5 Filosofi Hidup yang Bisa Kita Pelajari dari Serigala dan Harimau

Belajar kepemimpinan dan kemandirian #IDNTimesScience

Meskipun memiliki sifat yang sangat berbeda, serigala dan harimau sama-sama digolongkan sebagai predator yang berada di puncak rantai makanan. Mereka telah melewati evolusi panjang dan bisa menjadi penyintas hebat di alam liar sampai saat ini. Keberadaan mereka juga memberikan banyak pelajaran bagi manusia.

Rupanya, kita bisa memetik beberapa pelajaran atau filosofi hidup dari karakter keduanya. Baik serigala maupun harimau memiliki karakter berbeda yang sama-sama kuat. Yuk, kita simak.

1. Sosial dan soliter bisa kita lakukan secara seimbang

5 Filosofi Hidup yang Bisa Kita Pelajari dari Serigala dan Harimaupotret harimau soliter (unsplash.com/AG)

Laman Living with Wolves melansir bahwa serigala merupakan hewan yang sangat bersifat sosial. Mereka cerdas, memegang teguh prinsip hierarki, monogami, dan tidak akan meninggalkan anggotanya sendirian. Bahkan, serigala termasuk kelompok hewan tangguh dengan sistem sosial kompleks dan memiliki kemampuan berburu yang menakjubkan.

Di sisi lain, harimau adalah hewan soliter alias penyendiri. Mereka hanya berkumpul di saat musim kawin tiba. Karena kemandiriannya, harimau terkenal kuat, buas, dan bisa mengatasi persoalan tanpa bantuan siapa pun. Oh ya, harimau juga termasuk hewan dari keluarga kucing (Felidae) terbesar di dunia. Kekuatan gigitan dan bobotnya jelas berada di atas singa.

Kita bisa melihat bagaimana keduanya mampu menjadi predator yang sangat disegani di alam. Well, di poin pertama ini kita belajar bahwa kita sanggup menerapkan keduanya secara bersamaan. Manusia adalah makhluk sosial dan di sisi lain, kita juga dituntut untuk bisa mandiri sehingga mampu menyelesaikan persoalan tanpa bergantung pada pihak lain.

2. Belajar untuk memimpin diri sendiri dan orang lain

5 Filosofi Hidup yang Bisa Kita Pelajari dari Serigala dan Harimaupotret kawanan serigala (unsplash.com/Eva Blue)

Belajarlah filosofi kepemimpinan dari serigala. Pasalnya, hewan yang tergabung dalam keluarga Canidae tersebut menerapkan sistem kepemimpinan yang tegas dan diikuti oleh semua anggota kelompoknya. Jantan dan betina alfa merupakan serigala terkuat dan sanggup memimpin kelompoknya dalam kondisi apa pun, termasuk dalam perburuan yang sulit.

Sementara itu, harimau yang penyendiri sanggup memimpin dirinya sendiri. Discover Wildlife dalam lamannya mencatat bahwa si raja hutan tersebut punya wilayah teritorial seluas 20 hingga 400 kilometer. Itu sebabnya, meskipun dianggap raja hutan tanpa pengikut, harimau masih ditakuti karena kekuatan, ketangkasan, dan kebuasannya.

Nah, sebagai organisme paling dominan di Bumi, kita sebagai manusia juga harus bisa memimpin diri sendiri dan jika perlu orang lain. Seorang pemimpin yang baik adalah mereka yang tidak egois dan bisa membawa kelompoknya menjadi lebih baik. Pemimpin juga dituntut untuk kuat, cerdas, berwibawa, dan punya karisma karena tanggung jawabnya yang sangat besar.

Baca Juga: 8 Hewan yang Paling Terkenal di Peradaban Mesir Kuno

3. Keduanya merupakan spesies yang pantang menyerah

5 Filosofi Hidup yang Bisa Kita Pelajari dari Serigala dan Harimaupotret harimau berendam (unsplash.com/Miranda Richey)

Tahukah kamu bahwa serigala dan harimau bukanlah spesies yang mudah menyerah pada ganasnya alam? Yup, sesulit apa pun keadaan di alam, mereka bisa mengatasi dan melewatinya dengan baik. Mulai dari kondisi cuaca yang tak menentu, hingga persaingan dengan hewan-hewan lainnya, semuanya telah mereka hadapi di alam liar.

Dalam berburu pun demikian. Sekelompok serigala akan berusaha sekuat tenaga untuk medapatkan buruannya. Sementara, harimau akan berburu secara hening dan berusaha menyergap buruannya hanya dalam hitungan detik. Jika gagal, mereka tidak menyerah begitu saja dan akan mencobanya lagi, lagi, dan lagi.

Sifat pantang menyerah juga harus ada dalam diri kita sebagai manusia. Ingat, bahwa kuat saja tidak cukup untuk bertahan di kehidupan ini. Manusia juga harus cerdas, adaptif, dan tentu saja punya karakter yang tidak mudah menyerah dalam menghadapi kesulitan hidup.

4. Tahu kapan harus bertahan

5 Filosofi Hidup yang Bisa Kita Pelajari dari Serigala dan Harimaupotret sepasang serigala (unsplash.com/Guillaume Archambault)

Predator yang cerdas harus tahu kapasitasnya dan bisa memutuskan kapan mereka bertahan. Dilansir laman Utah State University, serigala memang kerap berburu hewan yang berukuran lebih besar, seperti bison. Serigala memang punya kapasitas untuk itu dan mereka memahami kapan harus menyerang dan kapan harus bertahan.

Begitu juga dengan harimau. Tak jarang mereka berburu hewan yang bertubuh besar. Bahkan, jika terpaksa, harimau bisa berburu anak beruang. Jika harimau bertemu dengan induk beruang, ia tahu bahwa lawan yang dihadapi sangat tangguh dan bisa membunuhnya. So, bertahan dan mengalihkan buruan ke hewan lainnya menjadi keputusan tepat dan masuk akal.

Terkadang, kita terlibat dalam perasaan dan emosi yang membuat kita mengambil keputusan ofensif yang justru berdampak buruk. Melalui filosofi kedua predator buas ini, kita belajar bahwa sikap berani dan ofensif harus diimbangi dengan kebijaksanaan. Artinya, ada baiknya kita tahu kapan harus bertahan dalam kehidupan ini.

5. Antara idealisme dan kondisi yang ada

5 Filosofi Hidup yang Bisa Kita Pelajari dari Serigala dan Harimaupotret harimau di kebun binatang (unsplash.com/Paula Borowska)

Singa dan harimau memang lebih kuat, tapi serigala tidak bermain sirkus.

Penggalan kalimat di atas merupakan salah satu filosofi yang konon katanya sudah ada sejak abad pertengahan di Tanah Eropa. Namun, ternyata, kalimat filosofis itu bukan hanya sekadar omong kosong belaka. Sains membuktikan bahwa serigala di alam liar memang hanya akan tunduk pada pemimpin kelompoknya saja.

Serigala terkenal sebagai hewan yang memegang teguh prinsip alias beridealisme tinggi. Dilansir Science Daily, serigala adalah spesies yang sangat sulit untuk dijinakkan. Bahkan, ilmuwan menyatakan bahwa mereka selamanya akan bersifat buas dan tak dapat ditaklukkan oleh manusia. Hal ini berbeda dengan anjing karena anjing dan serigala terpisah dalam garis evolusi pada ratusan ribu tahun lalu.

Bagaimana dengan harimau? Mereka memang kuat dan perkasa. Namun, dalam beberapa hal, harimau masih lebih mudah untuk dijinakkan oleh manusia. Kucing besar ini bisa dilatih dan dibentuk sebagai hewan penghibur di kebun binatang dan sirkus. Begitu juga dengan singa yang punya karakter hidup bersosial.

Kita sebagai manusia memang harus memiliki sebuah prinsip hidup dan idealisme kuat. Akan tetapi, jika dihadapkan pada kondisi yang tak memungkinkan, kita bisa memilih untuk berdamai dengan kondisi tersebut. Terkadang, mengalah pada sesuatu bukanlah merupakan tindakan bodoh dan sia-sia.

Bagaimana denganmu? Mungkin tidak semua dari kalian setuju dengan artikel ini. Jadi, jalan hidup apa pun yang dipilih, merupakan hak dan keputusan mutlak yang ada di tanganmu, ya!

Baca Juga: 5 Fakta Unik Northwestern Wolf, Spesies Serigala Bertubuh Besar

Dahli Anggara Photo Verified Writer Dahli Anggara

Age quod agis...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Izza Namira

Berita Terkini Lainnya