Bumi tidaklah seaman seperti yang kita pikirkan. Banyak hal yang bisa membahayakan umat manusia, seperti bencana alam, peperangan, hingga kemungkinan bertabrakan dengan asteroid. Belum lagi hal-hal yang disebabkan oleh aktivitas manusia, seperti perubahan iklim.
Melihat potensi ancaman di depan mata, Vivos (agen real-estate) menyulap bunker bekas militer menjadi tempat tinggal yang tahan bencana. Scroll down untuk mengetahui detailnya!
Vivos xPoint terletak di kawasan Black Hills di South Dakota, Amerika Serikat (AS), tepat di sebelah selatan Kota Edgemont. Dulunya, ini adalah pangkalan militer Angkatan Darat AS yang digunakan untuk menyimpan bom dan amunisi dari tahun 1942 hingga 1967.
Sejak tahun 1967, Angkatan Darat AS menjual tempat ini ke pihak lain, sampai akhirnya dimiliki sepenuhnya oleh Vivos. Sebanyak 575 bunker (yang terbuat dari beton dan baja) direnovasi dan kini siap dihuni oleh 10.000 orang.
Vivos xPoint luasnya 18 mil persegi atau sekitar tiga perempat luas Manhattan, New York City. Terletak di salah satu kawasan teraman di AS, jauh dari zona kerusuhan, kriminalitas, dan bencana alam. Selain itu, tempat ini juga masih sepi dan dikelilingi oleh padang rumput.
Setiap bunker luasnya sekitar 2.100 kaki persegi dan bisa dihuni oleh 10-24 orang sekaligus. Berbentuk elips dan terkubur di bawah tanah, bunker ini didesain untuk menahan gelombang ledakan permukaan dan efek radioaktif.
Per bunker dijual dengan harga 55.000 dolar AS (Rp853 juta) plus biaya sewa tanah tahunan sebesar 1.091 dolar AS (Rp16,9 juta). Sebenarnya tidak terlalu mahal karena setiap bunker bisa menampung 10-24 orang, sehingga kita bisa patungan dengan penghuni lain.
Kita bisa memilih salah satu dari empat denah bunker yang disediakan atau membuat denah lantai sendiri. Fasilitasnya mencakup dapur, meja makan, kamar mandi, tempat laundry, kamar tidur (tipe private, sharing, maupun master), lounge area (untuk bersantai dan bersosialisasi), gym, dan sebagainya.
Menurut Dante Vicino, direktur eksekutif Vivos, permintaan terhadap bunker meningkat lebih dari 2.000 persen dari tahun ke tahun. Karena peminatnya besar, Vivos xPoint rencananya akan dibangun di Jerman dan Asia!