Dalam pembagian kelompok hewan di Indonesia, kita mengenal tiga wilayah berbeda yang terdiri atas zona Asiatis, Peralihan, dan Australis. Pembagian wilayah tersebut didasari pada karakteristik hewan yang hidup pada masing-masing zona yang mirip dengan hewan di dataran utama Asia, Australia, dan campuran antara keduanya. Maka dari itu, kalau berbicara soal hewan-hewan tipe Asiatis, kita bisa menemukan beberapa contoh spesies yang sama seperti yang berada di dataran Asia, salah satunya harimau (Panthera tigris).
Seperti yang kita ketahui, Indonesia pernah memiliki tiga subspesies berbeda, yakni harimau sumatra (Panthera tigris sumatrae) yang jadi satu-satunya subspesies tersisa, harimau jawa (Panthera tigris sondaica), dan harimau bali (Panthera tigris balica). Ketiga subspesies harimau itu sama-sama menghuni pulau-pulau zona Asiatis, tapi ada satu pulau yang tidak menjadi rumah bagi kucing besar ini, yaitu Kalimantan.
Ya, pulau Kalimantan sejatinya masih masuk dalam kawasan Asiatis. Bahkan, hewan-hewan di sana pada dasarnya juga bisa ditemukan di pulau zona Asiatis lain, semisal orangutan dan gajah kalimantan. Misteri keberadaan harimau di kalimantan semakin membingungkan mengingat belasan ribu tahun lalu, sebelum zaman es berakhir, pulau Sumatra, Jawa, dan Kalimantan sempat bersatu lewat sebuah tempat bernama Paparan Sunda.
Benarkah harimau tidak pernah berada di Kalimantan? Apa jangan-jangan sebenarnya mereka pernah mengembara di pulau terbesar di Indonesia ini seperti harimau di tiga pulau lain? Pada kesempatan kali ini, yuk, kita ungkap misteri keberadaan harimau di pulau Kalimantan!