Semua penelitian tentang nostalgia dalam komunitas ilmiah telah menunjukkan bahwa nostalgia berdampak positif bagi banyak orang. Yang paling menonjol adalah bahwa para peneliti telah menemukan sebuah cara untuk menggunakan emosi positif yang diperoleh dari nostalgia dalam pengaturan terapi kelompok.
Seperti dilansir Psychology Today, penyakit seperti Alzheimer dan depresi juga dapat dibantu dengan terapi berbasis nostalgia. Tim Wildschut, seorang rekan Constantine Sedikides, percaya kalau nostalgia dapat digunakan untuk mengarahkan para korban dari peristiwa traumatik untuk menjauh dari trauma mereka menuju ingatan yang lebih positif.
Selain itu, nostalgia berbasis kelompok juga dapat membantu mengurangi stigma tentang kelompok tertentu. Namun, terlepas dari semua hal positif yang dapat dibawanya, nostalgia juga dapat digunakan untuk manipulasi dan kejahatan.
Seperti yang telah dibahas sebelumnya, nostalgia dapat digunakan untuk membantu mempromosikan kepositifan terhadap kelompok minoritas. Namun, hal yang sebaliknya juga bisa dilakukan.
Tim Wildschut menjelaskan, "Kita harus melangkah dengan hati-hati jika menggunakan nostalgia sebagai terapi kelompok. Apa pun yang meningkatkan ikatan dalam kelompok juga memiliki kekuatan untuk meningkatkan negativitas terhadap kelompok lain."
Setelah membaca penjelasan di atas, kita dapat menyimpulkan kalau nostalgia adalah alat yang ampuh untuk digunakan demi tujuan apa pun. Jadi, apakah kalian memiliki pengalaman tersendiri dengan perasaan nostalgia? Jika ada, kalian bisa menulisnya di kolom komentar ya!