Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Daerah yang Masuk Zona Merah Peringatan Dini Kekeringan Awal Oktober

ilustrasi kekeringan (pixabay.com/BabbaT007)
ilustrasi kekeringan (pixabay.com/BabbaT007)

Di sebagian besar wilayah Indonesia, hujan belum juga turun. Sebaliknya, kemarau diperkirakan masih akan melanda sejumlah wilayah Indonesia. Bahkan, saking teriknya, beberapa wilayah pun diberi peringatan dini oleh Climate Early Warning System Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (CEWS BMKG) karena berpotensi mengalami kekeringan.

Untuk dasarian I (sepuluh hari pertama) Oktober 2023, berikut ini beberapa daerah yang masuk zona merah alias berstatus "awas".

1. Potensi kekeringan di Indonesia disebabkan oleh El Nino dan Indian Ocean Dipole

Menurut Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), kenaikan suhu dan potensi kekeringan di Indonesia disebabkan oleh dua fenomena iklim, yaitu El Nino dan Indian Ocean Dipole (IOD), yang mencapai puncaknya pada bulan Oktober 2023.

El Nino didefinisikan sebagai pemanasan suhu permukaan laut di Samudra Pasifik tropis bagian tengah dan timur. Sementara, IOD hampir sama dengan El Nino, hanya saja terjadi di Samudra Hindia.

2. Daftar daerah yang masuk zona merah

ilustrasi panas terik (pixabay.com/Gerd Altmann)
ilustrasi panas terik (pixabay.com/Gerd Altmann)

Berdasarkan peta Peringatan Dini Kekeringan Meteorologis BMKG, berikut ini beberapa wilayah Indonesia yang masuk zona merah pada dasarian I Oktober 2023:

  • Bali (Bangli, Buleleng, Karangasem)
  • Banten (Kota Cilegon, Kota Serang, Kota Tangerang, Lebak, Pandeglang, Kabupaten Serang, Kabupaten Tangerang)
  • DI Yogyakarta (Bantul, Gunung Kidul, Kota Yogyakarta, Kulonprogo, Sleman)
  • DKI Jakarta (Kepulauan Seribu, Kota Jakarta Barat, Kota Jakarta Pusat, Kota Jakarta Timur, Kota Jakarta Utara)
  • Jawa Barat (Bandung, Bekasi, Ciamis, Cianjur, Cirebon, Garut, Indramayu, Karawang, Kota Banjar, Kota Bekasi, Kota Cirebon, Kuningan, Majalengka, Pangandaran, Subang, Sukabumi, Sumedang, Tasikmalaya)
  • Jawa Tengah (Banyumas, Batang, Blora, Boyolali, Brebes, Cilacap, Demak, Grobogan, Jepara, Karanganyar, Kebumen, Kendal, Klaten, Kota Pekalongan, Kota Semarang, Kota Surakarta, Kota Tegal, Magelang, Pekalongan, Pemalang, Purbalingga, Purworejo, Rembang, Semarang, Sragen, Sukoharjo, Tegal, Temanggung, Wonogiri)
  • Jawa Timur (Bangkalan, Banyuwangi, Blitar, Bojonegoro, Bondowoso, Gresik, Jember, Jombang, Kediri, Kota Batu, Kota Blitar, Kota Kediri, Kota Madiun, Kota Mojokerto, Kota Pasuruan, Kota Probolinggo, Kota Surabaya, Lamongan, Lumajang, Madiun, Magetan, Malang, Mojokerto, Nganjuk, Ngawi, Pacitan, Pamekasan, Pasuruan, Ponorogo, Probolinggo, Sampang, Sidoarjo, Situbondo, Sumenep, Trenggalek, Tuban, Tulungagung)
  • Kalimantan Selatan (Kotabaru)
  • Lampung (Lampung Tengah, Lampung Timur, Lampung Utara, Mesuji, Pesawaran, Pringsewu)
  • Maluku (Maluku Barat Daya dan Maluku Tenggara Barat)
  • Nusa Tenggara Barat (Bima, Dompu, Kota Mataram, Lombok Barat, Lombok Tengah, Lombok Timur, Sumbawa)
  • Nusa Tenggara Timur (Alor, Belu, Ende, Flores Timur, Kabupaten Kupang, Kota Kupang, Lembata, Malaka, Manggarai, Manggarai Barat, Manggarai Timur, Nagekeo, Ngada, Rote Ndao, Sabu Raijua, Sikka, Sumba Barat, Sumba Barat Daya, Sumba Tengah, Sumba Timur, Timor Tengah Selatan, Timor Tengah Utara)
  • Papua (Merauke)
  • Sulawesi Selatan (Bantaeng, Barru, Bulukumba, Gowa, Jeneponto, Makassar, Pangkajene Dan Kepulauan, Pinrang, Selayar, Takalar)
  • Sulawesi Tenggara (Bau-bau, Bombana, Buton, Buton Selatan, Muna, Wakatobi)
  • Sumatra Selatan (Ogan Komering Ilir dan Ogan Komering Ulu Timur)

3. Namun, jangan khawatir karena hujan akan segera turun

Kemarau diperkirakan akan berlangsung hingga akhir Oktober atau awal November 2023. Setelahnya, hujan akan turun secara bertahap di seluruh wilayah Indonesia. Menurut prediksi BMKG, puncak musim hujan akan terjadi pada Januari-Februari 2024.

Namun, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mewanti-wanti masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas yang bisa memicu terjadinya kebakaran karena pemadamannya akan sulit untuk dilakukan. Bahkan, terkadang bisa terbakar dengan sendirinya tanpa campur tangan manusia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nena Zakiah
Achmad Fatkhur Rozi
Nena Zakiah
EditorNena Zakiah
Follow Us