Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi capung (pixabay. com/hartono subagio)

Capung adalah salah satu hewan terbang yang paling menarik dan mengagumkan. Capung memiliki warna-warna cerah, sayap-sayap transparan, dan mata-mata besar. Hewan ini juga memiliki kemampuan terbang yang luar biasa, bahkan melebihi pesawat jet.

Berikut adalah lima fakta menarik tentang capung, hewan terbang tercepat di dunia!

1. Capung adalah hewan purba yang sudah ada sejak jutaan tahun lalu

ilustrasi capung (pixabay. com/Marco Federmann)

Capung adalah salah satu hewan terbang pertama yang berevolusi, sekitar 300 juta tahun lalu. Capung purba memiliki bentang sayap hingga dua kaki, atau sekitar 60 cm. Capung purba ini disebut sebagai griffenflies, dan merupakan nenek moyang dari capung modern.

Capung modern memiliki bentang sayap antara dua hingga lima inci, atau sekitar lima hingga 13 cm. Ada lebih dari 5.000 spesies capung yang diketahui, yang semuanya termasuk dalam ordo Odonata, yang berarti "ber gigi" dalam bahasa Yunani dan mengacu pada gigi-gigi tajam capung.

2. Capung hidup di air saat masih berupa larva

ilustrasi capung (pixabay. com/Keith Cunningham)

Ada alasan mengapa kita sering melihat capung dan capung sembah di sekitar kolam dan danau: Mereka adalah hewan akuatik! Betina capung meletakkan telur-telurnya di permukaan air, atau dalam beberapa kasus, menusukkannya ke dalam tanaman atau lumut air. Setelah menetas, larva capung menghabiskan waktunya memburu invertebrata air lainnya. Spesies yang lebih besar bahkan memakan ikan atau kecebong kecil.

Setelah mengalami pergantian kulit antara enam hingga 15 kali, larva capung akhirnya siap menjadi dewasa dan merangkak keluar dari air untuk melepaskan kulitnya yang terakhir. Proses ini memakan waktu beberapa jam hingga hari, karena capung harus memperluas tubuhnya hingga mencapai ukuran maksimal.

3. Capung dapat bernapas melalui anus

ilustrasi capung (pixabay. com/Hans)

Larva capung sembah sebenarnya bernapas melalui insang-insang di dalam rektumnya. Demikian pula, larva capung menarik air ke dalam anusnya untuk memfasilitasi pertukaran gas. Ketika larva mengeluarkan air, ia mendorong dirinya ke depan, memberikan manfaat tambahan berupa gerakan untuk bernapasnya.

Capung dewasa tidak lagi bernapas melalui anus, tetapi melalui trakea yang terhubung dengan lubang-lubang kecil di sepanjang tubuhnya. Capung dewasa juga tidak perlu minum air, karena mereka mendapatkan cukup cairan dari mangsanya.

4. Capung adalah penerbang ulung yang dapat terbang ke segala arah

ilustrasi capung (pixabay. com/Roy Buri)

Capung dewasa adalah penerbang ulung. Mereka dapat terbang ke atas dan ke bawah, melayang seperti helikopter, dan bahkan kawin di udara. Jika mereka tidak bisa terbang, mereka akan kelaparan karena mereka hanya makan mangsa yang mereka tangkap saat terbang.

Capung dapat menangkap mangsanya dengan menggenggamnya dengan kakinya. Mereka sangat efisien dalam berburu, sehingga dalam satu penelitian Universitas Harvard, capung berhasil menangkap 90 hingga 95 persen mangsa yang dilepaskan ke dalam kandangnya.

Capung juga dapat terbang dengan sangat cepat. Menurut Guinness World Records , spesies capung tertentu dapat mencapai kecepatan hingga 60 km/jam (37 mph), menjadikannya hewan terbang tercepat di dunia.

5. Capung dapat bermigrasi dan bergerombol dalam jumlah besar

ilustrasi capung (pixabay. com/Lenka Novotná)

Beberapa spesies capung dapat bermigrasi untuk mencari makanan, iklim, atau tempat berkembang biak yang lebih baik. Capung dapat menempuh jarak ribuan kilometer dalam migrasinya. Misalnya, capung hijau besar (Anax junius) dapat bermigrasi dari Amerika Utara ke Karibia.

Capung juga dapat bergerombol dalam jumlah besar, baik untuk makan atau bermigrasi. Fenomena ini masih belum banyak dipahami, tetapi Proyek Gerombolan Capung (Dragonfly Swarm Project) sedang mengumpulkan laporan tentang gerombolan capung untuk mempelajari perilaku mereka lebih lanjut.

Capung adalah hewan yang luar biasa yang dapat memberikan banyak manfaat bagi manusia. Misalnya, capung dapat mengendalikan populasi nyamuk, karena satu capung dapat memakan 30 hingga ratusan nyamuk per hari. Kita sebagai manusia harus menghargai dan menjaga capung dengan baik, karena capung adalah teman yang tidak akan pernah menyakiti kita.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team