5 Standar Kecantikan Aneh Ini Pernah Jadi Tren di Masa Lalu, Apa Saja?

Standar kecantikan itu berbeda-beda

Kecantikan dan ketampanan yang ada dalam tiap-tiap diri manusia merupakan hal relatif yang tak akan bisa disamakan satu dengan lainnya. Standar yang diterapkan dalam kelompok yang satu bisa sangat berbeda jika dibandingkan dengan kelompok lainnya. Bahkan, ada beberapa gaya atau standar kecantikan di masa lalu yang dianggap unik dan aneh di zaman modern.

Nah, kira-kira apa saja standar kecantikan yang menjadi tren di masa lalu namun dianggap aneh dan bahkan kejam di zaman modern, ya? Yuk, disimak artikelnya!

1. Lingkar pinggang kecil

5 Standar Kecantikan Aneh Ini Pernah Jadi Tren di Masa Lalu, Apa Saja?historydaily.org

Melansir History Daily, ada sebuah standar kecantikan unik yang cukup menjadi tren di Eropa pada abad ke-16 hingga 17. Tren kecantikan tersebut adalah membuat lingkar pinggang perempuan sekecil mungkin dengan bantuan korset khusus. Sejarawan memprediksi bahwa korset kemungkinan mulai rutin digunakan di Eropa sejak 1500-an sesuai dengan catatan sejarah dan lukisan Eleanora di Toledo, seorang bangsawan Spanyol.

Pada abad ke-16, standar kecantikan bagi perempuan bangsawan Eropa adalah lingkar pinggang yang sangat kecil. Padahal, lingkar pinggang rata-rata pada perempuan normal berkisar antara 70 - 80 cm, ditulis dalam National Health Service. Lingkar pinggang di atas ukuran normal memang memiliki risiko gangguan kesehatan seperti obesitas, kanker, diabetes, dan jantung.

Akan tetapi, di zaman tersebut, ada banyak bangsawan Eropa yang menganggap bahwa lingkar pinggang yang sangat kecil merupakan ukuran kecantikan yang ideal. Bahkan, tak jarang dari mereka yang memiliki lingkar pinggang jauh di bawah 50 cm. Korset-korset khusus banyak digunakan oleh kaum bangsawan kuno di Eropa untuk mengecilkan lingkar pinggang secara paksa.

2. Kaki teratai

5 Standar Kecantikan Aneh Ini Pernah Jadi Tren di Masa Lalu, Apa Saja?theatlantic.com

Teknik kaki teratai sudah resmi dilarang oleh pemerintah Tiongkok pada 1900-an karena dianggap sebagai penyiksaan tubuh manusia. Namun, pada era kuno di Tiongkok, kaki teratai pernah dianggap sebagai salah satu standar dan tolok ukur dari kecantikan. Kaki teratai merupakan teknik pengecilan kaki yang dimulai dari mata kaki hingga telapak dengan cara mematahkan jari kaki dan diikat menggunakan sepatu khusus.

Smithsonian Magazine dalam lamannya mencatat bahwa kaki teratai mulai dikenal pada abad ke-10 oleh penari istana bernama Yao Niang. Pada saat itu, Yao Niang mengikat kakinya dan dengan segera memikat Kaisar Li Yu. Teknik ini juga ternyata mampu mengubah cara berjalan di mana tubuh akan menggunakan paha dan otot bokong sebagai penyangga tubuh.

Proses pembentukan kaki lotus bahkan dianggap sebagai kekejaman di masa modern. Pasalnya, kaki teratai di zaman dulu akan mulai dipraktikkan pada perempuan sejak usianya 5 atau 6 tahun. Prosesnya pun terlihat sangat menyakitkan. Jari-jari kaki (kecuali jempol kaki) akan diminyaki dan dipijat, sebelum akhirnya dipatahkan dan diikat dengan sepatu khusus. Itu sebabnya, praktik ini sudah sangat dilarang sejak 1900-an di Tiongkok.

Baca Juga: 7 Kebiasaan Aneh Orang-orang di Abad Pertengahan

3. Memutihkan gigi dengan asam nitrat

5 Standar Kecantikan Aneh Ini Pernah Jadi Tren di Masa Lalu, Apa Saja?dynamicsmiledesign.com

Gigi yang putih dan sehat tentu saja menjadi dambaan bagi semua orang. Di zaman modern ini, membersihkan karang gigi dan melakukan perawatan gigi bisa dilakukan oleh dokter yang tentunya menggunakan teknik dan obat medis. Namun, di zaman dulu, gigi yang sangat putih pernah menjadi standar kecantikan, di mana memutihkan gigi lebih sering menggunakan asam nitrat.

Perlu diketahui bahwa asam nitrat merupakan senyawa kimia yang bersifat keras, korosif, dan berbahaya bagi jaringan organisme hidup. Dicatat dalam Measham Dental, pada 1600-an, terdapat catatan sejarah mengenai proses pemutihan gigi secara ekstrem. Ya, saat itu ada sebagian anggapan yang menyatakan bahwa asam nitrat mampu memutihkan gigi secara ekstrem.

Hasilnya, ada banyak kasus pembusukan gigi dan bahkan luka-luka pada mulut akibat dampak asam nitrat. Sebetulnya pada zaman tersebut sudah ada odol dan pembersih gigi medis. Namun, isu dan budaya yang melekat di masyarakat sepertinya lebih kuat ketimbang anjuran dokter.

4. Kepala penyok dan runcing

5 Standar Kecantikan Aneh Ini Pernah Jadi Tren di Masa Lalu, Apa Saja?hiddenincatours.com

Sekitar 500 - 1000 tahun Sebelum Masehi, suku kuno dari bangsa Maya pernah memiliki tradisi unik sebagai bentuk budaya mereka terhadap kecantikan. Mereka beranggapan bahwa bentuk kepala merupakan sebuah tolok ukur dari kecantikan dan keanggunan yang wajib dilakukan sejak belia.

Itu sebabnya, berdasarkan fosil dan peninggalan bangsa Maya dan Inca kuno, didapatkan bukti bahwa standar kecantikan mereka di masa lalu sangat berkaitan dengan bentuk kepala. Ya, sejak kecil, kepala mereka dibentuk dan ditekan menggunakan alat menyerupai batu agar kepala mereka terkesan penyok di depan dan lonjong ke atas.

Namun, diyakini bahwa tradisi tersebut tidak berlangsung lama. Nyatanya, tidak begitu banyak orang-orang dari suku Maya dan Inca yang terus melakukan tradisi membentuk kepala dari generasi ke generasi. Hanya kalangan-kalangan tertentu yang melakukannya, misalnya kalangan bangsawan dari kelas atas.

5. Menghitamkan gigi

5 Standar Kecantikan Aneh Ini Pernah Jadi Tren di Masa Lalu, Apa Saja?pop-japan.com

Seperti dicatat dalam Live Japan, menghitamkan gigi pernah dilakukan oleh banyak wanita di Jepang pada zaman dulu. Pada saat itu, menghitamkan gigi dianggap sebagai metode untuk mempercantik diri. Uniknya, proses menghitamkan gigi juga tidak sembarangan.

Bahan yang digunakan untuk menghitamkan gigi adalah kanemizu, larutan air yang dicampur dengan sake lalu dimasukkan ke dalam loyang yang sudah dipanaskan. Setelah itu, larutan tersebut didiamkan selama 6 hari dan dicampur dengan bubuk besi (bisa juga dengan serbuk tanaman nurude). Uniknya, setelah larutan kanemizu tersebut dioleskan secara rutin, maka larutan tersebut bisa menghitamkan gigi secara permanen.

Pada abad ke-8 hingga 12, menghitamkan gigi sebetulnya tidak hanya digunakan sebagai simbol kecantikan. Akan tetapi, setiap perempuan yang sudah dewasa dan sanggup hidup secara mandiri, biasanya tradisi menghitamkan gigi juga wajib mereka lakukan. Oh ya, meskipun aneh, ternyata menghitamkan gigi juga dapat mencegah gigi berlubang, lho! Tradisi ini dihilangkan sejak era kepemimpinan Kaisar Meiji pada akhir 1800-an.

Cukup unik dan aneh, bukan? Ternyata, kecantikan di masa lalu memiliki standar dan tolok ukur yang berbeda dengan zaman modern. Semoga artikel ini bisa menambah pengetahuan kamu, ya!

Baca Juga: Primitif dan Menolak Dunia Luar, Ini 5 Suku Paling Terisolasi di Dunia

Dahli Anggara Photo Verified Writer Dahli Anggara

Age quod agis...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Tania Stephanie

Berita Terkini Lainnya