Bukan Illuminati, 6 Organisasi Rahasia Ini Memengaruhi Sejarah Dunia

Selama abad ke-13, tepatnya saat Perang Salib Albigensian, Paus Innosensius III berusaha untuk memusnahkan sekte sesat Kristen yang berdiam di pegunungan Prancis selatan. Para penganut bidah ini disebut sebagai kaum Cathar (Kataris) atau di Prancis dikenal sebagai Albigensis.

Mengutip dari Ancient History Encyclopedia, para kaum Kataris menganut Gnostik pada gagasan Dualisme, atau gagasan bahwa Tuhan terbagi menjadi yang baik dan yang jahat.

Terinspirasi oleh gerakan seperti Bogomilisme dan Manikheisme, kaum Kataris menolak untuk mengikuti birokrasi Gereja Katolik Roma dengan menolak beribadah di gereja atau katedral. Mereka juga percaya kalau pria dan wanita itu setara.

Sayangnya, Perang Salib Albigensian yang digaungkan Paus Innosensius III berhasil menghapus kaum Kataris beserta kepercayaan mereka dari sejarah Kristen. Berabad-abad kemudian, Katarisme menjadi topik favorit di antara para ahli teori konspirasi yang percaya kalau mereka menyimpan Cawan Suci.

Sebelum Nazi mencengkeram Jerman, Austria, dan wilayah di sekitarnya, Kekaisaran Austria menjadi titik temu bagi para penganut nasionalisme rasial, okultisme, dan anti-Semitisme. Salah satu praktisi trifecta ini adalah Guido von List, seorang jurnalis, penyair, dan okultis kelahiran Wina.

Terlepas dari kenyataan kalau List hanyalah seorang penipu yang memberi dirinya sendiri gelar bangsawan "von," organisasi yang didirikannya langsung dimasuki oleh para elite Kota Wina. Didirikan pada tahun 1905, Guido von List Society diisi oleh orang-orang penting seperti Friedrich Wannieck dan Karl Lueger.

Karena keanggotaannya terus meningkat, kelompok tersebut mulai terlihat seperti gerakan politik. Organisasi ini bahkan memiliki simbolnya sendiri (termasuk swastika) dan gerakan tubuh yang nantinya akan menjadi Sieg Heil.

Dengan ketertarikan pada mistisisme Jerman kuno dan superioritas ras Arya, Guido von List Society berhasil menabur benih Sosialisme Nasional, yang nantinya akan diteruskan oleh Partai Buruh Nasional-Sosialis Jerman (Nazi) yang dipimpin oleh Adolf Hitler.

Jerman di masa pasca Perang Dunia I adalah tempat yang tidak stabil. Di tengah ekonomi yang lesu akibat Perjanjian Versailles, masyarakat Jerman pada saat itu cenderung turun ke ranah politik untuk melampiaskan kemarahan mereka.

Sementara milisi komunis, nasionalis, dan bahkan sentris bertarung satu sama lain di jalanan, kelompok politik lainnya justru bertemu di pub dan bar untuk membahas filosofi-filosofi mereka. Salah satu kelompok itu dikenal dengan nama "Secret Germany," yang dipimpin oleh sosok penyair-mesias bernama Stefan George.

Dikenal sebagai guru politik oleh para pengikutnya, George sering menguraikan cita-cita "aristokrasi spiritual" yang sangat haus perang dan transendental. Meskipun sebagian besar pekerjaan George dikooptasi oleh Nazi, banyak anggota Secret Jerman yang menjadi pemimpin gerakan perlawanan terhadap Nazi selama Perang Dunia II.

Salah satunya, dan mungkin yang paling terkenal, adalah Claus von Stauffenberg, perwira Jerman yang mencoba membunuh Hitler dalam Operasi Valkyrie pada tanggal 20 Juli 1944.

Terorisme bukanlah hal baru di Amerika Serikat. Selama awal abad ke-20, Amerika dan Eropa telah menggelorakan "Perang Pertama Melawan Teror," salah satu upaya mereka untuk menumpas paham komunis, sosialis, dan anarkis yang mencoba mengambil alih kekuatan kapitalisme sejak akhir abad ke-19.

Salah satunya adalah gerakan anarkisme yang mendorong tindakan kriminal yang dipimpin Luigi Galleani. Berkantor pusat di Boston, para Galleanist bertanggung jawab atas serangkaian pemboman di seluruh Amerika selama "Red Summer" di tahun 1919. Selain itu, salah satu anggotanya juga diduga telah melakukan pemboman Wall Street pada tahun 1920.

Kejatuhan Al Capone diingat sebagai salah satu momen paling "glamor" dalam sejarah penegakan hukum Amerika Serikat. Dari sekian kelompok yang terlibat, hanya satu kelompok yang tetap "diam" di tengah perang melawan Capone. Dijuluki Secret Six, organisasi rahasia ini berisi sekumpulan pengusaha Chicago yang ingin membersihkan kota tersebut.

Didirikan pada Oktober 1930 sebagai Komite Warga untuk Pencegahan dan Hukuman Kejahatan, Secret Six adalah salah satu pendukung terbesar Eliot Ness sepanjang karier penegakan hukumnya. Nantinya, Ness berhasil meringkuk Capone atas berbagai tuduhan yang terkait dengan Volstead Act.

Setelah sukses di Chicago pada tahun 1930-an, Ness "membawa" Secret Six ke Cleveland untuk memerangi kejahatan terorganisir di kota itu.

Jauh sebelum menjadi medan perang pada tahun 1990-an, Balkan sudah menjadi wilayah yang rapuh dan siap meledak kapan saja. Salah satu negara yang paling tidak stabil adalah Bosnia, mengingat keragaman bangsa dan agama di dalamnya.

Selain itu, Bosnia yang terletak di tengah wilayah Balkan juga sering menjadi "taman bermain" bagi kekuatan-kekuatan besar yang tertarik untuk mengamankan sisi selatan Eropa.

Setelah pendudukan Austria-Hongaria pada tahun 1878, ketegangan di sana semakin meningkat setelah perkumpulan militer rahasia Serbia yang dikenal sebagai Black Hand atau Tangan Hitam mulai mendanai gerakan pro-Serbia dan pro-Slavia di seluruh Eropa selatan.

Salah satu kelompok tersebut adalah Young Bosnia atau Bosnia Muda, sebuah organisasi yang diisi oleh orang Serbia, Bosnia, Kroasia, dan Muslim revolusioner yang menuntut penyatuan Slavia Selatan dan nasionalisme Serbia. Bekerja sama dengan Tangan Hitam, Bosnia Muda pun mulai merencanakan untuk "mengeluarkan" Bosnia dari kekuasaan Austria.

Tentu saja, aksi mereka yang paling terkenal adalah pembunuhan Archduke Austria, Franz Ferdinand, dan istrinya, Sophie, oleh Gavrilo Princip. Sementara kekerasan anti-Serbia dan anti-Bosnia meletus setelahnya, keberanian Princip tetap menjadi kebanggaan tersendiri bagi beberapa orang yang tinggal di sana.

Nah, itu tadi 6 organisasi rahasia yang telah memengaruhi sejarah dunia. Apakah ada organisasi lain yang belum disebutkan di atas? Jika ada, kalian bisa menulisnya di kolom komentar.