Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi lalat (pexels.com/Thierry Fillieul)

Intinya sih...

  • Lalat mencerna makanan dengan memuntahkan cairan pencernaan terlebih dahulu sebelum menyantapnya karena tidak memiliki gigi.
  • Dilansir laman The University of Sydney, lalat bisa menularkan patogen melalui kaki dan tubuhnya saat mengunjungi tempat-tempat tertentu.
  • Sebagian besar dari 110.000 spesies lalat tidak memiliki gigi, sehingga mereka harus memuntahkan enzim pencernaan untuk mengubah makanan menjadi bentuk cair yang bisa mereka telan.

Pernah lihat lalat hinggap di makanan? Sebagian orang langsung kehilangan selera makan karena tahu bahwa lalat bisa membawa banyak bakteri. Tapi tahukah kamu bahwa lalat mencerna makanan juga cukup menjijikan? Tidak seperti manusia ataupun hewan lain yang mengunyah makanan, lalat harus memuntahkan cairan pencernaan terlebih dahulu sebelum bisa menyantapnya.

Metode makanan ini berkaitan dengan struktur mulut lalat yang tidak memiliki gigi. Akibatnya, lalat hanya bisa mengonsumsi makanan dalam bentuk cair. Untuk mengatasinya, mereka memuntahkan enzim pencernaan ke makanan agar menjadi lebih lunak dan mudah diserap. Penasaran dengan prosesnya? Yuk, simak penjelasannya berikut ini!

1. Mengapa lalat harus muntah dulu sebelum makan?

ilustrasi lalat muntah (pexels.com/Vikram Aditya)

Dalam spesies lalat, juga memiliki beragam jenis yang tersebar luas di seluruh dunia. Hewan kecil ini hidup dan sering beraktivitas di sekitar rumah, limbah organik, bangkai hewan, dan kotoran. Tidak heran serangga kecil ini sering disebut sebagai lalat kotoran. 

Dilansir laman The University of Sydney, pada tempat yang sering dikunjungi oleh lalat juga terdapat patogen dan parasit yang berbahaya. Lalat rumah tidak menggigit seperti nyamuk, tetapi mereka dapat menularkan patogen melalui kaki dan tubuhnya. 

Dalam mencerna makanan, hewan ini tidak memiliki gigi, sehingga mereka tidak bisa menggigit makanan secara langsung. Sebagai gantinya, mereka harus memuntahkan enzim pencernaan yang berguna untuk melarutkan makanan. Kemudian mereka bisa menyedot cairan yang dihasilkan. 

2. Proses mencerna makanan oleh lalat

ilustrasi lalat (pexels.com/Erik Karits)

Dilansir laman Fiu News, sebagian besar dari 110.000 spesies lalat tidak memiliki gigi, sehingga tidak bisa mengunyah makanan padat. Pada bagian mulut lalat memiliki bentuk seperti sedotan spons. Bentuk mulut ini juga memudahkan lalat menyedot makanan, setelah melepaskan cairan pencernaan untuk mengubah makanan menjadi bentuk cair yang bisa mereka telan. 

Untuk menampung lebih banyak makanan dalam perut mereka, beberapa lalat menjalani diet cair. Hal ini untuk mengurangi kadar air dalam makanan yang sudah mereka makan. Mereka memuntahkan makanan dalam bentuk gelembung muntahan  agar sedikit mengering. Setelah airnya menguap, mereka bisa menelan makanan yang lebih terkonsentrasi itu.

Fakta unik lainnya, lalat bisa mencicipi makanan tanpa menggunakan mulutnya. Begitu mereka mendarat, mereka menggunakan reseptor di kakinya untuk menentukan apakah makanan itu bergizi atau tidak. Kamu mungkin pernah melihat lalat menggosokkan kakinya, seperti pelanggan yang siap menyantap makanan. Lalat sedang membersihkan dirinya sendiri, dan mungkin juga membersihkan sensor rasa di bulu-bulu halus pada kakinya untuk mendapatkan informasi lebih baik tentang makanan yang ia injak. 

3. Risiko dan dampak kesehatan dari kebiasaan makan lalat

ilustrasi lalat (pexels.com/Mariusz Zając)

Lalat tidak bisa mengunyah makanan, jadi mereka menggunakan air liur untuk mencairkan makanan sebelum menelannya. Meskipun terlihat menjijikkan, proses ini merupakan bagian penting cara lalat mencerna makanan. Namun, karena lalat sering hinggap di tempat kotor, mereka bisa membawa mikroba penyebab penyakit ke makanan manusia. Jika lalat hanya hinggap sebentar, risikonya kecil, tetapi disarankan untuk menutup makanan agar tetap higienis.

Untuk mencegah kontaminasi, selalu jaga kebersihan makanan dan lingkungan dengan menutup makanan, membersihkan sampah, serta menggunakan insektisida jika perlu. Di sisi lain, lalat juga memiliki manfaat dalam ekosistem sebagai penyerbuk dan sumber makanan bagi hewan lain. Meskipun dianggap mengganggu, mereka tetap memiliki peran penting dalam keseimbangan alam. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team