Berdamai Dulu, Israel dan Palestina Bersatu Perangi Virus Corona

Bernard Sabella, seorang perwakilan Fatah untuk Yerusalem dan sekretaris eksekutif Departemen Layanan untuk Pengungsi Palestina dari Dewan Gereja Timur Tengah, menjadi saksi dari solidaritas yang telah muncul selama pandemi COVID-19.

Sabella berkata bahwa dokter Israel dan Palestina bekerja berdampingan selama keadaan darurat ini tanpa diskriminasi. Menurutnya, ada komitmen bersama dari semua pihak yang terlibat, termasuk Yahudi dan Arab, demikian dilaporkan oleh Asia News.

Selama karantina diri yang diperintahkan oleh otoritas Israel dan Palestina, orang-orang pada umumnya patuh untuk mengikuti instruksi surat tersebut dan tetap di rumah. Meski demikian, terkadang memang ada orang yang membandel untuk pergi ke supermarket di Arab Jerusalem tanpa masker, dan itu tidak dibenarkan.

Tetapi secara umum, mereka yang berusia di atas 65 tahun yang relatif lebih rentan terhadap COVID-19 menjauh dari kerabat dan kenalan mereka untuk sementara waktu. Mereka betul-betul mengikuti perintah agar tidak meningkatkan risiko terjangkit virus corona.

Selain itu, Sabella menyebut bahwa COVID-19 mengajarkan kita bahwa, meskipun ada perbedaan, kita dapat menyelesaikan masalah dengan cara yang wajar tanpa konfrontasi dan perang. Seperti dokter yang berkomitmen untuk fokus menyelamatkan nyawa. Sabella berharap kejadian ini sebagai tanda harapan, harapan agar politisi dapat belajar dari dokter.

Sementara itu, penelitian COVID-19 di Israel menunjukkan tanda-tanda yang menjanjikan. Meskipun jalan masih sangat panjang sebelum obat dan vaksin yang ampuh melawan virus corona dapat ditemukan, Israeli Institute for Biological Research (IIBR) tampaknya telah mengisolasi antibodi kunci virus corona.

Setelah fase pengembangan, para ilmuwan mengatakan bahwa produksi antibodi ini menjadi mungkin untuk dilakukan dalam skala global.

Mungkin tidak seperti biasanya, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah memuji Israel atas kerjasamanya dengan Otoritas Palestina dalam memerangi virus corona. Juru bicara pemerintah PA Ibrahim Milhem telah berulang kali menyebutkan kerja sama Israel - Palestina dalam konferensi pers hariannya.

Terlebih, wakil direktur jenderal untuk PBB Alon Bar mengaku sering mengadakan diskusi dan konsultasi dengan para pejabat PBB yang relevan. Mengutip Times of Israel, pujian datang untuk Israel atas koordinasi dan kerja sama yang baik dalam menangani krisis virus corona. Dalam pandangan PBB, tanggapan yang efektif terhadap penyebaran virus sangat penting dilakukan.

Perwakilan dari Kementerian Kesehatan Israel dan Palestina, serta dari Coordinator for Government Activities in the Territories (COGAT) telah bertemu secara teratur untuk menyepakati hal-hal yang menjadi perhatian bersama, seperti pemahaman tentang pekerja Palestina yang dipekerjakan di Israel. 

Sebagai bagian dari upaya ini, COGAT memfasilitasi empat pelatihan untuk tim medis Palestina. Sementara itu, Kementerian Kesehatan Israel menyumbangkan lebih dari 1.000 alat uji dan ribuan Alat Pelindung Pribadi (APD).

Presiden Israel Reuven Rivlin telah menelepon Presiden Palestina Mahmoud Abbas untuk membahas pandemi tersebut. Rivlin mengungkapkan percakapannya dengan Abbas berisi tentang kerja sama antara Israel dan Palestina yang sangat penting untuk memastikan kesehatan baik warga Israel dan Palestina.

Rivlin juga menambahkan bahwa kemampuan Israel dan Palestina untuk bekerja sama di saat krisis juga merupakan bukti kemampuan mereka untuk bekerja sama di masa depan demi kebaikan bersama.

Itulah beberapa hal yang perlu kamu tahu seputar kerja sama Israel dan Palestina dalam memerangi virus corona. Perdamaian itu benar-benar indah ya!

Pembaca bisa membantu kelengkapan perlindungan bagi para tenaga medis dengan donasi di program #KitaIDN: Bergandeng Tangan Melawan Corona di Kitabisa.com (http://kitabisa.com/kitaidnlawancorona)