5 Pseudosains yang Masih Dipercaya oleh Sebagian Orang di Dunia

Apa kamu juga percaya?

Secara sederhana, pseudosains bisa diartikan sebagai ilmu semu yang tidak berdasarkan kajian ilmiah. Dalam banyak hal, pseudosains justru akan memunculkan berbagai macam hoaks atau kebohongan yang dikemas seolah ilmiah, padahal tidak didasarkan pada studi dan penelitian empiris.

Dari sekian banyak jenis pseudosains yang beredar di masyarakat dunia, beberapa di antaranya dipercaya secara fanatik oleh sebagian orang. Pseudosains apa saja yang masih dipercaya oleh sebagian orang, ya? Yuk, disimak!

1. Ramalan

5 Pseudosains yang Masih Dipercaya oleh Sebagian Orang di DuniaPexels.com/Mikhail Nilov

Perlu ditegaskan di sini bahwa ramalan yang dimaksud adalah ramalan yang berkaitan dengan kehidupan seseorang atau keadaan dunia di masa depan tanpa pijakan keilmuan sama sekali. Berbeda dengan ramalan cuaca yang memang didasarkan pada studi dan penelitian (kalkulasi) ilmiah, sehingga ramalan cuaca tidak dapat dimasukkan pada ramalan kehidupan.

Dalam pseudosains, ada banyak jenis ramalan dan biasanya cukup melekat dalam budaya masyarakat. Contohnya adalah ramalan bintang, zodiak, fengshui, ramalan garis tangan, kartu tarot, dan lain sebagainya. Tentu saja yang menghebohkan adalah ramalan kiamat yang ujung-ujungnya malah tidak pernah terjadi.

Britannica dalam lamannya mencatat bahwa semua ramalan kiamat dunia yang pernah dibuat oleh manusia tidak pernah terjadi, termasuk ramalan menghebohkan dari suku Maya. Di samping itu, ramalan model garis tangan dan kartu tarot juga masih dipercaya oleh sebagian orang.

Sayangnya, secara psikologis, ada banyak manusia yang dibuat percaya oleh ramalan karena sebuah sugesti. Ramalan bisa sangat berbahaya jika disikapi dengan salah. Malah, ada banyak kasus bunuh diri hanya karena ramalan tentang kiamat Bumi di mana pada akhirnya Bumi masih baik-baik saja hingga kini.

2. Refleksologi

5 Pseudosains yang Masih Dipercaya oleh Sebagian Orang di Duniawellbeingpeople.com

Seperti ditulis dalam laman The Conversation, refleksologi atau pijat refleksi diperkirakan sudah dilakukan pada tahun 2.330 Sebelum Masehi di Mesir. Sedangkan, di masa modern, refleksologi kembali digagas oleh Dr. William Fitzgerald di Amerika Serikat pada 1913. Refleksologi sendiri memiliki banyak kegunaan bagi tubuh manusia.

Menurut laman Healthline, pijat refleksi pada kaki mampu meringankan rasa nyeri; menurunkan tingkat stres; dan membuat perasaan nyaman pada pasien. Namun, dengan segala manfaatnya tersebut, refleksologi bahkan belum dimasukkan sebagai tindakan medis untuk mendeteksi dan menyembuhkan penyakit.

Bahkan, menurut studi dan penelitian ilmiah, refleksologi tidak terbukti mampu mengatasi penyakit medis. Tinjauan medis tersebut telah mengungkap bahwa dalam banyak hal, refleksologi justru masuk ke dalam ranah sugesti dan pseudosains. Tapi, dalam hal-hal yang bersifat ringan, pijat refleksi bisa mengatasi lelah dan membantu menjaga kebugaran.

Apakah pijat refleksi aman dilakukan? Jika dilakukan oleh orang yang benar-benar ahli, pijat refleksi aman dilakukan namun tidak disarankan dilakukan pada pasien yang memiliki masalah peredaran darah pada kaki. Jika perlu, mintalah saran dan petunjuk dari dokter sebelum kamu melakukan pijat refleksi.

Baca Juga: 5 Perbedaan Mendasar antara Sains dan Pseudosains yang Harus Dipahami

3. Bumi datar

5 Pseudosains yang Masih Dipercaya oleh Sebagian Orang di Duniaaxios.com

Mungkin teori mengenai Bumi datar termasuk ke dalam salah satu pembahasan yang cukup sering diulas di internet. Namun, dengan segala kefanatikan terhadap teori Bumi datar, hal tersebut tidak meniadakan fakta bahwa Bumi itu bulat. Komunitas Bumi Datar atau Flat Earth Society sendiri didirikan oleh Samuel Shenton di Inggris pada 1956.

Sebetulnya, ada beberapa bukti sederhana yang tidak mampu disangkal oleh teori Bumi datar, misalnya:

  • Terbit dan tenggelamnya Matahari yang sesuai dengan rotasi Bumi;
  • Adanya siang dan malam;
  • Kapal yang sedikit demi sedikit terlihat (muncul) di kejauhan;
  • Foto dan dokumentasi video resmi dari berbagai macam lembaga antariksa dunia;
  • Adanya GPS dan satelit di orbit Bumi;
  • Gaya gravitasi dan perputaran Bumi pada porosnya;
  • Dataran Bumi yang agak melengkung dan bisa kita lihat pada saat kita naik pesawat pada ketinggian di atas 30 ribu kaki;
  • Serta, bukti-bukti ilmiah lainnya yang sampai detik ini tidak bisa dijawab oleh teori Bumi datar.

Menurut laman Live Science, ada sebagian orang yang percaya dengan Bumi datar karena memang pemahaman mereka yang terlanjur fanatik dengan teori konspirasi. Menurut klaim dari komunitas yang memercayai Bumi datar, jumlah pengikut mereka tumbuh sebanyak 200 orang per tahun sejak 2009, di mana mayoritas adalah kaum liberal Inggris dan Amerika.

4. Alien kuno

5 Pseudosains yang Masih Dipercaya oleh Sebagian Orang di Duniafrontiersin.org

Ada sebagian orang di dunia ini yang sangat percaya dan meyakini bahwa peradaban manusia zaman kuno merupakan peradaban yang dibangun oleh alien. Mulai dari piramida, kota-kota besar, hingga teknologi yang kita pakai saat ini diyakini sebagai bentuk campur tangan alien. Memang, keberadaan alien tidak disangkal secara mutlak dalam sains.

Namun, hingga detik ini, alien dan makhluk mitologi lainnya masih dianggap sebagai pseudosains yang hanya berkutat pada kesaksian pribadi tanpa studi empiris. Laman sains Smithsonian Magazine menulis bahwa pseudosains mengenai alien kuno bahkan dikaitkan dengan kepunahan dinosaurus yang tentunya ini adalah sebuah kebohongan.

Faktanya, dinosaurus punah karena beberapa sebab alami, misalnya bencana alam dan perubahan iklim secara masif. Bukan hanya alien, beberapa makhluk lain semacam yeti, monster naga, bigfoot, dan lain sebagainya juga dipercaya ada oleh pencinta konspirasi meskipun tidak ditemukan bukti-bukti keberadaan mereka.

5. Antivaksin

5 Pseudosains yang Masih Dipercaya oleh Sebagian Orang di Duniabgr.com

Vaksin merupakan metode medis yang dilakukan oleh ilmuwan dan dokter pada umumnya guna mencegah suatu penyakit. Bukan hanya manusia, beberapa spesies hewan juga wajib diberikan vaksinasi dengan tujuan tidak mengalami dan menularkan penyakit mematikan ke manusia di kemudian hari.

Nah, sayangnya, meskipun vaksin sangat penting dilakukan, rupanya masih banyak orang yang menolak vaksinasi. Mereka anti terhadap vaksin karena berbagai alasan. Namun, biasanya, latar belakang antivaksin justru bermuatan politis dan konspiratif. Laman History of Vaccines mencatat bahwa kaum penentang vaksin sudah ada pada 1800-an di Inggris dan Amerika.

Sejak semula mereka menolak vaksinasi cacar dan polio. Ada anggapan bahwa vaksin merupakan sesuatu yang tidak aman karena prinsip vaksin yang memasukkan virus lemah ke dalam tubuh manusia. Tapi, ilmuwan dan akademisi tidak membuat vaksin dengan sembarangan. Dibutuhkan studi selama bertahun-tahun untuk membuat satu jenis vaksin yang benar-benar aman bagi tubuh manusia.

Terlepas dari pro dan kontranya, nyatanya tidak semua orang di zaman dulu setuju divaksinasi. Mereka akan dengan lantang menolak dan menganggap bahwa vaksinasi adalah hasil konspirasi tertentu. Padahal, jika melihat data yang ada, vaksinasi yang dilakukan di dunia justru telah melindungi populasi manusia dari penyakit mematikan dengan tingkat keberhasilan 99 persen.

Itulah beberapa pseudosains yang sampai saat ini masih dipercaya oleh sebagian kalangan di dunia. Bagaimana denganmu? Apakah kamu juga percaya dengan pseudosains tersebut?

Baca Juga: Ini 5 Cara Menghadapi Wabah Zombi Menurut Sains, Sudah Siap?

Dahli Anggara Photo Verified Writer Dahli Anggara

Age quod agis...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Tania Stephanie

Berita Terkini Lainnya