Setahun setelah KTT Bumi, Konferensi Internasional Hak Asasi Manusia adalah konferensi pertama yang berfokus pada hak asasi manusia (HAM) setelah akhir Perang Dingin. Dihadiri oleh 171 negara dan 800 organisasi swasta, Konferensi yang diadakan di Wina, Austria, tersebut memuat lebih dari 7.000 peserta. Sesuai namanya, tujuan Konferensi ini adalah untuk mencapai kesepakatan tentang prinsip-prinsip HAM.
Anehnya, meskipun membahas HAM, perjanjian ekstensif yang dibuat sebelum Konferensi melarang pembahasan tentang pelanggaran HAM yang terjadi di negara-negara tertentu seperti di Bosnia dan Herzegovina, Angola, Liberia, Tiongkok, serta Kuba. Dalam Konferensi tersebut, banyak pembahasan yang secara tidak langsung merujuk contoh spesifik pelanggaran HAM di negara-negara tersebut.
Konferensi Internasional HAM menghasilkan Deklarasi dan Program Aksi Wina (WDPA), sebuah perjanjian untuk menegakkan HAM yang mengarah pada berdirinya Kantor Komisaris Tinggi PBB untuk HAM. WDPA menetapkan HAM sebagai standar dan prioritas universal, serta mencakup topik-topik seperti:
- Kemiskinan;
- Hak untuk berkembang dalam hal ekonomi;
- Hak individu untuk mencari suaka;
- Pernyataan menentang pandangan rasisme; dan
- Perlindungan bagi kelompok-kelompok tertindas seperti kaum penduduk asli, pekerja migran, perempuan, serta kaum difabel.
Selain itu, WDPA juga menetapkan hak-hak asasi anak untuk pendidikan yang layak, air bersih, dan pemenuhan nutrisi dasar. Konferensi ini dan WDPA yang dihasilkannya meletakkan pondasi perjuangan HAM internasional hingga saat ini.
Itulah lima KTT, rapat, dan pertemuan bersejarah yang mengubah jalannya dunia. Kebanyakan dari pertemuan tersebut hanya "membereskan" sisa-sisa peperangan yang terjadi sebelumnya. Dari lima pertemuan tersebut, manakah yang menurutmu efeknya terasa hingga saat ini?