Bumi Berhenti Disinari oleh Matahari, Apa yang Akan Terjadi?

Setiap benda langit memiliki gravitasinya tersendiri dan tentu saja Matahari memiliki kekuatan yang sangat besar mengenai hal tersebut. Tidak mengherankan apabila gravitasi yang dimiliki planet-planet di sekitarnya pun jelas akan dipengaruhi oleh keberadaan Matahari.

Dilansir The Old Farmer's Almanac, Matahari memiliki ukuran yang sangat besar dan masif, sehingga memiliki kekuatan untuk dapat mendorong planet-planet agar dapat mengorbit di sekitarnya.

Apabila Matahari berhenti menyinari bumi, maka artinya bintang raksasa tersebut pun kehilangan energinya. Hal ini bisa berpengaruh terhadap pola orbit dan gravitasi yang dimiliki oleh Bumi, serta planet-planet lainnya. Jika terus seperti ini, maka Bumi dan planet lain bisa keluar dari orbitnya dan berpotensi untuk saling ber bertubrukan satu sama lain.

Salah satu hal yang akan diperoleh oleh Bumi apabila mendapatkan sinar Matahari adalah suhu yang relatif stabil. Suhu tersebut jelas dapat mendukung kehidupan manusia, sehingga segala aktivitas dapat berjalan dengan lancar dan semestinya. Namun, hal ini akan jelas berbeda apabila Bumi sampai berhenti di sinari oleh Matahari.

Mengutip Curious Astro Cornell Edu,  Bumi yang tidak disinari oleh Matahari akan mengalami penurunan suhu dan hal ini mungkin akan terjadi dalam kisaran waktu dua bulan. Pada kurun waktu tersebut, maka Bumi pun akan membeku dan dan tidak dapat mendukung kehidupan makhluk hidup di dalamnya.

Masih berkaitan dengan poin sebelumnya mengenai penurunan suhu Bumi, hal lainnya yang akan dibahas adalah mengenai dampaknya. Makhluk hidup yang tinggal di Bumi bukan hanya manusia ataupun hewan, melainkan juga tumbuhan yang berperan sebagai sumber makanan bagi banyak makhluk hidup lainnya.

Sangat disayangkan apabila Matahari berhenti menyinari Bumi, maka dampaknya bisa menyebabkanan terjadinya kepunahan bagi tumbuhan. Semua jenis tumbuhan sangat berpengaruh terhadap cahaya matahari dan air untuk dapat tumbuh, sehingga apabila salah satunya tidak dapat dipenuhi maka akan membuat pertumbuhannya menjadi terhambat hingga gagal, seperti dilansir Naperville Park District. Jika sudah demikian, maka manusia dan hewan akan kehilangan sumber makanannya berupa jenis tumbuhan.

Hidup manusia dan segala aktivitas yang ada di Bumi tentu didukung oleh keberadaan sinar Matahari. Meski pada malam hari tampak gelap, namun keberadaan sinar Matahari yang dipantulkan oleh Bulan tetap membuat suasana malam tidak benar-benar gelap gulita. Hal ini jelas akan berbeda apabila Matahari benar-benar berhenti menyinari Bumi.

Bukan tidak mungkin jika Bumi akan mengalami kegelapan permanen, entah itu pada siang hari ataupun pada malam hari. Hal ini mungkin akan membuat udara dan lautan memiliki kehangatannya tersendiri untuk beberapa waktu, lalu kemudian semua kehidupan di dalamnya akan berubah membeku dan punah, seperti dikutip News Scientist. Inilah mengapa keberadaan sinar Matahari sangat berperan penting bagi kehidupan manusia.

Setiap benda langit yang mengorbit pada Matahari biasanya memiliki durasi rotasinya tersendiri. Dalam hal ini tentu Bumi juga memiliki durasi rotasi yang disebabkan karena ukuran dan gaya gravitasinya dengan Matahari. Apabila Matahari berhenti menyinari Bumi, maka artinya bintang raksasa tersebut telah kehilangan energi untuk dapat mempengaruhi gravitasi dari Bumi.

Dilansir UGC Berkeley Edu, Matahari yang kehilangan energi pun tidak akan mampu untuk menarik Bumi dan planet-planet lainnya agar dapat mengikuti orbit semula, sehingga hal ini berpotensi mengubah durasi rotasi yang dimiliki oleh masing-masing planet. Jika sudah demikian, maka rotasi Bumi pun bisa jadi akan berubah dan mungkin tidak akan menjadi 24 jam lagi dalam sehari.

Memang rasanya sulit membayangkan apabila Matahari berhenti menyinari Bumi. Tentu akan ada banyak sekali dampak kurang baik yang akan diperoleh oleh Bumi apabila hal ini sampai terjadi. Bisa menyebabkan kepunahan massal di Bumi, ya!