Sedih, Beo Biru di Film Animasi "Rio" Dinyatakan Punah di Alam Liar
Ingat beo biru di film animasi Disney 'Rio'? Ya, pada film itu, burung beo yang diberi nama Blu itu menjadi satu-satunya harapan untuk menyelamatkan spesiesnya. Di Film Rio, boleh jadi nasib Blu berujung bahagia, karena spesiesnya terselamatkan.
Namun sayangnya, di kehidupan nyata, Spix Macaw: spesies burung beo yang diadopsi oleh film Rio, dinyatakan punah di alam liar. Kok bisa? Berikut ini ulasan selengkapnya!
1. Spix Macaw adalah salah satu dari delapan spesies burung yang dinyatakan punah di alam liar
Dilansir dari CBS News dan New York Post, sebuah penelitian yang dirilis pekan ini menyatakan bahwa burung asli Brasil itu diketahui punah di alam liar. Spix Macaw menjadi salah satu dari delapan spesies burung yang telah punah dalam laporan BirdLife International.
Sebagian besar spesies yang punah itu berada di Brasil, termasuk Spix Macaw. Burung lainnya yang dinyatakan punah di aram liar adalah Treehunter Cryptic, Alagoas Foliage-gleaner dan Poo-uli.
2. Penebangan liar dan semakin berkurangnya hutan disebut sebagai penyebab utama kepunahan spesies ini
Deforestasi menjadi penyebab utama punahnya Spix Macaw dari habitat aslinya. Laporan itu disebutkan, kepunahan burung beberapa abad terakhir terjadi pada spesies yang hidup di pulau terpencil.
Berdasarkan hasil penelitian, diketahui juga bahwa ada gelombang kepunahan yang terus tumbuh di seluruh benua, yang disebabkan oleh berkurangnya area hutan dan penebangan liar. Selain itu, menurunnya jumlah populasi disebabkan oleh perubahan iklim, semakin meluasnya area perkotaan dan cuaca ekstrem.
3. Sebenarnya spesies ini masih mungkin diselamatkan
Spix Macaw memang sudah tidak bisa lagi ditemukan di habitat aslinya. Namun, BirdLife menyebutkan masih ada kemungkinan spesies ini untuk tetap lestari dan dikembangkan. Hingga saat ini, tersisa 60-80 ekor Spix Macaw yang hidup di penangkaran.
Semoga saja upaya pelestarian itu berhasil ya, agar Spix Macaw ini tetap bisa dilihat oleh generasi penerus. Sayang banget kalau generasi penerus kita nanti cuma bisa melihat para burung lucu ini melalui film animasi, dengan bertanya-tanya apakah burung tersebut benar ada atau cuma fiksi. Gak mau kan? Mari berharap untuk kelestariannya!
