Dikonsumsi Sebagian Orang! 5 Fakta Lipan, Spesies Hewan Berkaki Banyak

Apa saja fakta-fakta ilmiahnya, ya?

Lipan atau kelabang adalah spesies hewan yang masuk dalam filum Arthropoda. Lipan memiliki ciri mencolok berupa jumlah kaki yang banyak dan tubuh yang pipih. Hewan yang satu ini memiliki banyak subspesies dan memiliki habitat yang tersebar di hampir seluruh dunia.

Biasanya, lipan atau kelabang banyak diburu untuk dijadikan pakan ikan atau burung. Namun, ternyata gak semua orang berani dengan hewan pipih yang satu ini, lho. Ya, lipan dianggap sebagai salah satu hewan yang berbisa.

Inilah beberapa fakta ilmiah tentang lipan atau kelabang. Seberapa kuat sih bisa dari lipan? Yuk, disimak!

1. Gigitan lipan biasanya tidak berbahaya

Dikonsumsi Sebagian Orang! 5 Fakta Lipan, Spesies Hewan Berkaki Banyakhealthday.com

Seperti ditulis dalam laman Healthline, gigitan lipan atau kelabang memang menyakitkan. Biasanya, semakin besar ukuran lipan, gigitannya juga akan semakin menyakitkan. Namun, ternyata gigitan kelabang tidak berdampak fatal bagi manusia.

Pada sedikit kasus, gigitan kelabang atau lipan yang terjadi pada anak-anak atau balita memang harus mendapatkan penanganan medis. Namun, pada kebanyakan orang, gigitan hewan yang telah ada sejak zaman purba ini hanya akan terasa menyakitkan dan akan hilang dengan sendirinya.

Area di bekas gigitan biasanya memerah atau bengkak. Lipan yang berukuran besar akan menyuntikkan bisa dalam jumlah banyak. Itu sebabnya gigitan lipan besar terasa menyakitkan.

Meskipun tidak berbahaya, harus diperhatikan apakah orang yang digigit oleh lipan menunjukkan reaksi alergi atau tidak. Meskipun sangat jarang, reaksi alergi bisa saja muncul sebagai respons antibodi.

Demam, mual, pembengkakan kelenjar getah bening, gatal, dan jantung berdegup kencang merupakan beberapa gejala dari reaksi alergi. Segera hubungi dokter jika muncul reaksi alergi akibat gigitan lipan atau kelabang.

2. Lipan berfungsi sebagai pengendali hama

Dikonsumsi Sebagian Orang! 5 Fakta Lipan, Spesies Hewan Berkaki Banyakresearchmatters.in

Lipan atau kelabang termasuk karnivor yang tugasnya adalah mengendalikan populasi hama seperti kecoak. Seperti ditulis dalam laman Terminix, kecoak merupakan salah satu mangsa dari lipan.

Itu sebabnya keberadaan lipan atau kelabang di alam liar sangat dibutuhkan untuk menjaga keseimbangan ekosistem. Selain itu, lipan juga gemar memangsa rayap, hama paling agresif di dunia yang akan dengan mudah merobohkan bangunan.

Bahkan, kelabang jenis tertentu akan mengurangi populasi lalat rumah. Biasanya, jika ada kelabang di sekitar rumah, jumlah lalat dan larva yang dihasilkan oleh lalat akan sangat jarang atau sedikit.

Baca Juga: 5 Fakta Ubur-ubur Kotak, Mahluk Laut Paling Berbisa di Dunia

3. Evolusi yang terjadi pada lipan telah berlangsung sejak zaman purba

Dikonsumsi Sebagian Orang! 5 Fakta Lipan, Spesies Hewan Berkaki Banyakcals.arizona.edu

Sama seperti hewan berbisa lainnya, lipan juga mengembangkan kemampuan berburu dan bisanya sejak zaman purba, seperti dicatat dalam Natural History Museum. Lipan modern yang saat ini tersebar di seluruh dunia terbagi menjadi lima ordo, yakni Scolopendromorph, Scutigeromorpha, Lithibiomorpha, Geophilomorpha, dan Craterostigmomorpha.

Dalam evolusinya, lipan berhasil mengembangkan bisa yang memiliki berbagai macam zat kimia. Senyawa tersebut adalah komponen bioaktif yang terdiri dari protein, peptida, asam amino, dan lipid.

Lipan mengembangkan cara berburu dengan menyuntikkan bisa dengan dosis tertentu. Pada mamalia, bisa ini mungkin tidak akan berdampak apa-apa. Namun, bagi serangga lain, bisa lipan dapat mematikan.

BIsa dari nenek moyang lipan di zaman purba masih sangat sederhana. Bahkan, dibutuhkan waktu evolusi yang sangat panjang untuk mengubah komponen bisa lipan, yakni sekitar 50 juta tahun. Hal ini sangat berbeda dengan evolusi ular karena ular sudah memiliki bisa yang kompleks pada zaman purba.

4. Rekor lipan terbesar di dunia dipegang oleh lipan asal Venezuela

Dikonsumsi Sebagian Orang! 5 Fakta Lipan, Spesies Hewan Berkaki Banyakimgur.com

Seperti dicatat dalam Guiness World Records, lipan terbesar di dunia adalah lipan asal Venezuela yang bernama Scolopendra Gigantea. Spesies lipan yang satu ini mampu tumbuh dengan panjang tubuh mencapai 26 cm.

Selain di Venezuela, lipan raksasa ini juga dapat ditemukan di Peru, Brasil, dan wilayah pedalaman Amerika Selatan lainnya. Lipan besar tersebut memangsa serangga, kadal kecil, dan juga tikus kecil sebagai santapannya.

Bahkan, di beberapa gua alam liar Venezuela, spesies lipan ini sering ditemukan menggantung di gua dan memangsa kelelawar kecil. Bisa lipan ini tentu sangat mematikan bagi hewan-hewan kecil, namun tidak bagi manusia.

5. Banyak diburu untuk dijadikan pakan ikan dan burung, bahkan lipan juga dikonsumsi oleh sebagian orang

Dikonsumsi Sebagian Orang! 5 Fakta Lipan, Spesies Hewan Berkaki Banyakcurrentkids.in

Di daerah-daerah tertentu, lipan atau kelabang banyak diburu untuk dijadikan pakan atau makanan bagi ikan dan burung peliharaan. Namun, tidak sembarang ikan dan burung yang suka dengan menu kelabang. Hanya jenis-jenis ikan atau burung tertentu saja yang bisa memangsa kelabang.

Bahkan, di beberapa wilayah tertentu, kelabang juga sering diburu untuk dijadikan bahan kuliner, baik dalam bentuk sate atau pun bubuk lipan. Namun, tentu saja mengonsumsi lipan masih terasa ambigu dan belum diketahui apa khasiatnya.

South China Morning Post memberitakan bahwa lipan atau kelabang banyak diolah menjadi bubuk untuk dijadikan obat-obatan tradisional di Tiongkok. Yang jelas, lipan yang tidak diolah dengan baik akan mengakibatkan persoalan serius pada kesehatan karena lipan mengandung banyak kuman, bakteri, dan parasit yang merugikan kesehatan.

Itulah lima fakta ilmiah mengenai lipan atau kelabang, spesies berbisa dan berkaki banyak. Semoga artikel ini dapat menambah pengetahuanmu di bidang fauna, ya!

Baca Juga: 5 Fakta tentang Ular Laut Belcher, Ular Paling Berbisa di Bumi

Dahli Anggara Photo Verified Writer Dahli Anggara

Age quod agis...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Yudha

Berita Terkini Lainnya