Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Fakta Scarlet Macaw, Burung Beo Besar yang Bisa Meniru Suara Manusia

Burung scarlet macaw (Ara macao) (pixabay.com/AshrafChemban)
Intinya sih...
  • Scarlet macaw memiliki penampilan ikonik dengan kombinasi warna merah, kuning, dan biru cerah pada tubuhnya.
  • Paruhnya kuat dan dirancang khusus untuk menghancurkan makanan, serta berperan sebagai "kaki ketiga" untuk memanjat pohon.
  • Mereka berasal dari Amerika Tengah dan Selatan, hidup di zona iklim tropis hingga ketinggian sekitar 1.000 meter di atas permukaan laut.

Macaw adalah jenis burung beo besar berwarna-warni dan berekor panjang yang berasal dari daerah tropis Amerika Utara dan Selatan. Burung paling menakjubkan di dunia ini dikenal karena bulunya yang cerah, paruh yang kuat, kepribadian cerdas, dan suka bermain. Baik burung macaw jantan maupun betina tampak serupa, seringkali sulit dibedakan secara fisik.

Dalam famili Psittacidae, terdapat 6 genus yang dikategorikan sebagai burung macaw, yaitu Ara, Anodorhynchus, Cyanopsitta, Primolius, Orthopsittaca, dan Diopsittaca. Dari enam genus tersebut, salah satu yang menakjubkan adalah Ara macao alias scarlet macaw atau macaw merah.

Yuk, kenal lebih dekat dengan spesies yang satu ini!

1. Penampilan ikonik

Penampilan scarlet macaw (pixabay.com/TizzleBDizzle)

Scarlet macaw memiliki penampilan ikonik dengan kombinasi warna merah, kuning, dan biru cerah pada tubuhnya. Wajahnya berwarna putih pucat dan seringkali muncul garis kemerahan saat mengalami perubahan emosi. Paruhnya besar dan bengkok berwarna putih di bagian atas dan hitam di bagian bawah.

Dilansir Birdfact, scarlet macaw jantan maupun betina tampak serupa, tetapi scarlet macaw muda memiliki bulu yang mirip dengan burung dewasa, dengan ekor yang lebih pendek dan iris yang lebih gelap. Panjang tubuh mereka umumnya sekitar 81-96 cm, dengan lebar sayap sekitar 100-120 cm. Beratnya juga gak main-main, sekitar 900 gram hingga 1,5 kilogram.

2. Paruhnya sangat kuat

Scarlet macaw memakan biji-bijian (pixabay.com/congerdesign)

Scarlet macaw memiliki paruh dengan pola melengkung seperti sabit yang dirancang khusus untuk menghancurkan makanan. Makanan kesukaannya adalah sejenis biji-bijian, kacang-kacangan, buah-buahan, bahkan bunga, daun, serangga, atau siput kecil yang berasal dari kanopi hutan hujan. Mereka juga berperan penting dalam ekosistem hutan sebagai penyebar biji tanaman.

Uniknya, paruh yang kuat ini adalah “kaki ketiga” yang berguna untuk memanjat pohon. Saking kuatnya, paruh mereka dapat memberikan tekanan hingga 220-240 kg per inci persegi. Luar biasa, bukan?

3. Penghuni hutan hujan tropis

Scarlet macaw bertengger di ranting pohon (pixabay.com/Wildfaces)

Scarlet macaw berasal dari Amerika Tengah dan Selatan. Mereka memiliki persebaran geografis yang luas di wilayah tersebut, termasuk Lembah Amazon dan negara-negara seperti Belize, Bolivia, Brazil, Kolombia, Kosta Rika, Ekuador, Guatemala, Guyana, Honduras, Meksiko, Nikaragua, Panama, Peru, Puerto Riko, Suriname, Venezuela, serta Trinidad dan Tobago. Mereka dapat ditemukan di zona iklim tropis hingga ketinggian sekitar 1.000 meter di atas permukaan laut, terutama di dekat sungai atau lahan terbuka.

Tidak semua scarlet macaw melakukan migrasi. Beberapa populasi scarlet macaw melakukan migrasi musiman untuk mencari makanan atau bekembang biak. Namun, ada juga yang tidak bermigrasi dan menetap di suatu wilayah sepanjang tahun.

4. Burung yang sangat sosial dan monogami

Scarlet macaw, burung yang sosial dan monogami (pixabay.com/AngieToh)

Scarlet macaw adalah jenis burung beo yang sangat sosial dan suka berteman, seringkali terlihat berpasangan atau hidup dalam kelompok kecil di alam liar. Mereka berkomunikasi dan berinteraksi satu sama lain melalui vokalisasi. Kicauan mereka sering terdengar memanggil saat terbang berupa suara lengkingan keras dan parau maupun tawa kecil, yang terdengar seperti "rrah-rrah” atau "awk-awk".

Scarlet macaw juga merupakan spesies monogami alias membentuk pasangan seumur hidup. Meskipun musim kawin bervariasi di setiap wilayah, tetapi umumnya terjadi antara bulan Desember dan Mei. Lubang-lubang pohon, terutama pohon palem yang sudah mati, adalah sarang yang mereka gunakan untuk menyimpan telur. Biasanya betina bertelur 2-3 butir, kedua induknya akan bergantian mengerami telur selama sekitar 24-28 hari.

5. Berumur panjang

Kelompok kecil scarlet macaw (pexels.com/Daniela Velarde)

Sama seperti burung lain pada umumnya, umur mereka dapat dipengaruhi oleh faktor ketersediaan makanan, kualitas habitat, kesehatan, dan akses ke sumber makanan. Namun, berkat kemampuan beradaptasi dalam berbagai kondisi lingkungan, scarlet macaw dapat hidup sekitar 40-50 tahun di alam liar dan 65 tahun di penangkaran.

Scarlet macaw cenderung agresif dengan menunjukkan wilayah kekuasaannya, terutama saat musim kawin. Mereka akan mempertahankan diri dan melindungi sarangnya dari serangan predator, seperti elang harpy, monyet, ular, dan kucing besar. Mereka juga lincah dalam hal manuver, kecepatan, dan keanggunan saat terbang melintasi kanopi hutan.

6. Si peniru ulung

Scarlet macaw di peniru ulung (pixabay.com/DrKamalKVarshney)

Dilansir Britannica, burung beo, termasuk beberapa jenis macaw, mudah dijinakkan dan dapat berbicara karena kemampuan belajar vokalnya yang hebat, sehingga memungkinkan mereka bisa meniru suara, termasuk ucapan manusia. Kemampuan mereka ini didukung oleh alat vokal dan struktur otak, serta berkaitan erat dengan sifat sosial mereka.

Di alam liar, burung beo menggunakan vokalisasi untuk berkomunikasi dengan kawanannya, membangun wilayah, dan menjalin ikatan sosial. Ketika dipelihara, mereka sering menganggap manusia sebagai bagian dari kawanannya, lantas mereka menggunakan kemampuan vokalnya untuk berinteraksi dengan manusia. Penelitian menunjukkan bahwa burung beo dapat mengaitkan bunyi dengan makna dan menunjukkan tingkat kecerdasan yang baik, seperti membedakan benda, berhitung, dan berkomunikasi dengan burung beo lainnya.

7. Suka memakan tanah liat

Scarlet macaw dan macaw hyacinth di area tebing yang terdapat tanah liat (pexels.com/Rodrigo Menezes)

Mengejutkan! Selain mengonsumsi biji-bijian, ternyata scarlet macaw juga memakan tanah liat. Perilaku hewan yang suka memakan tanah liat atau kapur disebut geophagy. Namun, penyebab kebiasaan scarlet macaw ini masih diteliti lebih dalam oleh para peneliti.

Banyak buah dan biji yang dimakan burung macaw di hutan Amazon mengandung senyawa kimia yang dapat menjadi racun atau sulit dicerna. Salah satu fungsi utama tanah liat adalah mendetoksifikasi senyawa yang ada dalam makanan yang mereka konsumsi. Di Taman Nasional Manu, Peru, ratusan anggota dari lima spesies macaw berkumpul di tepi sungai yang kaya mineral untuk memakan tanah liat.

Saat ini, burung scarlet macaw terdaftar sebagai spesies yang “Berisiko Rendah” oleh IUCN (International Union for Conservation of Nature). Selain predator, ancaman lain terhadap populasi scarlet adalah hilangnya habitat karena perburuan liar, perubahan iklim, serta perdagangan ilegal. Upaya konservasi dipusatkan pada perlindungan habitat hutan hujan tropis, pembentukan program penangkaran, serta edukasi dan kesadaran masyarakat yang berperan penting dalam menjaga habitat dan populasi scarlet macaw.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ane Hukrisna
EditorAne Hukrisna
Follow Us