Suku Paling Terpencil di Brazil, Inilah 10 Fakta Suku Yanomami

Mereka ada di Perbatasan Brazil dan Venezuela!

Beberapa waktu silam, suku Yanomami yang berada di perbatasan Venezuela dan Brazil ini menjadi sorotan karena salah satu penduduknya terinfeksi virus corona, sekaligus kejadian pertama yang menimpa mereka.

Kejadian ini sendiri terjadi pada hari Rabu, 8 April 2020, lalu di mana suku Yanomami sendiri ini justru dikenal sebagai salah satu suku paling terpencil yang ada di Brazil. Namun, ada beberapa fakta menarik yang perlu diketahui mengenai suku Yanomami. Berikut 5 fakta menarik mengenai suku Yanomami.

1. Asal-usul suku Yanomami

Suku Paling Terpencil di Brazil, Inilah 10 Fakta Suku Yanomamiflickriver.com/evelynizquierdo

Suku Yanomami, berasal dari bahasa Xiriana (penutur bahasa India-Amerika Selatan) dengan kata Yanomamo atau Yanoamo, diketahui datang ke Amerika Selatan sekitar 15.000 tahun yang lalu membentangi Selat Bering antara Asia dan Amerika. Suku ini sekarang tinggal di hutan terpencil di sekitar lembah Sungai Orinoco, yang berada di Venezuela Selatan serta wilayah utara Sungai Amazon, yang berada di Brazil Utara. Sampai saat ini, populasi suku Yanomami berjumlah sebanyak 38.000 orang.

Lahan tempat tinggal mereka memiliki luas di Brazil sebesar 9,6 juta hektar (dua kali dari luas negara Swiss) dan di Venezuela mencapai 8,2 juta hektar. Meskipun berada di perbatasan dua negara, kelompok suku Yanomami bersama-sama membentuk wilayah hutan adat terbesar di dunia. 

2. Cara bertahan hidup yang dilakukan penduduk suku Yanomami

Suku Paling Terpencil di Brazil, Inilah 10 Fakta Suku Yanomamicorona24.news

Sebagian besar penduduk suku Yanomami bertahan hidup dengan cara menanam buah, memburu binatang, menggunakan hortikultura serta bergantung pada hutan hujan. Suku ini sendiri dikenal sering berpindah untuk menghindari area yang terlalu sering digunakan di mana praktik perladangan akan berpindah saat tanah tersebut sudah habis. Para penduduk suku Yanomami sebagian besar bekerja sebagai nelayan, pemburu, dan hortikultura.

Sebagian besar wanita menanam pisang raja dan singkong sebagai tanaman utama mereka, sedangkan para penduduk laki-laki melakukan pekerjaan berat seperti membersihkan area hutan untuk kebun. Selain bergantung pada hasil tanaman, makanan utama mereka adalah belatung. Ada sebuah kelebihan yang dimiliki para penduduk suku Yanomami, yakni memiliki pengetahuan tentang botani yang sangat baik sehingga mereka menggunakan sekitar 500 tanaman untuk dijadikan makanan, obat-obatan, hingga pembangunan rumah dan artefak lainnya.

Mereka juga melakukan kegiatan diet dengan cara tradisional yakni rendah garam. Tekanan darah para penduduk suku Yanomami merupakan yang terendah dari kelompok suku manapun yang ada di dunia ini. Untuk alasan inilah, suku Yanomami menjadi subjek penelitian untuk menghubungkan antara penyakit darah tinggi dengan konsumsi natrium.

Baca Juga: 7 Fakta Suku Amazon, Suku Petarung Wanita Inspirasi Wonder Woman

3. Pernikahan para penduduk suku Yanomami

Suku Paling Terpencil di Brazil, Inilah 10 Fakta Suku Yanomamipixabay.com/takmeomeo-375120

Dalam masyarakat suku Yanomami, upacara pernikahan hampir tidak ada dan tidak dirayakan dengan cara apapun. Meski demikian, situasi seorang suami dapat memiliki banyak istri merupakan hal yang biasa bagi para penduduk suku Yanomami. Seorang perempuan dapat dijanjikan menikah dengan seorang pria pada usia lebih muda 5-6 tahun, namun tidak dapat dinikahkan secara resmi hingga mengakhiri periode menstruasi pertamanya.

Setelah itu, ia akan diserahkan oleh salah satu orangtuanya kepada pria yang dipasangkannya dan itu tidak jauh-jauh dari kerabat terdekat. Sebagian besar penduduk memilih menikahkan antar kerabat mereka demi menghindari kekerasan antar suku yang berbeda. Usai menikah, perempuan tersebut tinggal bersama pasangannya dan harus melakukan pekerjaan seperti yang dilakukan oleh ibunya sehari-hari.

Sayangnya, bentuk kekerasan dalam rumah tangga di suku Yanomami merupakan hal yang biasa dan jika perempuan tersebut sudah tak tahan dengan perilaku suaminya, ia lebih memilih kembali bersama saudara-saudaranya. Dalam kasus poligami di suku Yanomami, istri pertama biasanya lebih diutamakan dibandingkan dengan istri-istri lainnya. Namun demikian, istri pertama pada umumnya justru melakukan hal yang terbaik kepada para istri muda suaminya.

4. Suku ini jarang melakukan kontak dengan dunia luar

Suku Paling Terpencil di Brazil, Inilah 10 Fakta Suku Yanomamialjazeera.com

Suku Yanomami ini dikenal jarang memiliki kontak dengan dunia luar. Pertama kali mereka terhubung dengan dunia luar pada tahun 1940an, di mana pemerintah Brazil saat itu mengirimkan tim untuk membatasi perbatasan dengan Venezuela. Sekitar 30 tahun kemudian, pemerintah militer setempat memutuskan untuk membangun jalan melalui Sungai Amazon di sepanjang perbatasan udara. Tanpa peringatan sebelumnya, buldoser justru melewati komunitas mereka yang mengakibatkan dua desa setempat tersapu bersih dari penyakit yang tidak memiliki kekebalan.

Pada tahun 1980an, suku Yanomami mulai melakukan kontak dengan dunia luar dan sayangnya justru memiliki kebiasaan buruk dari orang-orang yang berkunjung ke sana. Mereka justru dikenalkan dengan kegiatan mabuk, mengemis, hingga kegiatan-kegiatan negatif lainnya. Tak hanya itu saja, mereka juga sempat mengalami penindasan dalam hidup mereka demi sebuah tambang emas.

5. Peristiwa genosida yang dialami oleh suku Yanomami saat itu

Suku Paling Terpencil di Brazil, Inilah 10 Fakta Suku Yanomamimongabay.com

Peristiwa genosida yang telah disebutkan sebelumnya ini terjadi pada tahun 1993 lalu. Ketika itu, sekelompok penambang memasuki desa Haiximu dan membunuh sekitar 16 penduduk suku Yanomami, termasuk di antaranya salah seorang bayi. Pihak Kejaksaan Agung Brazil saat itu menilai tindakan yang dilakukan oleh 5 orang penambang tersebut merupakan tindakan genosida.

Mendapatkan protes dari dunia internasional, pengadilan Brazil telah memutuskan 5 pelaku tersebut dinyatakan bersalah atas kasus genosida. Meski demikian, ternyata perebutan lahan yang ditempati suku Yanomami masih berlanjut meskipun sudah menghukum 5 pelaku genosida. Beberapa penduduk suku Yanomami dibunuh dengan cara diracun mengalami serangan penganiayaan selama beberapa tahun setelah kejadian genosida ini.

Para penduduk suku Yanomami sendiri memang belum memiliki hak tanah mereka sehingga pemerintah Brazil telah menolak pengakuan mereka meskipun telah menandatangani hukum internasional Konvensi ILO 169 yang menjaminnya. Sampai saat ini, para penduduk suku Yanomami masih menempati tanah mereka meskipun berbagai hadangan yang mereka hadapi.

Baca Juga: 5 Suku dengan Kemampuan Unik Akibat Mutasi Genetik

Christ Bastian Waruwu Photo Verified Writer Christ Bastian Waruwu

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ernia Karina

Berita Terkini Lainnya