8 Bukti Efek Placebo Ampuh, Berpikir Positif Nyata Berguna untukmu

Elisha Perkins telah menerapkan konsep efek placebo sejak abad 18. Dokter tersebut mencoba menyembuhkan pasiennya dengan sebuah alat buatannya.

Alat tersebut terbuat dari besi dan kuningan, namun Perkins mengatakan kepada pasiennya bahwa alat itu berasal dari bahan spesial. Dia pun menetapkan biaya besar untuk pengobatannya dan menariknya, para pasien mengatakan merasa lebih baik setelahnya.

Secara mental mungkin bisa lebih dipercaya, tapi dampak fisiknya ini telah terbukti secara ilmiah. Pada 2005, penelitian dari University of Michigan mengecek kesehatan dari 14 anak muda.

Rahang mereka disuntikkan air garam untuk memberikan rasa sakit. Beberapa waktu kemudian, partisipan uji coba itu diberikan efek placebo dan diberitahu bahwa obatnya sedang tahap bekerja.

Saat men-scanning otak, peneliti melihat jika di beberapa area otak ada hormon endorfin yang teraktivasi. Partisipan riset pun mengatakan mereka merasakan sakit yang berkurang dan rasa toleransinya meningkat.

Di antara 1956 hingga 1965 serta 2000 hingga 2006 terdapat riset yang menguji coba efek placebo terhadap jarum suntik. Riset ini mencoba membuktikan jika efek placebo tak hanya bereaksi pada obat-obatan saja, namun juga hal ini.

Hasil riset berhasil membuktikannya. Malahan suntikan tersebut memiliki efek placebo yang lebih kuat ketimbang obat. Dari sini ditarik kesimpulan jika kekuatan efek placebo semakin besar jika barang dengan simbol yang kuat ikut dimainkan.

Sebuah studi mengumpulkan 55 wanita yang sedang berusaha hamil. 33 partisipan diberikan efek placebo dan 22 partisipan lainnya mendapatkan obat kesuburan. 5 dari grup efek placebo berhasil hamil, sedangkan yang diberikan obat terdapat 7 orang.

Pada tes lain, tingkat kehamilan mencapai angka 40 persen saat mendapatkan placebo. Peneliti beranggapan jika kehamilan itu bisa terjadi karena stres dari partisipannya berkurang saat mengikuti tes ini.

Peneliti di Jerman dan Inggris mencoba membalik efek placebo. Sebuah grup diberikan semacam aspirin dan setengahnya diberitahu jika mereka mendapatkan aspirin, setengahnya lagi tidak. Mereka yang diberitahu jika obat yang mereka minum itu bukan aspirin menunjukkan secara penuh efek aspirin itu hilang dari tubuhnya.

University of Cincinnati melakukan uji coba terhadap 12 orang yang sedang menjalani perawatan Parkinson. Semua partisipan grup ini mendapatkan efek placebo, namun sebagian peserta diberitahu jika obat yang mereka minum jauh lebih mahal daripada obat lainnya. Mereka yang mendapatkan obat “mahal” memiliki peningkatan kesehatan yang jauh lebih baik daripada yang mendapat obat “murah.”

Studi akan efek placebo juga berhasil menemukan jika nama produsen obat sangat mempengaruhi khasiatnya. Kecenderungan orang-orang melihat nama sebuah brand dan mengoneksikannya terhadap kualitas barang yang dikeluarkan sangat kuat.

Efek placebo paling kuat jika dihubungkan dengan penanganan terhadap kejiwaan, seperti pemberian obat antidepresan atau antikecemasan. Tak perlu jauh-jauh meminum obat. Bahkan datang ke psikiater atau ke dokter yang memiliki terapi kuat saja mampu menyembuhkan dan dikatakan resep yang mereka berikan jauh lebih menyembuhkannya daripada yang lain.

Inilah mengapa ketika melihat dan berbincang dengan orang-orang sukses, banyak dari mereka pasti memiliki pikiran yang positif dalam menjalankan usahanya. Karena itu kamu sendiri harus menjalani hidup dengan pikiran positif agar bisa sukses dan tetap sehat.