Median, pasti gak asing dengan materi matematika statistik ini. Makin tinggi tingkatan sekolah, makin rupa-rupa variasi soalnya. Meski demikian, dasar mencari median tetap sama. Ilmu ini sangat dibutuhkan, bahkan ketika mengerjakan penelitian, seperti skripsi kuantitatif.
Nah, karena ini materi dasar, yuk ketahui apa itu median terlebih dahulu. Baru selanjutnya, sama-sama cari tahu cara mencari median sesuai dengan ilmunya. Cekidot!
Dilansir ByJu’s, median merupakan nilai tengah dari sekumpulan angka atau data yang diurutkan. Median, bersama mean dan modus, merupakan bagian dari ukuran tendensi sentral. Angka-angka tersebut diurutkan dari yang terkecil ke yang terbesar.
Misalnya, ada angka 1, 2, 3, maka, mediannya adalah 2. Lalu, bagaimana jika datanya genap? Maka, diurutkan, dua angka di tengah dijumlahkan, lalu dibagi dua. Lebih lengkapnya dibahas di bawah nanti, ya.
Median mudah diketahui jika datanya sedikit. Untuk data yang lebih banyak, kamu memerlukan bantuan rumus hitung. Sebab, menghitung secara manual membutuhkan waktu lebih banyak.
Jika data yang ingin dicari mediannya kurang dari 10, maka mudah saja mengurutkannya. Kalau lebih banyak, maka kamu memerlukan bantuan rumus hitung.
Rumusnya pun berbeda-beda tergantung dengan jenis data. Ada data tunggal ganjil dan genap, data berkelompok atau data berinterval. Simak lebih lengkapnya di bawah.
Median data tunggal artinya nilai tengah dari data satuan. Gak ada interval atau datanya berbentuk ketengan. Nah, data tunggal terbagi menjadi dua. Daya tunggal ganjil dan genap.
Data tunggal ganjil artinya datanya berjumlah ganjil. Cara mencari median data tunggal ganjil sangat mudah, kamu tinggal mencari nilai tengah dari deretan angka.
Namun, ada ketentuannya, yakni harus diurutkan dari yang paling kecil ke paling besar. Karena nilai tengah, berarti harus seimbang antara angka di sebelah kanan dan kirinya, ya.
Adapun rumus mencari data tunggal ganjil ada pada gambar. Dengan keterangan X merupakan data, n adalah banyaknya data.
Misalnya: 8,7,6,5,9,5,4
n= 7
Maka diurutkan menjadi: 4,5,5,6,7,8,9
Dengan contoh di atas maka menjadi:
Me= X ( n+1 )/2
Me= X ( 7+1)/2
Me= X4
Artinya, X ke empat yakni angka 6. Maka median dari soal di atas adalah 6.
Kebalikannya, data tunggal genap memiliki data jumlahnya genap. Artinya, kamu akan mendapati dua angka di tengah-tengah deretan data. Nantinya, kamu perlu membagi dua angka tersebut.
Sekali lagi, ketentuannya tetap sama. Kamu perlu mengurutkan seluruh datanya terlebih dahulu. Rumusnya berbeda dengan data ganjil, ya. Coba lihat pada gambar.
Misalnya: 9,2,7,5,8,5,8,9
Diurutkan menjadi: 2,5,5,7,8,8,9,9
n= 8
Maka, penghitungannya:
Me= X n/2 + X (n/2+1)/2
Me= X 8/2 + X (8/2+1)/2
Me= X4 + X5/2 dengan X keempat berarti 7 dan X kelima 8, maka
Me= 7 + 8/2
Me= 7,5.
Jadi, mediannya adalah 7,5. Mudah, kan?
Data berkelompok berarti datanya terdiri dari x sampai y, atau memiliki interval. Biasanya disajikan dalam tabel frekuensi dengan susunan sistematis.
Median interval dirumuskan sebagaimana pada gambar. Dengan keterangan sebagai berikut:
Dengan mencari tepi bawah a-0,5 (a merujuk pada angka terkecil pada interval).
Adapun cara mencari median bisa dihitung seperti pada contoh berikut.
Sebuah pendataan dilakukan oleh sekelompok peneliti untuk mengetahui tinggi badan siswa kelas 1. Hitunglah mean dari data kelompok tinggi badan siswa kelas 1 SDN Bahagia Selalu jika diperoleh data seperti berikut ini :
Pertama, kamu perlu mengetahui jumlah frekuensi, yakni 2+8+10+16+12+8+4 = 60
Kedua, tentukan kelas median dengan ketentuan ke-n/2 = 60/2 = ke-30
Jika dibuat tabel, maka akan menjadi:
Maka, TB-nya yakni 35 - 0,5 = 34,5 (35 merupakan batas bawah interval angka ke-30 berada).
Panjang kelas (l) = 5
Frekuensi kelas letak data median: fi = 16
Frekuensi kumulatif kurang dari kelas median: fkk = 20
Maka dimasukkan ke dalam rumus menjadi:
Maka, median dari data interval di atas adalah 37,625.
Sudah puyeng belum dengan cara mencari median? Coba lebih banyak contoh soal agar jadi makin paham, ya!