5 Fakta Menarik Pallid Bat, Kelelawar Pemakan Kalajengking!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pallid bat termasuk dalam ordo chiroptera yaitu mamalia yang memiliki sayap. Mereka merupakan spesies kelelawar berpenampilan unik, baik dari segi bentuk wajah dan bulu. Oleh karena itu, cukup mudah untuk mengenali pallid bat di alam liar.
Spesies kelelawar ini hidup dengan membentuk koloni. Memiliki sistem reproduksi yang tergolong lambat, berikut ini beberapa fakta menarik seputar pallid bat dilansir dari laman Animalia dan Animaldiversity. Simak ulasannya!
1. Habitat asli pallid bat
Populasi pallid bat tersebar di benua Amerika bagian tengah yang meliputi negara kuba, Meksiko, dan Amerika Serikat. Namun, sebagian kecil dari populasi mereka ada yang hidup di kepulauan Karibia. Dilansir dari laman Animalia, pallid bad banyak mendiami area hutan kering.
Spesies kelelawar ini juga dapat ditemukan di wilayah pegunungan berbatu dan padang rumput. Pallid bat termasuk hewan karnivora yang mengomsumsi berbagai jenis serangga berukuran kecil. Bahkan, mereka juga memangsa arizona bark scorpions yang dinobatkan sebagai spesies kalajengking paling mematikan di dunia.
2. Kebiasaan hidup di alam liar
Pallid bat merupakan tipe hewan yang suka bersosialisasi. Seperti spesies kelelawar pada umumnya, mereka hidup dengan membentuk koloni yang jumlahnya bisa mencapai 100 ekor. Selain itu, pallid bat aktif di malam hari seperti mencari makanan dan berkembang biak.
Sedangkan di siang hari, kelelawar ini akan beristirahat di dalam sarangnya. Mereka sering membuat sarang di dalam gua, celah bebatuan hingga bangunan yang terbengkalai. Ketika mencari makanan, pallid bat akan terbang rendah di ketinggian 1 - 2 meter dari atas tanah.
3. Ciri khas fisik
Editor’s picks
Pallid bat termasuk kelelawar berukuran kecil. Panjang tubuh mereka hanya berkisar antara 6 hingga 9 sentimeter dengan berat maksimal 28 gram. Dilansir dari laman Animaldiversity, daya tarik pallid bat terletak pada bulunya yang berwarna krem serta tekstur seperti wol.
Terdapat tonjolan di atas mulut mereka berbentuk huruf U. Di sisi lain, pallid bat memiliki telinga yang lebar dan runcing yang membuat indera pendengarannya sangat tajam. Ketika sayapnya direntangkan panjangnya bisa mencapai 40 sentimeter.
4. Sistem reproduksi
Pallid bat menerapkan sistem perkawinan poligini ketika berkembang biak. Baik jantan maupun betina sama-sama gemar gonta ganti pasangan. Sedangkan musim kawin spesies kelelawar ini berlangsung mulai dari bulan Oktober hingga Februari.
Sang betina hanya mampu melahirkan maksimal dua bayi dalam satu kali persalinan. Bayi yang baru lahir memiliki berat 3,5 gram. Mereka akan dapat terbang ketika menginjak usia lima minggu. Pallid bat mencapai tingkat kematangan seksual di usia dua tahun.
5. Populasi yang masih terjaga
Hingga saat ini, belum ada data resmi yang memperlihatkan jumlah pallid bat yang tersisa di alam liar. Namun, Badan Konservasi Alam Dunia belum memasukan mereka dalam daftar hewan dilindungi. Hal ini menandakan bahwa populasi pallid bat tergolong stabil.
Ancaman terbesar spesies kelelawar ini adalah polusi suara yang diakibatkan aktivitas lalu lintas yang membuat mereka merasa terganggu. Di samping itu, penggunaan pestisida juga menjadi masalah serius bagi pallid bat. Di habitat aslinya, hewan ini dapat bertahan hidup hingga usia 10 tahun.
Keunikan utama dari pallid bat memang terletak pada ukuran tubuhnya yang kecil. Dengan populasinya yang masih banyak tentunya tidak sulit untuk menemukan mereka di alam liar.
Baca Juga: 6 Fakta Kelelawar Berambut Perak, Melakukan Migrasi untuk Berhibernasi
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.