Belajar tentang Teori Evolusi, Benarkah Manusia Berasal dari Kera?

Ada kesalahpahaman tentang teori ini di mata banyak orang

Di antara banyak teori sains yang ada di dunia ini, teori evolusi mungkin merupakan salah satu teori yang sangat kontroversial. Bukan hanya di kalangan orang awam, teori ini juga masih banyak diperdebatkan di kalangan para ilmuwan itu sendiri.

Bagi kalangan awam, teori evolusi dianggap sebagai teori yang melanggar atau menyalahi kodrat manusia sebagai manusia seutuhnya. Padahal, mungkin ada kesalahpahaman spesifik yang membuat teori ini tidak dapat diterima dengan baik.

Nah, kalau penasaran dengan teori evolusi, sebaiknya kamu baca artikel ini sampai tuntas. Yuk, sama-sama belajar tentang teori evolusi. Apakah benar manusia itu memang berasal dari kera?

1. Apa sebenarnya teori evolusi itu?

Belajar tentang Teori Evolusi, Benarkah Manusia Berasal dari Kera?nhm.ac.uk/Charles Darwin

Teori evolusi adalah sebuah teori yang digagas oleh Charles Darwin pada 1859 silam melalui bukunya yang fenomenal berjudul On the Origin of Species. Di sini, Darwin menjelaskan bahwa evolusi merupakan perubahan frekuensi alel (genetik) pada sifat-sifat terwariskan yang ada pada suatu generasi ke generasi berikutnya.

Live Science dalam lamannya menjelaskan bahwa perubahan-perubahan ini diakibatkan oleh—setidaknya—tiga proses kombinasi utama, yakni reproduksi, variasi, dan seleksi alam.

Nah, proses perubahan dalam evolusi inilah yang mengakibatkan munculnya banyak spesies makhluk hidup di dunia. Hal ini terjadi akibat spesiasi (lonjakan keragaman spesies).

Adaptasi juga merupakan faktor penting dalam evolusi makhluk hidup, contohnya adanya perbedaan minor antara orang-orang yang tinggal di pantai dengan orang yang tinggal di pegunungan.

Jumlah sel darah merah orang gunung lebih banyak daripada sel darah merah orang pantai. Ini adalah proses adaptasi alami yang terjadi dalam tubuh manusia secara minor.

Semua makhluk hidup pasti memiliki spesies yang berbeda dan perbedaan spesies tersebut merupakan bukti bahwa teori evolusi memang benar-benar terjadi di alam. Perbedaan spesies dapat terjadi akibat adaptasi ketat, kondisi geografis wilayah, mutasi genetik, dan seleksi alam.

2. Lantas, apa hubungannya dengan manusia dan kera?

Belajar tentang Teori Evolusi, Benarkah Manusia Berasal dari Kera?sojo.net

Gambar yang ada di atas adalah gambar yang kurang tepat. Sayangnya, gambar ini yang sering dianggap benar oleh banyak orang.

Mengapa banyak orang awam yang menghubungkan antara manusia dengan kera? Itu terjadi karena adanya kesalahpahaman yang mungkin sulit untuk dimengerti oleh orang awam tentang teori evolusi yang sesungguhnya.

Teori evolusi tidak pernah menyatakan bahwa manusia berasal dari kera. Teori evolusi hanya menyatakan bahwa semua makhluk hidup di dunia ini, termasuk manusia, berasal dari nenek moyang yang sama. Dalam suatu masa waktu, terjadilah percabangan spesies yang terjadi akibat beberapa faktor di atas.

Jumlah ledakan spesies yang terjadi di zaman purba terjadi tidak dalam waktu yang pendek, melainkan terjadi pada rentang waktu ratusan juta tahun. Bayangkan saja, jika ribuan tahun saja sudah bisa didapatkan adanya beberapa perbedaan minor dalam tiap spesies, ratusan juta tahun tentu akan melahirkan spesies-spesies yang bisa sangat berbeda dengan leluhurnya.

Bukti bahwa hewan primata berkerabat dekat dengan manusia yaitu genetiknya. DNA antara manusia dengan hewan primata dapat mencapai kemiripan hingga 97 persen. Bukan berarti manusia dianggap berasal dari kera. Namun, dengan fakta ini, bisa dilacak bahwa manusia dan hewan primata memiliki nenek moyang yang sama.

Genetik dan DNA dengan pasti terkonfirmasi dapat diturunkan, seperti ditulis dalam National Geographic. Bahkan, dalam proses penurunan genetika tersebut, bisa saja didapatkan kejadian langka yang dinamakan pergeseran genetik. Hal ini benar-benar dapat menyebabkan spesiasi dalam rentang waktu yang cukup pendek.

Baca Juga: Setiap 7 Tahun Kamu Berubah dan Evolusi Ini Pasti Terjadi Padamu

3. Hukum pewarisan Mendel membuktikan kebenaran teori evolusi

Belajar tentang Teori Evolusi, Benarkah Manusia Berasal dari Kera?jic.ac.uk/Gregor Johann Mendel

Gregor Johann Mendel adalah seorang ilmuwan sekaligus pastor yang sehari-hari meneliti keragaman spesies tanaman kacang. Pada 1863 silam, Mendel melakukan percobaan dan penelitian terhadap 29 ribu kacang polong. Hasil dari penelitian yang ia lakukan membuktikan bahwa ada spesies berbeda yang dapat terjadi pada tanaman akibat alam, pergeseran genetik, dan adaptasi ketat.

Kesimpulan ini ia pecah menjadi dua bagian besar, yakni hukum segresi (pemisahan) dan hukum berpasangan secara bebas. Hukum Mendel secara mendetail justru membuktikan bahwa evolusi pada tanaman benar-benar terjadi. Bahkan Mendel membuktikan spesiasi dapat terjadi dalam rentang waktu yang pendek, seperti ditulis dalam Nature.

Bukan hanya kacang polong, Mendel juga bereksperimen pada lebah madu dan hasilnya juga sama: spesiasi dapat terjadi akibat adaptasi ketat terhadap lingkungan. Mendel mendapatkan bahwa lebah hibrida (campuran) sudah berbeda secara genetik, meskipun tampilan mereka terlihat agak mirip.

Meskipun pada awalnya teori Mendel ini ditolak oleh sebagian kalangan di Eropa, akhirnya pada 1900, terdapat sebuah penelitian dan percobaan ilmiah yang membuktikan kebenaran hukum Mendel dan teori evolusi.

Sejak itu, teori evolusi dan hukum Mendel dijadikan dasar landasan sains bagi ilmuwan biologi untuk mendalami spesiasi di tingkat genetik dan frekuensi alel.

4. Ada banyak contoh sederhana yang membuktikan kebenaran teori evolusi

Belajar tentang Teori Evolusi, Benarkah Manusia Berasal dari Kera?tecreview.tec.mx/Bakteri yang resisten

Jika orang awam bertanya apakah ada bukti kuat tentang kebenaran teori evolusi, bukti itu ada dan banyak sekali. Spesiasi pada semua makhluk hidup adalah salah satu bukti kuat evolusi. Adanya perbedaan ras pada manusia juga merupakan bukti adanya adaptasi ketat yang terjadi pada homo sapiens di masa purba dan adaptasi adalah salah satu bukti evolusi.

Dalam dunia medis, ada yang namanya kekebalan bakteri terhadap antibiotik tertentu dan ini adalah bukti kuat evolusi. CDC dalam lamannya menjelaskan bahwa bakteri dan mikroba dapat menjadi resisten atau kebal terhadap antibiotik. Hal ini terjadi akibat tingkat adaptasi ketat yang dialami oleh bakteri tertentu.

Adaptasi ketat tersebut mengakibatkan lama-kelamaan bakteri akan kebal terhadap antibiotik. Sebab, ada perubahan genetik pada bakteri tersebut. Ingat bahwa adaptasi ketat merupakan salah satu bukti kuat evolusi dan adaptasi ketat dapat muncul akibat seleksi alam.

Ada lebih banyak lagi bukti kuat di luar sana yang membuktikan bahwa evolusi memang terjadi di alam. Intinya adalah makhluk hidup itu dinamis. Ia akan terus berubah dan menyesuaikan diri dengan alam atau lingkungannya. Jika tidak dapat beradaptasi dengan baik, spesies tersebut akan mati dan punah.

5. Sampai saat ini, teori evolusi juga masih menjadi perdebatan, terutama di kalangan keagamaan

Belajar tentang Teori Evolusi, Benarkah Manusia Berasal dari Kera?theguardian.com/Antievolusi

Sejak dulu hingga kini, segala sesuatu yang berbau teori evolusi masih diperdebatkan dan kebanyakan perdebatan tersebut justru terjadi di kalangan awam. Beberapa ilmuwan juga tidak sepenuhnya setuju dengan teori evolusi. Namun setidaknya, sebagian besar ahli biologi dan ilmuwan medis sudah menjadikan teori evolusi sebagai pijakan sains dalam keilmuan mereka.

The Guardian dalam lamannya mencatat bahwa antievolusi atau kreasionis di Inggris ada sekitar 9 persen dan mereka sangat menentang keras teori evolusi karena menganggap bahwa teori ini bertentangan dengan kodrat manusia sebagai makhluk yang diciptakan.

Di beberapa negara Eropa, Amerika, dan negara-negara lain, juga masih ada yang mungkin menentang teori ini. Biasanya mereka adalah kalangan keagamaan yang cukup fanatik dan berpengaruh di suatu wilayah tertentu.

Namun, terlepas dari semua perdebatan yang ada, teori evolusi—dan semua teori lainnya—hanyalah sebuah alat ilmiah yang dapat dijadikan solusi dalam menjelaskan suatu hal di alam fisik ini secara ilmiah. Sains hanyalah sarana untuk mengungkapkan fakta dan hal-hal yang terjadi di alam semesta ini, sebatas apa yang dapat diamati oleh manusia.

Itulah beberapa penjelasan tentang teori evolusi yang sering diperdebatkan oleh beberapa kalangan. Tidak ada paksaan bagi siapa pun untuk percaya atau tidak terhadap teori ini. Bagaimana pun, teori sains hanya alat yang digunakan untuk mengungkap fakta di alam semesta.

Baca Juga: 7 Klaim Aneh Ini Dibuat untuk Membantah Teori Evolusi, Apa Saja?

Dahli Anggara Photo Verified Writer Dahli Anggara

Age quod agis...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Yudha

Berita Terkini Lainnya