ilustrasi burung beo abu-abu (unsplash.com/Janosch Lino)
Dilansir Parrot Essentials, salah satu penelitian paling terkenal mengenai kemampuan berbahasa burung beo dilakukan oleh Dr. Irene Pepperberg bekerja sama dengan burung beo abu-abu Afrika yang bernama Alex. Alex diajarkan untuk mengenali berbagai benda dan pertanyaan, lalu meresponsnya. Hasilnya mencengangkan: Alex tidak hanya bisa menirukan suara, tetapi juga mampu menjawab pertanyaan sederhana seperti “ya” atau “tidak” ketika ditawari suatu benda. Respon ini menunjukkan bahwa ia memahami konteks dan arti dari kata yang digunakan, bukan sekadar menirukan suara secara acak.
Kemampuan Alex tak berhenti di situ. Ia dapat mengidentifikasi berbagai objek baik makanan seperti jagung, maupun benda non-makanan seperti kunci dan menyebutkannya dengan akurat, bahkan ketika benda tersebut berbeda ukuran atau warna. Hal ini memperlihatkan bahwa pemahamannya terhadap kata tidak terbatas pada bentuk tertentu, melainkan mencakup konsep umum dari benda tersebut. Alex bahkan bisa meminta benda yang ia inginkan, lho.
Meski tentu saja kita tidak bisa berharap untuk bercakap-cakap panjang lebar dengan burung beo, penelitian Dr. Pepperberg menunjukkan bahwa beberapa burung memang memiliki kapasitas untuk memahami dan menggunakan bahasa manusia secara terbatas tetapi bermakna. Mereka tidak sekadar mengingat bunyi dan waktu penggunaannya, tapi bisa mengenali arti di balik kata. Dalam kasus Alex, pertanyaan yang muncul adalah "Apakah burung beo sungguh mengerti apa yang diucapkannya?" tampaknya adalah: ya, setidaknya dalam batas tertentu.
Simpulannya, berdasarkan temuan ilmiah sejauh ini, burung beo kemungkinan besar tidak sepenuhnya memahami setiap kata yang mereka ucapkan seperti halnya manusia, tetapi beberapa individu seperti Alex dalam penelitian Dr. Irene Pepperberg menunjukkan bahwa burung beo memiliki pemahaman yang terbatas tetapi bermakna terhadap arti dan konteks. Nilai positif dari temuan ini menunjukkan bahwa komunikasi antar spesies, meskipun tidak setara, tetap bisa terjadi dalam bentuk sederhana dan fungsional.