Greater Coucal (commons.wikimedia.org/Vengolis)
Kebanyakan burung bubut dari genus Centropus dan berasal dari berbagai habitat di Indonesia, Asia Tenggara, dan Subbenua India, dengan jenis-jenis spesifik. Salah satunya ada bubut Jawa yang endemik di Pulau Jawa dan mengeluarkan suara “hoop… hoop…” yang berat dan bergema. Kicauan suara burung ini sering muncul saat sore menjelang malam.
Menurut kepercayaan tradisional jawa, kedatangan burung bubut di sekitar rumah dianggap sebagai pertanda hal buruk atau pembawa duka. Mata merah cerah dan bulu gelap menambah kesan menyeramkan yang dipancarkan oleh burung bubut. Nyatanya, di kehidupan alam suara nyaring yang burung bubut keluarkan digunakan untuk menandakan wilayah dan menarik perhatian pasangan saat musim kawin. Suaranya yang keras juga dapat berfungsi sebagai peringatan bahaya atau pertanda kondisi lingkungan.
Suara-suara khas yang memecah kesunyian malam dan dihasilkan oleh burung nokturnal sebenarnya adalah cara mereka bertahan hidup, berkomunikasi, dan menandai wilayah mereka. Anggapan mistis yang dirasakan masyarakat pada dasarnya tercipta karena keberadaan burung ini jarang terlihat dan hanya terdengar di kegelapan. Wajar saja jika burung-burung ini sering dikaitkan dengan kesan mistis dalam budaya manusia.