Belajar dari Timon 'Lion King', 5 Cara Unik Bersosialisasi ala Meerkat

Meerkat hidup dalam kelompok yang terdiri dari 2-3 keluarga Meerkat. Satu kelompok bisa berbagi liang tunggal untuk yang lainnya. Liang tanah ini bisa sepanjang 16 kaki (5 meter) dan berisi beberapa pintu masuk, terowongan, dan kamar. 

Pada saat beraktivitas, Meerkat umumnya membagi kelompoknya dalam tiga tugas utama. Disaat kelompok pertama bertugas untuk mencari makan, kelompok kedua akan bertugas sebagai penjaga dan sisanya bertugas mengawasi dan menemani anak-anak yang sedang bermain.

Biasanya setiap sekitar 1 jam sekali mereka akan bergantian menjadi penjaga. Jika kondisi aman dari predator, Meerkat penjaga hanya akan menongolkan lehernya. Sebaliknya, jika ada bahaya mengancam, maka Meerkat penjaga akan mengeluarkan suara peringatan agar Meerkat yang lain segera masuk ke lubang untuk berlindung.

Layaknya seorang ibu yang merawat anak-anaknya, hal ini tentunya juga berlaku untuk mamalia mungil ini. Uniknya, Meerkat tidak hanya merawat anak-anaknya sendiri. Mereka juga merawat dan menemani anak-anak dari kelompoknya selagi para orangtuanya sedang bertugas mencari makanan. 

Meerkat dapat memiliki satu hingga tujuh bayi sekaligus. Mereka dapat melahirkan kapan saja dalam waktu satu tahun, tetapi lebih sering melahirkan di musim semi dan musim panas karena memungkinkan mereka mendapat makanan lebih banyak.

Ketika bayi lahir, mata dan telinga mereka masih tertutup. Bayi-bayi itu tidak bisa ditinggal sendirian, jadi salah satu Meerkat lain mendampingi sang ibu untuk mengawasi mereka. 

Meerkat adalah peternak kooperatif yang terdiri dari laki-laki dan perempuan. Dominan dari mereka adalah orangtua yang memiliki 80% anak Meerkat. Di saat orangtua lainnya mencari makan dan mengawasi dari predator, sisanya berperan sebagai pengasuh yang membantu dalam membesarkan anak-anak.

Para ilmuwan Universitas Cambridge telah menemukan bahwa Meerkat yang lebih tua mengajari anak-anak mereka dengan cara mendapatkan makanan secara bertahap. Berawal dari memperkenalkan mangsa yang mati, terluka, sampai mangsa yang hidup.

Sementara itu, sampai Meerkat muda belum bisa mencari makanannya sendiri, Meerkat yang lebih tua akan membunuh atau melumpuhkan mangsa sebelum memberikannya kepada anak-anak mereka. Meerkat memakan banyak serangga, termasuk yang beracun seperti kalajengking. Tentunya mereka menghilangkan sengatannya dulu sebelum diberikan kepada anak-anaknya.

Seperti sudah menjadi tugasnya masing-masing. Meerkat yang bertugas untuk menjaga dari predator pun melakukan tugasnya sampai kelompoknya kembali.

Jika terperangkap di tempat terbuka oleh pemangsa, Meerkat akan berusaha terlihat galak, berbaring di tanah dan menunjukkan gigi serta cakarnya yang panjang. Jika jumlah mereka banyak, mereka dapat melakukan berdiri bersama, melengkungkan punggung dan mendesis. Hal ini ditujukan untuk membodohi penyerang dengan berpikir bahwa mereka adalah hewan besar yang ganas. 

Pernah ditemui, mereka juga berbagi liang dengan hewan lain seperti tupai tanah, musang dan binatang lainnya selama tidak membahayakan kelompoknya. Uniknya, terkadang mereka juga ditemukan berbagi liang dengan ular.

Sama seperti hewan lainnya, Meerkat juga akan menyerang jika memang dibutuhkan. Maka terkadang ada juga Meerkat dewasa yang membunuh karena sebuah alasan. 

Itulah pelajaran sosial yang bisa kita ambil dari Meerkat, sahabatnya Simba dalam film Lion King. Saling peduli dan menyayangi memang sikap yang harus dimiliki setiap makhluk hidup ya guys!