Melawan Lupa, Ini Dia 5 Fakta Sejarah Peristiwa Kudeta 23 Januari

Pengkhianatan bangsa oleh APRA

Pasca proklamasi, ada banyak percobaan kudeta dan pemberontakan yang terjadi di negeri ini. Berbagai gejolak dan upaya makar mewarnai masa awal kemerdekaan. Salah satunya adalah pemberontakan Angkatan Perang Ratu Adil yang disebut juga sebagai Kudeta 23 Januari.

Lalu, apa saja sih fakta-fakta tentang pemberontakan APRA ini? Nah, bertepatan dengan tanggal 23 Januari, simak baik-baik Yuk!

1. Asal muasal Angkatan Perang Ratu Adil (APRA)

Melawan Lupa, Ini Dia 5 Fakta Sejarah Peristiwa Kudeta 23 Januarigahetna.nl

Dibentuk pada tahun 1949, Angkatan Perang Ratu Adil kebanyakan beranggotakan bekas pasukan Koninklijke Nederlands Indische Leges (KNIL) atau Tentara Kerajaan Hindia Belanda. Nama Ratu Adil sendiri diambil dari salah satu nama dalam ramalan 'Jangka' Jayabaya yang biasa digambarkan sebagai seorang ksatria yang akan membebaskan bangsa Indonesia dari keterpurukan.

Oleh APRA, nama Ratu Adil akhirnya digunakan sebagai cara untuk meraih simpati dan dukungan dari masyarakat. Berbekal kepercayaan masyarakat tersebut, akhirnya APRA dengan mudah menghasut rakyat untuk ikut bergabung dalam rencana pemberontakan. APRA sendiri dipimpin oleh Kapten Raymond Pieree Paul Westerling.

2. Siapa itu Westerling?

Melawan Lupa, Ini Dia 5 Fakta Sejarah Peristiwa Kudeta 23 JanuariDok. Istimewa

Raymond Westerling merupakan mantan komandan Korps Pasukan Khusus Belanda (Korps Speciale Troepen). Westerling terkenal sebagai sosok yang keji karena telah membunuh puluhan ribu penduduk Sulawesi yang tak berdosa pada periode tahun 1946-1947.

Setelah itu, pada tahun 1949 ia juga kemudian memimpin pemberontakan APRA di Jawa Barat. Westerling ternyata lahir di Turki pada tanggal 31 Agustus 1919, sementara dalam ramalan Jayabaya sendiri Ratu Adil diramalkan berasal dari Turki sehingga hal inilah yang membuat sebagian masyarakat terhasut mendukung APRA.

Meskipun telah dinon-aktifkan sebagai komandan pasukan khusus Belanda, ternyata pria berkebangsaan Belanda ini masih tetap berhubungan aktif dengan bekas anak buahnya. Pada akhirnya ia berhasil membangun kekuatan bersenjata dengan tujuan melancarkan kudeta terhadap pemerintahan Soekarno selaku Presiden Republik Indonesia Serikat (RIS).

Baca Juga: Menegangkan, 5 Kisah dari Sejarah Perang Ini Akan Menghantuimu 

3. Penyebab Kudeta 23 Januari

Melawan Lupa, Ini Dia 5 Fakta Sejarah Peristiwa Kudeta 23 Januarigahetna.nl

Kebijakan pemerintah Republik Indonesia Serikat (RIS) tentang unsur-unsur dalam Angkatan Perang Repubik Indonesia Serikat (APRIS) yang terdiri dari TNI dan bekas KNIL membuat gusar para bekas anggota KNIL. Hal ini berkaitan dengan kedudukan mereka didalam APRIS, maka dari itulah banyak anggota KNIL yang bergabung dengan APRA.

APRA sendiri menuntut kepada pemerintah RIS agar diakui sebagai Tentara Negara Bagian Pasundan, akan tetapi tuntutan tersebut ditolak oleh pemerintah RIS. Berbagai ketidakpuasan yang dirasakan pejuang terhadap kebijakan pemerintah Republik Indonesia Serikat berbuntut pada upaya Kudeta 23 Januari 1950.

4. Tujuan pemberontakan APRA

Melawan Lupa, Ini Dia 5 Fakta Sejarah Peristiwa Kudeta 23 Januarigahetna.nl

Pemberontakan APRA dilancarkan oleh Westerling dengan memimpin 800 pasukannya yang bersenjata lengkap untuk memasuki Bandung. Selama perjalanan, pasukan Westerling bersikap keji dengan membunuh dan membantai siapa saja yang memakai seragam TNI. Tak butuh waktu lama, selang beberapa jam Markas Divisi Siliwangi pun jatuh ke tangan APRA.

Ada dua agenda utama yang ingin dicapai APRA yaitu mempertahankan Negara Bagian Pasundan sebagai bagian dari Republik Indonesia Serikat dan menjadikan APRA sebagai Tentara Negara Bagian Pasundan.

Westerling tak sendirian, Sultan Hamid II dari Pontianak yang juga merupakan salah satu menteri dalam kabinet RIS ternyata juga bersengkokol dengan Westerling. Hal ini disebabkan karena Sultan Hamid II lebih menyukai bentuk negara federal daripada kesatuan sehingga melakukan berbagai cara agar negara federal RIS tetap berdiri.

5. Kehancuran APRA

Melawan Lupa, Ini Dia 5 Fakta Sejarah Peristiwa Kudeta 23 Januarigahetna.nl

Setelah menguasai Kota Bandung, APRA berencana menyerang tempat diselenggarakannya sidang Kabinet RIS di Jakarta untuk menculik semua menteri serta membunuh Menteri Pertahanan Sri Sultan Hamengku Buwono IX, Sekjen Kementerian Pertahanan Keamanan Mr. Ali Budiardjo dan Kepala Staf Angkatan Perang T.B.Simatupang, akan tetapi hal itu dapat dipatahkan oleh APRIS.

Kemudian keadaan berbalik, APRIS pun berusaha menghancurkan sisa-sisa APRA di Bandung. Hingga pada akhirnya pemberontakan APRA dapat dipadamkan. Sementara itu, pimpinan APRA Westerling pun kabur ke Negeri Belanda.

Itulah sekelumit kisah tentang Kudeta 23 Januari yang dilakukan oleh Angkatan Perang Ratu Adil. Sebagai generasi muda berbagai peristiwa sejarah agaknya dapat menjadi pelajaran dimasa depan. Terdapat ungkapan 'Historia magistra vitae' yang berarti sejarah dapat menjadi guru yang baik untuk menjalani kehidupan. Jadi, siapkah kamu untuk menjadi generasi sadar sejarah?

Baca Juga: Masih Ingat? Ini Dia 5 Fakta Sejarah Hari Dharma Samudera 15 Januari

Candrika Ilham Wijaya Photo Verified Writer Candrika Ilham Wijaya

Menghargai kata @cndrikailhm_

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Arifina Budi A.

Berita Terkini Lainnya