ilustrasi lumba-lumba berenang (us.whales.org)
Ketika memasuki masa kawin, lumba-lumba jantan berusaha menarik perhatian lumba-lumba betina. Ia merayu dengan cara berulang kali menyenggolnya dengan kepala.
Sering kali lumba-lumba melakukan gaya berenang rumit seperti atraksi demi mendapatkan perhatian sang betina. Lumba-lumba jantan berusaha keras untuk seks karena persaingannya memang ketat. Atraksi tersebut dianggap sebagai 'ritual khusus' sebelum kawin.
Lumba-lumba betina punya lebih dari satu calon pasangan. Ini membuat seleksi seksual makin kompetitif, dan terkadang tampak kejam.
Dilansir Animals, menariknya, lumba-lumba betina sering memilih jantan idamannya karena ukuran tubuh dan dominasi perilaku. Untuk itu, lumba-lumba jantan terlihat melawan penjantan lain agar tampak dominan.
Lumba-lumba jantan akan mendekat ke betina, terutama area perut atau panggul. Sinyal penerimaan betina ditunjukkan dengan bersikap terbuka. Ia mengizinkan sang jantan untuk melanjutkan hubungan seks.
Sayangnya, cara unik lumba-lumba kawin terjadi sangat cepat, yakni cuma 60 detik. Bahkan, bisa jadi proses penetrasinya lebih pendek. Padahal usaha kawinnya sangat keras.
Lantas, dari mana muncul anggapan lumba-lumba 'memerkosa' saat kawin? Itu karena ada juga kasus lumba-lumba jantan merebut betina, padahal sang betina sedang bercinta dengan jantan lain.
Biasanya, feromon yang dikeluarkan lumba-lumba betina cukup kuat sehingga menarik pejantan terus berdatangan meski betina sedang kawin.
Itulah cara unik lumba-lumba kawin. Jadi, mereka gak 'memerkosa', ya.