki alasan pribadi yang sampai saat ini masih dicari tahu.

Dari 10 kota-kota ini, mana yang menurutmu menarik? Beberapa memang tidak bisa dikunjungi, tapi kalau bebas memilih, kota hantu mana yang ingin kamu jajal? Tidak seseram yang dibayangkan, kok! Asal, hati-hati saja.