10 Kasus Kecanduan Paling Aneh di Dunia, dari Minum Darah hingga Oplas

Pernahkah kamu mendengar kasus kecanduan yang satu ini? Pada tahun 2015 lalu, masyarakat Indonesia dikagetkan dengan balita asal Serang, Banten yang gemar sekali menyantap batu bata. 

Balita bernama Nawasi itu memang masih makan nasi, bubur, dan makanan lain seperti anak kecil pada umumnya. Namun di sela-sela, ia suka mengambil remahan batu bata di sekitar rumahnya. Ketika kakak dan orangtuanya melarang, balita itu pun menangis kencang. 

Keluarganya mengaku bahwa Nawasi telah mengalami kecanduan itu sejak berusia satu tahun. Alhasil, perutnya buncit karena kekurangan gizi dan buang air besarnya pun tak lancar. 

Beberapa tahun lalu, urine sempat dipercaya bisa menyembuhkan berbagai macam penyakit. Mulai dari jerawat hingga kanker. Metode tersebut dinamakan urophagia. Sayangnya, tidak ada bukti medis yang nyata apakah metode ini aman atau tidak. 

Namun pada tahun 2012 lalu, seorang perempuan asal Colorado, Amerika Serikat mengaku bahwa dirinya tidak bisa berhenti minum urinenya sendiri. Carrie, perempuan itu, mengatakan bahwa cairan tubuh tersebut terasa seperti air di mulutnya. Selain diminum, ia juga membersihkan mata, gigi, dan hidungnya dengan urine. 

Ia adalah Michelle, seorang perempuan asal Inggris. Kamu bisa menyebut perempuan ini vampir di dunia nyata. Pasalnya, ia kecanduan meminum darah manusia selama bertahun-tahun.

“Aku merasakan keinginan seperti orang yang kecanduan merokok. Aku minum darah sambil membaca, beristirahat, atau melukis. Rasanya seperti sedang demam dan minum minuman hangat,” ungkapnya saat berada dalam acara TV My Strange Addiction di TLC.

Karena sulit mendapatkan darah manusia, ia pun sering kali menggantinya dengan darah babi dan hewan lainnya. Ia juga tidak akan menggigit setiap orang yang ditemuinya, ia mengaku mendapatkan darah itu secara legal.

Namun jangan coba-coba ikut melakukannya, ya. Minum darah bisa sangat berbahaya karena kita tak tahu parasit, virus, dan bibit penyakit apa yang ada di dalamnya. 

This is article supported by vivo as Official Journalist Smartphone Partner IDN Media.

Rambut yang dijambak dan dicabut memang menyebabkan rasa sakit. Namun percayakah kamu jika ada orang yang menyukai sensasi menyengat tersebut? Kebiasaan ini bernama trichotillomania (disingkat trich) dalam dunia psikologi. 

Dilansir dari Psycom, trich adalah gangguan mental yang masuk ke dalam obsessive-compulsive disorder (OCD). Penderitanya akan mendapatkan dorongan untuk menarik semua rambut pada tubuhnya, termasuk alis, bulu mata, dan rambut di area lain. Pada umumnya, mereka melakukan ini ketika sedang gelisah, stres, tertekan, atau bosan. 

Kamu tentu pernah mendengar kasus yang satu ini. Operasi plastik memang bisa menyebabkan kecanduan pada sebagian orang yang melakukannya. Ini terjadi karena ia terus tidak merasa puas dengan hasil operasi yang didapatkannya. 

Alhasil, ia terus melakukan prosedur tersebut sampai merasa puas. Nyatanya, efek yang terjadi pun sering kali berkebalikan. Semakin sering seseorang melakukan operasi plastik, semakin rusak pula jaringan kulitnya. Gambaran wajah ideal yang didambakan pun tidak bisa dicapai.

Bensin memang memiliki aroma khas yang “enak” untuk dihirup. Menurut laman Discover Magazine, benzene adalah zat yang berperan besar dalam memberikan aroma pada bensin. It’s okay, kalau kamu hanya menghirupnya sesekali. 

Yang bermasalah adalah ketika seseorang secara khusus membeli bensin hanya untuk mendapatkan kesenangan tersebut. Sejumlah orang bahkan menuangkan bensin itu ke selembar handuk dan menempelkannya di hidung. Masalahnya, praktik ini sangatlah berbahaya. Zat dalam bensin bersifat karsinogen, yaitu menyebabkan kanker. 

Tato dan tindikan termasuk ke dalam satu kategori karena keduanya tergolong modifikasi tubuh. Studi dari Pew Research Center mengatakan bahwa praktik tersebut memang bisa membuat seseorang kecanduan. Apa alasannya?

Menurut penelitian tersebut, ketika tubuh merasakan sakit, otak kita mengeluarkan endorfin, hormon yang menimbulkan perasaan bahagia. Sensasi itulah yang banyak dicari oleh orang yang kecanduan tato dan tindikan. Selain itu, keduanya juga bisa menjadi cara untuk mengekspresikan diri.

Masalah kecanduan pada media sosial memang tak bisa disepelekan lagi. Menurut data dari Addiction Center, setidaknya 10 persen pengguna tak bisa lepas darinya.

Fenomena ini ditandai dengan dorongan kuat untuk selalu terhubung dan menganggap medsos sebagai bagian terpenting dalam hidupnya. Orang yang kecanduan media sosial juga sering kali terobsesi dengan angka yang ia dapatkan. Mulai dari jumlah like, follower, retweet, share, dan lain-lain.

Olahraga seharusnya menyehatkan fisik dan psikis kita. Namun sebagian orang justru ketagihan berolahraga hingga manfaat tersebut berubah menjadi masalah. Lalu kenapa seseorang bisa mengalaminya?

Dilansir dari Healthline, berolahraga bisa mengeluarkan dopamine dan endorfin yang memicu perasaan senang pada otak kita. Seseorang yang kecanduan pada umumnya ingin mengejar perasaan tersebut. Ada pula yang kecanduan olahraga karena keinginan untuk sehat yang berlebihan atau pandangan tentang tubuh ideal yang berlebihan.

Kasus kecanduan terakhir yang akan membuatmu tercengang adalah kecanduan abu manusia. Seorang perempuan asal Inggris mengaku bahwa ia terobsesi dengan abu bekas pembakaran tubuh suaminya yang meninggal. 

Ketika diwawancarai oleh acara My Strange Addiction di channel TLC, ia mengatakan bahwa kebiasaan tersebut dilakukan untuk mengurangi rasa sedih dan kehilangan yang dihadapi. Bukan hanya memakannya, ia pun membawa abu tersebut ke mana pun ia pergi. 

Itulah sejumlah kasus kecanduan paling aneh sekaligus mengerikan sepanjang sejarah. Adakah yang ingin kamu tambahkan ke dalam daftar ini?