Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi penguin (Pixabay.com/MemoryCatcher)

Reproduksi atau berkembang biak penguin merupakan suatu fenomena menakjubkan yang terjadi di dunia burung laut. Penguin menjalani siklus perkawinan dan perkembangbiakan yang menarik. Hal ini terjadi dalam musim berkembang biak mereka, penguin melakukan serangkaian ritual kencan untuk menarik pasangannya.

Beberapa spesies penguin membangun sarang dan menjaga telur dengan penuh dedikasi. Sedangkan spesies lainnya melakukan perkawinan monogami seumur hidup. Selain itu, musim berkembang biak mereka sering kali berlangsung dalam kondisi cuaca ekstrem. Seperti apa ya mereka berkembang biak? Langsung diintip yuk!

1. Aktivitas reproduksi yang berbeda-beda setiap spesiesnya

ilustrasi penguin (Pixabay.com/MemoryCatcher)

Penguin adalah jenis burung laut yang dapat hidup lama. Mereka membutuhkan tiga hingga delapan tahun untuk bisa melakukan aktivitas reproduksi. Masing-masing spesies memiliki siklus musim berkembang biak tahunan yang bervariasi.

Jenis spesies yang paling menonjol adalah jenis penguin raja (king penguin) dan penguin kaisar (emperor penguin). Penguin raja memiliki siklus berkembang biak selama 14 hingga 16 bulan dan menjadikannya siklus terpanjang di antara semua spesies penguin. Sedangkan penguin raja berkembang biak setiap tahun selama musim dingin di Antartika sekitar bulan Juni hingga Agustus.

2. Menemukan pasangan dan membuat sarang

ilustrasi penguin (Pixabay.com/MemoryCatcher)

Semua spesies penguin memiliki ritual berkembang biak yang sama. Saat musim berkembang biak, penguin jantan akan datang ke sebuah koloni atau koloni tempat mereka dilahirkan. Di tempat ini mereka akan berusaha menarik penguin betina untuk menjadi pasangannya.

Berbagai cara dilakukan oleh penguin jantan untuk menarik perhatian lawan jenisnya seperti membungkukkan kepala, mengayunkan kepala, hingga berjalan dengan cara yang mengesankan. Setelah pasangan penguin sepakat untuk berkembang biak, mereka akan melakukan proses kawin dan menghasilkan telur.

Langkah selanjutnya dari proses reproduksi penguin adalah membuat sarang. Penguin jantan akan membantu membangun sarang di daratan atau di atas es. Biasanya mereka membuat sarang dari batu kerikil yang diatur dengan rapi. Hal ini bertujuan untuk melindungi telur dari suhu dingin dan gangguan hewan pemangsa.

3. Mengerami telur dan menetas

ilustrasi penguin (Pixabay.com/clara5656)

Proses mengerami telur pada penguin juga cukup unik. Penguin yang mengerami telur adalah penguin jantan, sedangkan penguin betina menyusuri laut untuk mencari makan. Penguin jantan tidak dapat pergi dan makan karena ada telur di kakinya.

Kedua pasangan penguin ini akan berkumpul bersama agar tetap hangat. Telur membutuhkan waktu 65 hingga 75 hari untuk menetas. Saat telur menetas, penguin jantan telah berpuasa selama mengerami telur. Ia mengandalkan lemak tubuh yang disimpan selama musim panas.

Anak-anak penguin sangat kecil saat menetas dengan berat sekitar 150 hingga 200 gram. Saat mereka lahir, mereka hanya memiliki lapisan bulu yang sangat tipis. Mereka memerlukan waktu 50 hari untuk mengembangkan kemampuan mengatur suhu tubuh agar dapat menyesuaikan dengan keadaan sekitarnya.

Reproduksi penguin adalah sebuah cerita menarik. Mereka memperlihatkan tentang dedikasi, kesetiaan, dan adaptasi luar biasa dari spesies ini dalam menjaga kelangsungan hidup mereka dan keturunannya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team