5 Penjelasan Agar Bahan Pangan Tetap Awet, Penting untuk Meal Prep!

Bahan pangan bisa awet tidak hanya modal kulkas

Meal prep atau meal preparation adalah kegiatan mempersiapkan bahan pangan dalam jumlah banyak untuk jangka waktu tertentu sehingga menghemat waktu saat memasak. Sangat penting untuk mengenali karakteristik bahan tersebut agar tepat metode penyimpanannya. Berikut beberapa tips dan penjelasan tentang menyimpan bahan pangan untuk meal prep agar bahan pangan tetap awet sampai dimasak.

1. Persiapkan sayuran terlebih dahulu sebelum daging

5 Penjelasan Agar Bahan Pangan Tetap Awet, Penting untuk Meal Prep!ilustrasi memotong sayuran (liwli.com)

Mikroorganisme mudah tumbuh pada daging mentah dibanding sayuran karena kandungan air dan makronutrien yang tinggi. Saat menyiapkan daging, peralatan dan zona sekitarnya akan tercemar mikroba dari daging tersebut. Hal tersebut dapat menyebabkan cross contamination jika alat dan tempat menyiapkan daging langsung digunakan untuk menyiapkan sayuran tanpa dibersihkan.

Mikroba yang menempel pada sayuran memungkinkan pembusukan selama penyimpanan. Selain itu, saat sayuran tersebut dimasak bisa saja mikroba patogen dari daging belum mati. Hal itu dapat menimbulkan penyakit pada tubuh karena waktu untuk memasak sayur pasti lebih singkat dibanding memasak daging.

2. Marinasi daging

5 Penjelasan Agar Bahan Pangan Tetap Awet, Penting untuk Meal Prep!ilustrasi marinasi daging (pakistanihealthyrecipes.com)

Marinasi adalah proses perendaman bahan pangan dalam larutan yang diberi bumbu (rempah, garam, dll.) dengan tujuan memberi flavor pada bahan pangan. Marinasi dapat memperpanjang umur simpan bahan pangan karena rempah-rempah memiliki senyawa antimicrobial (fenolik dan flavonoid) yang dapat mencegah tumbuhnya bakteri atau jamur pada makanan. Rempah-rempah yang biasanya digunakan untuk marinasi antara lain jahe, bawang putih, dan merica.

Berdasarkan hasil penelitian Molecules (A Ghasemzadeh et al.), jahe memiliki senyawa gingerol dan shogaol yang terbukti dapat menghambat pertumbuhan bakteri gram positif. Garam, gula, dan asam juga difungsikan sebagai pengawet alami karena sifatnya dapat menghambat pertumbuhan mikroorganisme. Namun, metode marinasi pada daging harus dibarengi dengan metode pendinginan atau pemasakan (teknik ungkep).

3. Daging disimpan pada suhu freezer

5 Penjelasan Agar Bahan Pangan Tetap Awet, Penting untuk Meal Prep!ilustrasi daging di dalam freezer (thedailymeal.com)

Daging harus disimpan pada suhu freezer karena sedikitnya jumlah cadangan makanan yang bisa diubah saat metabolisme. Menurut Hindawi (US Geletu et al.), suplai oksigen terhenti setelah kematian hewan dan glikolisis (metabolisme) terjadi secara anaerob sampai glikogen yang tersimpan habis. Glikogen merupakan cadangan makanan pada otot yang dapat dikonversi menjadi energi sebesar 2 ATP. 

Berbeda dengan sayuran yang memiliki cadangan makanan berupa karbohidrat sehingga metabolisme berjalan lebih lama. Karbohidrat dapat dikonversi menjadi sekitar 38 ATP. Semakin lama metabolisme berjalan maka semakin lama proses pembusukan akan terjadi. Selain itu, suhu rendah dapat memperlambat pertumbuhan mikroorganisme dan inaktivasi enzim yang menyebabkan oksidasi lemak. 

4. Menyimpan sayuran pada wadah kedap udara

5 Penjelasan Agar Bahan Pangan Tetap Awet, Penting untuk Meal Prep!ilustrasi sayuran dalam wadah kedap udara (freepik.com)

Sayuran merupakan living tissue yang masih melakukan respirasi berdasarkan penjelasan Food Bioscience (AS More et al.). Buktinya adalah muncul embun pada plastik pembungkus sayuran. Embun yang muncul merupakan hasil metabolisme perubahan oksigen dan cadangan makanan (glukosa) menjadi karbon dioksida dan air. Penggunaan wadah kedap udara dapat menghambat proses respirasi pada sayuran karena ketiadaan oksigen.

Sayuran berdaun lebar lebih mudah layu karena laju respirasi tinggi akibat luas permukaan daun yang luas. Oleh karena itu, sayuran yang memiliki daun lebar dapat dipotong-potong terlebih dahulu sebelum disimpan. Penggunaan wadah penyimpanan juga difungsikan untuk menjaga kelembapan pada sayuran karena kelembapan di kulkas sangat rendah.

5. Sayuran disimpan pada suhu ruang atau chiller 

5 Penjelasan Agar Bahan Pangan Tetap Awet, Penting untuk Meal Prep!ilustrasi sayuran di dalam chiller (everythingbetter.in)

Suhu penyimpanan sayuran berbeda untuk tiap jenis, tetapi kebanyakan sayuran dapat bertahan pada suhu ruang. Hal ini disebabkan proses metabolisme sayuran berlangsung lama. Penyimpanan sayuran pada suhu ruang tidak perlu disimpan dalam wadah kedap udara karena dapat meningkatkan suhu pada sayuran.

Fermentation (E Plasquy et al.) menyatakan bahwa semakin tinggi suhu sayuran maka semakin cepat respirasinya. Oleh karena itu, penyimpanan pada suhu chiller biasanya digunakan untuk sayuran berdaun karena respirasi sayuran berdaun sangat cepat. Sayuran tidak disimpan pada suhu freezer karena dapat terjadi freeze injury, yaitu kerusakan akibat dingin berlebih. Suhu chiller merupakan suhu optimal untuk menyimpan sayuran.

Itulah beberapa tips dan penjelasan tentang penyimpanan bahan pangan. Mengenal karakteristik dan jenis bahan pangan akan memperpanjang masa simpan dan mempertahankan kualitas bahan pangan selama penyimpanan.

Baca Juga: Gangguan Cuaca, Sayuran Tambah Mahal, Emak-emak di Semarang Mumet

Bening Syaira Ramadhani Photo Writer Bening Syaira Ramadhani

Food Science Enthusiast

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ane Hukrisna

Berita Terkini Lainnya