ilustrasi orang mengonsumsi air mineral (pexels.com/Karolina Grabowska)
Sementara air mineral, melansir dari situs Health, adalah yang berasal dari sumber bawah tanah dan secara alami mengandung mineral dan elemen seperti kalsium, magnesium, natrium, bikarbonat, sulfat, kloridan dan fluorida.
Namun, untuk bisa dianggap sebagai air mineral, itu harus mengandung setidaknya 250 ppm padatan terlarut, termasuk mineral alami. Berbeda dengan air keran dan air kemasan, air mineral tidak mengandung mineral tambahan.
Karena tubuh dapat dengan mudah menyerap magnesium dan kalsium dari air mineral, minuman ini dapat menjadi cara yang sehat untuk menghidrasi dan mendapatkan manfaat bagi jantung, tulang serta pencernaan dari mineral yang dikandungnya.
Mineral sendiri berasal dari Bumi, merupakan nutrisi penting yang harus diperoleh tubuh dari makanan. Air mineral sendiri mengandung sejumlah besar mineral seperti kalsium, natrium, dan magnesium yang dapat membantu tubuh mendapatkan nutrisi.
Air mineral juga merupakan sumber mineral yang tersedia secara hayati—artinya tubuh dapat menyerap mineral dalam jumlah besar setelah seseorang meminumnya. Ketika mineral dan elemen—seperti kalsium dan bikarbonat—bersentuhan dengan air, mereka menjadi ionik. Hal ini penting terhadap bioavailabilitas karena saluran gastrointestinal (GI) akan lebih baik dalam menyerap mineral dalam bentuk ionik.
Itu dia perbedaan air RO dan air mineral. Keduanya sama-sama baik untuk tubuh. Namun jika kamu mempunyai kondisi medis terterntu, ada baiknya untuk hanya minum air mineral saja guna menghindari bakteri yang tidak mati saat melewati sistem RO.