Jasanya Besar! 5 Kucing Ini Dijadikan Objek Studi dan Penelitian Sains

Namun, kadang sains membutuhkan pengorbanan

Dalam dunia sains, sudah banyak hewan yang telah berjasa membantu manusia demi kepentingan sains secara umum. Tengok saja anjing pertama yang menjadi astronaut hewan yang akhirnya tewas pada saat melakukan misinya tersebut. Ada juga tikus, kera, dan beberapa jenis reptil.

Nah, di antara banyak spesies hewan tersebut, kucing menjadi salah satu hewan yang dijadikan langganan dalam studi dan penelitian ilmiah. Jasa-jasa mereka juga tak kalah mengagumkan karena telah membuka jalan bagi penelitian di bidang sains secara mendasar.

Inilah lima kucing yang jasanya pernah harum bagi dunia sains. Siapa saja, ya? Sebagai cat lovers, sebaiknya kamu simak artikel ini, ya!

1. Felicette, kucing astronaut pertama yang mengorbankan nyawanya

Jasanya Besar! 5 Kucing Ini Dijadikan Objek Studi dan Penelitian Sainssmithsonianmag.com

Seperti ditulis dalam laman sains Smithsonian Magazine, pada 1963 pemerintah Prancis memiliki misi di bidang astronomi. Misi tersebut menyertakan beberapa ekor kucing yang dijadikan objek penelitian di luar angkasa. Pemimpin kucing tersebut bernama Felicette, kucing berwarna putih hitam dengan kondisi yang sehat.

Felicette dan kucing-kucing lainnya dikirimkan ke luar angkasa melalui kapsul atau wahana antariksa bernama French Veronique AG1 yang diluncurkan dari Gurun Sahara pada Oktober 1963. Kecepatan roket tersebut sangat cepat dan mampu menuju ketinggian 160 km di atas permukaan Bumi.

Setelah misi berakhir, Felicette dan kucing lainnya selamat sampai ke Bumi. Namun, mereka semua, termasuk Felicette, harus disuntik mati (eutanasia) untuk meneliti dan menganalisis lebih lanjut tentang perubahan apa saja yang terjadi di otak mereka.

Hasil penelitian dan studi tersebut sangat penting guna melancarkan misi-misi luar angkasa yang kelak akan dilakukan oleh manusia. Memang, sebelumnya sudah ada manusia pertama yang menjadi kosmonaut untuk misi ke luar angkasa. Namun, tetap saja masih dibutuhkan penelitian mengenai dampak luar angkasa pada jaringan otak organisme.

Pemerintah Prancis akhirnya mengeluarkan kartu pos resmi dari negara dengan foto Felicette. Kartu pos tersebut dibuat untuk mengenang dan menghargai jasa-jasa Felicette dan kucing-kucing lainnya yang mengorbankan nyawanya demi kepentingan sains.

2. Kucing yang diinjeksi senyawa kimia sampai dapat menyala dalam gelap

Jasanya Besar! 5 Kucing Ini Dijadikan Objek Studi dan Penelitian Sainstechnabob.com

Dalam dunia medis, kucing juga pernah dijadikan bahan uji coba atau penelitian. Seperti diberitakan BBC, ilmuwan dan ahli DNA pernah menginjeksi seekor anak kucing dengan senyawa protein kimia yang berasal dari ubur-ubur. Tujuannya untuk mengetahui sejauh mana genetik kucing tersebut dapat melawan AIDS.

Menurut Dr. Eric Poeschla dari Mayo Clinic, senyawa kimia yang terdapat dalam ubur-ubur tersebut dapat digunakan untuk memantau aktivitas gen dan DNA dari objek penelitian yang ada, dalam hal ini adalah anak kucing. Efek sampingnya adalah warna muncul yang seolah menyala dalam gelap.

Penelitian yang dilakukan pada 2011 ini menyimpulkan bahwa kucing dengan gen yang diinjeksi senyawa ubur-ubur tertentu dapat bereaksi dalam melawan AIDS. Namun, penelitian ini masih membutuhkan waktu yang sangat panjang.

Pasalnya, belum diketahui apakah efek sampingnya hanya ada pada warna menyala tadi ataukah justru dapat menyebabkan kasus yang lebih parah, misalnya kanker atau usia pendek. Jika memang penemuan ini berhasil, ini bisa menjadi jalan lebar menuju obat kesembuhan AIDS pada manusia.

3. Kucing yang dijadikan mata-mata dan agen rahasia

Jasanya Besar! 5 Kucing Ini Dijadikan Objek Studi dan Penelitian Sainsallthatsinteresting.com

Ini bukan bercanda. Jika biasanya burung merpati dan anjing yang sering dilatih dalam dunia militer dan agen rahasia, kali ini kucing juga tidak mau kalah. Laman History menulis bahwa CIA pernah melatih dan membuat kucing menjadi mata-mata untuk ditugaskan pada misi-misi yang berbahaya.

Dalam perkembangannya, ada banyak kegagalan dalam melatih kucing sebagai mata-mata. Sebagian kucing mati secara tragis dan sebagian lainnya sangat sulit untuk dilatih. Bahkan, dulu CIA pernah melatih kucing secara khusus untuk menyadap percakapan dari agen Rusia. Namun sayangnya, kucing tersebut tewas pada saat bertugas.

Kini, dengan beberapa pertentangan dari kelompok pencinta hewan, penggunaan hewan seperti anjing, kucing, dan burung dalam dunia militer dan agen rahasia juga semakin minimal. Anjing masih digunakan secara efektif dalam kepolisian khusus pemberantasan narkoba dan kriminal lainnya.

Namun, secara umum, pada tugas-tugas yang sangat berbahaya seperti di medan pertempuran, penggunaan satwa sebagai senjata dan alat bantu sudah semakin diminimalkan.

4. Kucing bionik yang membuka jalan untuk membantu satwa yang mengalami cacat tubuh

Jasanya Besar! 5 Kucing Ini Dijadikan Objek Studi dan Penelitian Sainsglobalnews.ca

Saat ini teknologi untuk membantu hewan-hewan dengan cacat tubuh sudah mulai banyak ditemukan, salah satunya adalah kaki bionik pada kucing. Bukan sembarang penyangga kaki, teknologi bionik yang dibuat untuk kucing dan anjing merupakan teknologi yang juga menggabungkan unsur robotik dan biologis dari organisme tersebut.

Biasanya, kucing atau anjing yang kehilangan kaki-kakinya akan stres dan bahkan berujung pada kematian atau suntik mati. Nah, mungkin untuk sekarang, hal mengerikan tersebut tidak perlu terjadi. Beberapa ilmuwan sudah menemukan metode bionik yang dapat digunakan pada sekujur tubuh satwa yang mengalami cacat permanen.

Teknologi tersebut dinamakan teknologi tulang prostetik yang menggabungkan unsur logam dan jaringan hidup yang akan aktif secara bersamaan. Teknologi ini juga pernah digunakan pada manusia dan hasilnya menunjukkan dampak yang cukup positif. Secara langsung teknologi ini akan tersambung dengan pergelangan kaki yang cacat tadi sehingga kucing tak menyadari bahwa ia tengah mengalami cacat tubuh.

5. Kucing hasil kloning pertama bernama CC

Jasanya Besar! 5 Kucing Ini Dijadikan Objek Studi dan Penelitian Sainspetguide.com

CC adalah nama seekor kucing hasil kloning pada Desember 2001 silam, ditulis dalam laman Pet Guide. CC sendiri adalah singkatan dari Copy Cat (ada juga ilmuan yang menamainya Carbon Copy) dan dihasilkan dari proses kloning yang sebelumnya dipenuhi dengan kegagalan.

Kloning dilakukan oleh ilmuwan dari Universitas Texas A&M. Hasilnya cukup memuaskan. CC dapat hidup secara normal layaknya kucing-kucing lainnya. Bahkan, usia CC juga sama dengan usia rata-rata kucing lainnya, yakni mencapai belasan tahun.

Kucing kloning pertama tersebut mati pada Maret 2020 lalu di usianya yang mencapai 18 tahun. Secara umum, kloning sudah banyak dilakukan pada fauna atau satwa seperti hewan ternak. Ada juga anjing dan kucing yang dikloning untuk memenuhi permintaan dari banyak orang.

Itulah kucing-kucing menggemaskan yang namanya harum dalam dunia sains. Rupanya, hewan pun bisa berjasa banyak bagi ilmu pengetahuan, ya!

Dahli Anggara Photo Verified Writer Dahli Anggara

Age quod agis...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Yudha

Berita Terkini Lainnya