Bisa Menyala dalam Gelap, Ini 6 Fakta Menarik Tupai Terbang

Tupai terbang atau flying squirrel lebih tepat disebut tupai luncur atau gliding squirrel. Kalau burung memiliki sayap, tupai terbang memiliki membran bernama patagium yang tampak terhubung di antara kaki depan dan belakangnya. Mereka gak mengepakkan membran ini. Begitu lompat dari pohon, mereka akan merentangkan keempat kakinya dan meluncur.

Selama meluncur, tupai terbang bisa berbelok dengan menurunkan salah satu tangannya. Bahkan, mereka bisa berbelok 180 derajat kalau ketemu predator! Sementara itu, ekor yang panjang berfungsi sebagai penyeimbang selama di udara dan rem saat mendarat. National Geographic mengungkapkan kalau tupai terbang bisa menempuk jarak 150-500 kaki atau 45-152 meter sekali luncur!

Keluarga tupai terbang terdiri dari 50 spesies. Sekitar 90% dari jumlah tersebut merupakan spesies endemik Asia, sementara tiga di antaranya hidup di Amerika Utara. 

Menurut sebuah studi, Asia menjadi kunci sejarah tupai terbang karena banyaknya hutan lebat yang menawarkan perlindungan dan diversifikasi atau penganekaragaman spesies. Habitat seperti ini mungkin menyelamatkan tupai terbang pada zaman glasial dulu, dilansir laman Treehugger. 

Ukuran tupai terbang ternyata bervariasi. Dari 50 spesies yang tersebar, ada yang berukuran super mini sampai seukuran kucing peliharaanmu!

Spesies tupai terbang kerdil Hose, misalnya. Spesies tupai terbang paling kecil ini cuma punya panjang tubuh antara 6,8-8,9 sentimeter, ditambah dengan ekornya yang sepanjang 6,2-9,8 sentimeter. Spesies ini bisa ditemukan di Malaysia dan Indonesia, lebih tepatnya di pulau Kalimantan, ungkap laman Animal Diversity Web. 

Ada juga spesies tupai terbang yang berukuran raksasa. Spesies tupai terbang merah besar, misalnya. Sebagai salah satu yang terbesar, spesies satu ini memiliki panjang tubuh 39,8 sentimeter dan ekor 42,2 sentimeter. Rata-rata bobot mereka mnecapai 1,75 kilogram!

Tupai terbang ternyata lebih suka memanfaatkan yang ada daripada repot-repot membangun sarangnya sendiri. Menurut Animals Network, mereka biasanya tinggal di bekas sarang burung yang sudah ditinggal tuannya, atau lubang besar yang dibuat oleh burung woodpecker di pohon. Saat musim dingin, beberapa tupai terbang akan berkumpul bersama dalam satu lubang untuk saling menghangatkan. 

Sebagai hewan pengerat, tupai terbang harus selalu mengerat atau menggigit sesuatu. Gigi mereka selalu mengalami pertumbuhan. Kalau tidak mengigit, gigi mereka akan jadi terlalu panjang dan membuatnya sulit makan. Diet tupai terbang berupa buah, biji, kacang, jamur, serangga, telur, bahkan sampai bangkai hewan!

Studi menemukan kalau spesies-spesies tupai terbang yang hidup di Amerika Utara bisa berpendar dalam gelap pada tingkat yang berbeda-beda. Dilansir laman IFL Science, lebih dari 100 ekor tupai terbang dari genus Glaucomys (tupai terbang selatan, tupai terbang utara, dan tupai terbang Humboldt), bulunya melepaskan cahaya fluoresens berwarna merah muda di bawah sinar UV. 

Para peneliti masih belum tahu pasti kenapa mamalia ini memiliki fluoresens. Mereka menduga kalau ada kaitannya dengan keaktifan saat malam hari. Dugaan lain untuk mendeteksi kawannya di kegelapan hutan, menarik perhatian lawan jenis, membingungkan predator malam, sampai kamuflase. 

Nah, setelah tahu enam faktanya, bagaimana pendapatmu tentang tupai terbang? Yuk, kita lindungi hutan-hutan Asia dari tangan-tangan jahat, supaya keseimbangan alam tetap terjaga dan satwa-satwa imut seperti tupai terbang bisa tetap lestari!