10 Benda yang Diyakini Membawa Keberuntungan dalam Budaya Jepang

Dalam bahasa Jepang, Maneki berarti mengundang atau memanggil, sementara Neko berarti kucing. Maneki Neko adalah patung kucing yang dipercaya membawa keberuntungan. 

Maneki Neko biasanya terbuat dari keramik, plastik atau logam. Ia bisa berwarna putih, emas, merah dan hitam. Tiap warna mempunyai makna yang berbeda. Misalnya, emas untuk mendatangkan kemakmuran dan kekayaan, sedangkan hitam dipercaya dapat menangkal roh jahat. 

Maneki Neko juga kerap disebut "waving cat" karena bentuk tangannya yang melambai. Benda ini umunya diletakkan di pintu masuk toko.

Omamori adalah jimat pelindung yang berasal dari kata mamoru yang berarti melindungi. Omamori dibungkus dengan kain dan dapat dibeli di kuil-kuil. 

Orang Jepang percaya Omamaori akan mendatangkan keberuntungan, kesehatan dan kemakmuran. Jangan pernah membuka bungkus Omamori, karena dipercaya keberuntungannya akan hilang.

Daruma adalah boneka Bodhidharma, biksu yang mendirikan Zen Buddhisme. Boneka yang biasanya berwarna merah ini dipercaya sebagai jimat yang membawa keberuntungan, keberanian dan cinta. 

Orang Jepang membelinya dalam keadaan mata yang masih kosong. Mereka akan melukis satu bagian mata sambil mengatakan keinginan. Saat hal itu menjadi kenyataan, mereka akan melengkapi sebelah matanya lagi.

Ema adalah plakat kayu seukuran telapan tangan untuk menuliskan harapan dan doa. Dengan cara ini, orang Jepang percaya Dewa akan mendengar dan mengabulkan permintaan mereka. Kamu bisa menemukannya di kuil-kuil di Jepang. Ema akan dibakar di dalam api saat upacara keagamaan.

Koinobori adalah pita berbentuk ikan mas yang dipasang untuk memperingati Hari Anak pada April hingga Mei setiap tahunnya. Tradisi ini berasal dari legenda Tiongkok yang menceritakan perjalanan ikan gurame yang berenang ke hulu dan menjadi naga. 

Orang Jepang akan menggantungkan koinobori di depan rumah dan di tepi sungai. Mereka percaya benda ini akan memberikan perlindungan, keberuntungan dan kesehatan untuk anak-anak.

Senbazuru adalah origami bangau yang dipercaya dapat mengabulkan permintaan. Kamu mungkin telah melihatnya di kisah Sadako Sasaki yang melipat seribu bangau kertas. 

Di dalam tradisi Jepang, bangau adalah mahluk mistik yang diyakini memiliki umur panjang. Sejak dulu, senbazuru telah menjadi simbol kesehatan, keberuntungan dan kebaikan. Jika kamu bisa melipat seribu bangau, maka permintaanmu akan terkabul. Mau mencobanya?

Di Indonesia, Kit Kat mungkin hanya sebatas cemilan. Namun di Jepang, Kit Kat yang mempunyai lebih dari 300 varian rasa ini dipercaya sebagai simbol keberuntungan. 

Merk makanan ini mirip dengan istilah kitto katsu yang berarti "pasti menang". Di Jepang, Kit Kat menjadi hadiah yang diberikan kepada siswa sebelum mereka ujian. Biasanya, Kit Kat akan dibungkus dengan kertas dan pita merah karena warna ini identik dengan keberuntungan.

Daikokuten adalah satu dari tujuh dewa keberuntungan di Jepang. Ia diyakini merupakan dewa kemakmuran di agama Hindu dan Budha. Patung Daikokuten biasanya diletakkan diletakkan di rumah dan toko untuk membawa kekayaan dan keberuntungan.

Hotei atau biasa disebut laughing Budha juga menjadi simbol keberuntungan bagi orang Jepang. Hotei terbuat dari logam atau keramik dan biasanya berwarna emas.

Laughing Budha digambarkan memegang rantai manik-manik di tangan dan membawa tas besar di bahunya. Hotei biasa diletakkan di rumah dan toko agar mendatangkan rezeki, keberuntungan dan kesehatan.

Matsu atau pohon pinus dapat bertahan hidup di iklim yang paling keras sekalipun. Karena sifatnya ini, ia dipercaya sebagai simbol keberuntungan dan umur panjang. 

Saat pergantian tahun, orang Jepang akan merangkai pinus, bambu dan plum menjadi "kadomatsu". Rangkaian ini di pintu masuk rumah, kantor dan kuil.

Nah, itu dia sepuluh benda yang dipercaya membawa keberuntungan dalam budaya Jepang. Selain maju di sisi teknologi dan pendidikan, orang Jepang masih melestarikan tradisi dan budaya mereka.